Mengapa Banyak Orang Berhenti Langganan Layanan Netflix?

Mengapa Banyak Orang Berhenti Langganan Layanan Netflix?

Berlangganan layanan streaming mungkin mirip dengan memesan makanan secara online saat Anda merasa lapar tapi belum memutuskan mau makan apa. Anda membayarnya dan berharap yang tiba di depan pintu adalah makanan yang sesuai selera Anda.

Di beberapa bulan terakhir, semakin sedikit orang yang mau menghabiskan waktu untuk melihat-lihat menu di aplikasi streaming.

Salah satu indikasinya, Netflix melaporkan kehilangan jumlah pelanggan sebesar nyaris satu juta selama April-Juli. Meski angka ini masih lebih sedikit dari proyeksi sebelumnya, sebesar dua juta.

Beberapa orang mengatakan alasan mereka tak lagi berlangganan Netflix karena sebagian acara yang ditawarkan kurang menarik, beberapa yang lain mengaku lebih banyak hal mendesak dalam anggaran bulanan.

Di Inggris, salah satu pelanggan Netflix yang hilang itu adalah James Leiper, pemuda 26 tahun dari Huddersfield.

“Saya baru membeli rumah tahun lalu, jadi saya harus lebih mengontrol pengeluaran. Semua biaya langganan di platform streaming ini ketika dijumlahkan, banyak juga,” kata dia.

“Di satu masa, saya berlangganan empat layanan streaming. Ini butuh banyak uang, padahal saya jarang pakai. Netflix yang pertama saya hentikan langganannya karena hanya ada sedikit acara yang saya tonton di situ.”

Leiper, seperti banyak orang lain, mulai perhitungan dengan apa yang dibayarkannya setiap bulan, terlebih biaya listrik dan gas juga sekarang naik. “Lima atau enam tahun lalu, saya akan menonton apa saja di Netflix. Tapi sekarang tidak lagi, dan saya juga tidak tertarik dengan acara-acara yang ada di sana sekarang.”

Di Indonesia, persaingan antar layanan streaming semakin tajam. Per Januari 2021, Netflix berada di urutan keempat platform yang memiliki pelanggan terbanyak, dengan jumlah 850 ribu pelanggan.

Disney+ Hotstar duduk di tempat pertama dengan 2,5 juta pelanggan Indonesia, diikuti oleh Viu dari Hong Kong, dan platform lokal Vidio – masing-masing 1,5 juta dan 1,1 juta pelanggan.

Netflix masih merupakan layanan streaming paling populer di dunia. Namun angka penurunan pelanggan yang baru dirilis pada Selasa kemarin (19/07) menunjukkan pengurangan jumlah pelanggan terbesar yang pertama untuk perusahaan tersebut, tiga bulan setelah harga sahamnya juga merosot.

Squid Game, Stranger Things, dan Bridgerton memang menjadi hits besar, namun strategi Netflix untuk terus-menerus mengeluarkan acara baru telah menjadi bumerang, menurut kritikus televisi Inggris Hayley Campbell.

“Saya rasa Netflix kehilangan pelanggan karena mereka terus mengeluarkan film tanpa melihat kembali apakah filmnya bagus atau tidak,” jelasnya.

Dia juga berkata, rasio film “sampah dan brilian” di Netflix berbeda jauh.

“Apple TV+ memiliki sejumlah serial TV paling menarik sekarang, karena mereka berani mengambil risiko dan menginvestasikan uang untuk membuat film-film seperti Shining Girls atau Severence,” ujar dia.

Amazon Prime menarik lebih banyak pelanggan di Inggris daripada kompetitor lainnya di tiga bulan terakhir, menurut lembaga survei Kantar. Campbell menambahkan, “Film-film paling menarik di Amazon Prime sekarang tidak dibuat Amazon sendiri, tapi dari tempat lain seperti HBO.”

Mantan pelanggan Netflix yang lain, Matther Rose yang berusia 26 tahun dari Inggris, mengungkap hal yang sama.

“Netflix punya serial bagus seperti Stranger Things dan Squid Game, tapi banyak juga programnya yang tidak berkualitas tinggi. Merek Netflix tidak terasa premium lagi, dan saya hanya menonton serial yang menjadi hit karena semua orang membicarakannya.”

Rose kini hanya berlangganan Disney+ dan membatalkan langganan ke layanan streaming lain, termasuk Spotify, dan mengandalkan masa percobaan yang bisa diakses gratis oleh pelanggan baru.

Rose juga berkata dia sekarang menonton lebih banyak di YouTube karena “durasinya lebih pendek dan seperti versi panjang TikTok” dan “ada banyak film dokumenter bagus di sana”, yang bisa ditonton gratis.

“Saya hanya berlangganan Disney Plus karena saya suka Star Wars,” kata dia.

Untuk menonton Netflix, Rose memakai akun milik kakak perempuannya. “Kalau dia mengusir saya, saya tidak akan berlangganan sendiri.”

Pengguna yang saling berbagi kata kunci adalah permasalahan yang diharapkan dapat dipecahkan oleh Netflix – yang mereka percaya telah menghambat pertumbuhannya.

Namun, secara umum layanan streaming menghadapi fenomena yang semakin marak, di mana pelanggan beralih ke layanan lain – berhenti langganan di satu tempat dan mulai langganan di tempat lain – bergantung pada serial apa yang sedang ingin mereka tonton saat itu.

Salah satu usaha Netflix yang diharapkan dapat menggoda pelanggan baru adalah paket yang lebih murah, namun dengan iklan. Meski, detail dari rencana ini belum dirilis.

Pengurangan dua juta pelanggan pada Selasa ini juga masih terbilang kecil, mengingat penambahan pelanggan Netflix pada 2021 mencapai 18 juta di seluruh dunia, sehingga total jumlah pelanggan mereka nyaris 222 juta.

Amazon Prime memiliki 175 juta pelanggan secara global pada 2021, dan Disney Plus di angka 118 juta.

Related

News 1105111512558630412

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item