Rahasia di Balik Kesuksesan Serial Televisi

Rahasia di Balik Kesuksesan Serial Televisi

Naviri.Org - Ada beragam cara untuk bisa menikmati tontonan film. Cara pertama adalah dengan menonton ke bioskop. Cara kedua adalah dengan menyaksikan serial televisi. Cara ketiga adalah dengan melakukan streaming melalui layanan berbayar. Di luar itu, tentu saja, ada cara-cara lain yang mungkin juga bisa dilakukan.

Yang menarik diperhatikan adalah banyaknya serial televisi yang sangat sukses dan terkenal. Serial Friends, misalnya, dikenal sebagai serial televisi paling sukses dan paling laris sepanjang masa, dengan jumlah penonton mencapai 52 juta orang. Serial yang dibintangi Jennifer Aniston, Courtney Cox, Lisa Kudrow, Matt LeBlanc, Matthew Perry, dan David Schwimmer itu mencapai 188 episode, yang kemudian berakhir pada Mei 2004.

Kenapa serial televisi bisa sukses, meraup penggemar fanatik, dan menjadi tumpuan baru industri?

Ada beberapa alasan yang bisa menjelaskannya. Pertama, serial televisi punya kelenturan untuk dikembangkan. Tidak seperti film layar lebar yang terbatas 2 hingga 3 jam, serial televisi biasanya terdiri dari banyak episode. Jumlah episode ini tentu bisa bertambah jika serial tersebut sukses. Hal ini membuat penulis naskah bisa mengembangkan karakter dan plot cerita dengan lebih luwes.

Karena perkembangan karakter ini, lahirlah alasan kedua: penonton jadi merasa punya ikatan dengan karakter favorit. Serial populer seperti Breaking Bad, Better Call Saul, Modern Family, Friends, The Walking Dead, hingga Game of Thrones, membuat kita menyaksikan perkembangan karakter para tokoh. Baik yang kita suka, maupun kita benci. Episode demi episode. Para penggemar bersorak ketika Joffrey Baratheon tewas mengenaskan. Juga meratap sekaligus merutuk saat Jon Snow ditusuk anak buahnya sendiri.

Alasan lain adalah: serial televisi di Amerika digarap dengan serius. Akting, penulisan naskah, efek spesial, hingga sinematografi, dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Jangan samakan dengan penggarapan ala sinetron Indonesia yang ruwet dan bikin tekanan darah meninggi.

Karena tingkat keseriusan itu, ditambah dengan bujet yang tak kalah besar, banyak aktor dan aktris yang dikenal lewat film layar lebar kini turut bermain di serial. Sebut saja Collin Farrel dan Vince Vaughn (True Detective), Charlie Seen (Anger Management dan Two and a Half Men), Steve Buscemi (Boardwalk Empire), Don Cheadle (House of Lies), hingga aktor peraih Oscar seperti Kevin Spacey yang bermain untuk serial House of Cards. Sutradara sekelas Martin Scorsese dan Steven Soderbergh pun dengan senang hati menjadi sutradara di beberapa serial televisi.

Bayaran untuk para pemain di serial televisi pun tak kalah besar dengan mereka yang bermain di layar lebar. Charlie Seen, misalkan. Pada 2010 dia menjadi aktor dengan bayaran tertinggi saat membintangi Two and Half a Men. Honornya adalah 1,8 juta dolar per episode. Rekor itu ia pecahkan sendiri saat menerima honor 2 juta dolar per episode untuk serial Anger Management.

Menurut Forbes, selain Sheen, aktor-aktor yang kaya berkat serial televisi adalah Jim Parsons (The Big Bang Theory) yang mendapatkan sekitar 29 juta selama bermain di serial populer itu. Kemudian ada pula rekan Parson, Johnny Galecki yang mengumpulkan pundi sekitar 27 juta dolar. Sementara Mark Harmon dari serial populer NCIS, sudah mendapatkan bayaran total sekitar 20 juta dolar.

Pemain utama di serial Game of Thrones, seperti Kit Harrington, Emilia Clarke, dan Peter Dinklage mendapat bayaran sekitar 300 ribu dolar per episode. Alias 3 juta dolar per musim. Di musim ketujuh yang akan tayang tahun depan, bayaran mereka akan meningkat jadi 500 ribu dolar per episode.

Pengeluaran besar ini dianggap sepadan dengan pendapatannya. Banyak serial laris yang meraup untung besar dari penayangan iklan. Serial Two and a Half Men mendapatkan iklan senilai 3,24 juta dolar tiap 30 menit. Sedangkan Glee mendapatkan 2,8 juta dolar. Serial Grey's Anatomy dan The Big Bang Theory masing-masing mendapatkan 2,75 juta dolar tiap 30 menit. Modern Family, yang sudah berjalan 7 musim, mendapatkan 2,13 juta dolar per 30 menit.

Tapi ada pula yang tidak mengandalkan pemasukan iklan. Terutama untuk serial yang ditayangkan streaming, atau yang memang tidak memberi slot iklan, seperti Game of Thrones. Mereka biasanya mengandalkan uang dari berlangganan. Untuk kasus Game of Thrones, serial ini membantu HBO mendapatkan banyak sekali pelanggan baru.

Kini total pelanggan mereka adalah 40 juta orang. HBO mendapatkan uang sekitar 10 dolar per pelanggan, yang kebanyakan adalah fans serial itu. Jadi dari biaya berlangganan saja, HBO bisa mendapatkan 400 juta per bulan. Lebih dari cukup untuk memproduksi beberapa musim serial televisi.

"Serial itu memang tidak mengandalkan uang iklan," ujar Jon Lafayette, editor bisnis di media Broadcasting & Cable. "Selain biaya berlangganan, HBO juga meraup uang dari penjualan merchandise dan DVD."

Tentu tidak semua serial berhasil. Beberapa serial berbujet besar seperti Terra Nova (4 juta dolar per episode), Bionic Woman (6 juta dolar per episode, plus bujet promosi 15 juta dolar), hingga Camelot, harus tersuruk-suruk kemudian dihentikan karena sedikitnya penonton berbanding lurus dengan banyaknya caci maki. Merugi, jelas.

Tapi industri televisi selalu punya cara untuk menambal kerugian. Dengan semakin banyaknya pilihan film televisi dan cara menonton (tv kabel atau streaming), booming serial televisi sepertinya masih akan terus berlanjut. Bujet besar pun akan terus digelontorkan, terutama untuk serial yang sudah popular dan punya banyak fans fanatik.

Baca juga: Uang Miliaran Dolar di Balik Serial Televisi

Related

Entertaintment 870993079768822410

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item