Sejarah Televisi yang Mengubah Wajah Dunia

Sejarah Televisi yang Mengubah Wajah Dunia

Naviri.Org - Saat ini, televisi nyaris bisa ditemui di rumah mana pun, di negara mana pun. Kotak ajaib itu telah menjadi peranti yang selalu ada di mana-mana, baik di rumah pribadi, di kamar-kamar hotel, di kantor-kantor, hingga di berbagai tempat layanan publik. Orang selalu bisa menyaksikan televisi, bahkan ketika sedang melakukan perjalanan, karena televisi juga kerap tersedia di pesawat maupun di bus, atau di mobil-mobil pribadi.

Dengan latar belakang itu, televisi telah menjadi perangkat elektronik yang paling berpengaruh di dunia, mengalahkan perangkat elektronik lain yang saat ini juga dikenal manusia. Sebegitu besar pengaruh televisi dalam mengubah kehidupan dunia, hingga PBB menetapkan tanggal 21 November sebagai Hari Televisi Dunia.

Pada 21 November 1996, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui resolusi bernomor A/RES/51/205, menetapkan 21 November sebagai Hari Televisi Dunia. Penetapan itu tak berlandaskan peristiwa-peristiwa unik seperti saat televisi pertama kali dibuat atau saat lahirnya tokoh pertelevisian tertentu. PBB, melalui keputusannya itu, menetapkan hari televisi dunia atas dasar televisi merupakan simbol komunikasi dunia.

Dalam laman resmi organisasi antar bangsa itu, televisi dianggap berjasa “membawa perhatian dunia pada konflik, ancaman terhadap perdamaian serta keamanan dan peran potensialnya dalam membawa fokus perhatian masyarakat pada isu-isu utama lainnya, termasuk isu-isu ekonomi dan sosial.”

Lebih lanjut, PBB mengklaim bahwa televisi “diakui sebagai alat utama dalam menginformasikan, menyalurkan, dan memengaruhi opini publik.” Atas kekuatannya tersebut, televisi, merujuk apa yang diungkapkan PBB, memiliki kekuatan dalam proses pengambil keputusan.

Sebagai salah satu medium komunikasi, televisi tidak lahir secara tiba-tiba. Merujuk tulisan Micthell Stephens dari New York University, leluhur televisi modern yang kita pakai saat ini tercetus pada 7 September 1927. Kala itu, Philo Taylor Franswoth, seorang penemu yang baru berusia 21 tahun, mendemonstrasikan ciptaannya berupa televisi elektronik di San Francisco, AS.

Ia mulai menciptakan televisi kala memasuki sekolah menengah. Ketika itu Franswoth meneliti tentang bagaimana membangun sistem yang dapat mengambil gambar bergerak dan kemudian mentransmisikannya dengan memanfaatkan gelombang radio.

Tapi Franswoth sebenarnya bukan yang pertama. Prototipe televisi sudah diciptakan 16 tahun sebelum Franswoth mendemonstrasikan apa yang ia kerjakan. Boris Rosing, ilmuwan asal Rusia, teridentifikasi sebagai sosok pertama yang melakukan percobaan mentransmisikan gambar.

Dan di awal dekade 1920-an, masih merujuk apa yang dipaparkan Stephens, dua tokoh dari AS dan Inggris bernama John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins sukses mendemonstrasikan sistem serupa. Namun, kedua penemu tersebut menciptakan “televisi” memanfaatkan gambar yang telah dipindai dan digerakkan oleh semacam cakram.

Perkembangan temuan Franswoth melejit selepas RCA—perusahaan yang pada dekade 1930-an mendominasi bisnis radio di AS—menginvestasikan uang senilai $50 juta untuk mengembangkan sistem televisi. Diketahui, RCA yang membeli lisensi untuk menggunakan paten televisi yang diciptakan Franswoth. RCA kemudian menjual set televisi berukuran 12 inci.

Sejak itu, kotak ajaib ini tak hanya mendunia, tapi juga mengubah wajah dunia.

Baca juga: Pengaruh Televisi dan Tayangan Buruk

Related

Science 1216751002219600724

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item