Kisah Thomas Edison, Penemu Terbesar di Dunia

Kisah Thomas Edison, Penemu Terbesar di Dunia

Naviri.Org - Thomas Alva Edison layak dijuluki sebagai penemu terbesar di dunia, karena memiliki 1.093 hak paten. Sampai saat ini, belum ada orang lain yang mampu menyamai prestasi itu.

Selain hebat dalam jumlah kepemilikan hak paten, Thomas Edison juga dianggap penemu yang berpengaruh dalam peradaban dunia, karena menciptakan/menemukan benda-benda yang kemudian sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bola lampu, sebagaimana yang kita kenal sekarang, adalah salah satu hasil kerja keras Edison.

Selain bola lampu yang menjadi penemuan berpengaruh dalam peradaban dunia, Edison juga berinovasi dalam perangkat telekomunikasi, tenaga listrik, rekaman suara, gambar bergerak/film, penyimpanan daya, hingga teknologi pertambangan dan semen.

Lahir di kota Milan, Ohio, Amerika Serikat pada 11 Februari 1847, Edison adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ibunya, Nancy Elliot Edison, pernah menjadi seorang guru. Sedangkan sang ayah, Samuel Edison Jr., adalah politikus Kanada yang diasingkan dari negaranya.

Ketika Edison menginjak usia tujuh tahun, keluarganya pindah ke Port Huron, Michigan, pada 1854. Lima tahun berselang, ia putus sekolah karena prestasi akademik yang buruk. Sejak itulah Nancy mendidik Edison di rumah, sementara Samuel mengenalkannya kepada buku.

Tahun itu juga Edison memutuskan mengadu nasib di gerbong kereta api Grand Trunk Railroad, yang melayani rute Detroit dan Port Huron. Ia berjualan buah, makanan ringan, dan koran.

Ketika itu, kereta api tergolong alat transportasi massal baru yang disukai khalayak untuk bepergian jauh. Edison muda tumbuh dalam suasana ketakjuban masyarakat akan teknologi baru seperti itu.

Sembari bekerja keras, Edison masih terus menghabiskan sisa waktu di rumah untuk membaca dan melakukan eksperimen di kamar bawah tanah.

Menginjak usia 15 tahun, Edison mengakrabi telegraf, belajar mengirim dan menerima sandi morse. Selama tujuh tahun berikutnya ia bekerja sebagai operator telegraf di jawatan kereta api, bahkan mengoperasikan telegraf di kubu Pasukan Union saat Perang Sipil Amerika Serikat meletus.

Keisengan mengutak-atik telegraf mengantarkan Edison ke New York pada 1868. Di kota ini rasa penasarannya soal pengembangan telegraf mulai mendapatkan tempat. Ia bekerja di sebuah perusahaan produsen telegraf di Newark, New Jersey, bahkan akhirnya mampu memperbaiki kinerja telegraf, sampai-sampai mesinnya bisa mengirim hingga empat pesan sekaligus.

Ketika bekerja di perusahaan itulah Edison menikah dengan istri pertamanya, Mary Stilwell, pada 1871. Pernikahan itu berbuah tiga anak, Marion, Thomas Jr, dan William.

Kebutuhan akan tempat yang lebih tenang dan nyaman untuk bereksperimen, membuat Edison pindah dari Newark ke Menlo Park, New Jersey, pada 1876. Di tempat inilah ia membangun laboratorium pertamanya, yang dibiayai dari uang tabungan semasa bekerja di Newark. Edison juga diketahui memperkerjakan beberapa orang asisten.

Di laboratorium Menlo Park, dua dari tiga karya terhebat Edison tercipta. Lahirnya fonograf pada 1877 menandakan terciptanya sebuah mesin pertama yang bisa merekam dan memutar ulang suara.

Dalam suara pertama yang direkam fonograf itu, Edison membacakan sajak anak-anak berjudul "Mary Had a Little Lamb” dan kembali memutarnya. Penemuan itu membuatnya dijuluki "Wizard of Menlo Park" (“Sang Penyihir dari Menlo Park”).

Pada musim gugur 1878, selama 30 hari, giliran Edison dan timnya mengerjakan proyek besar yang kelak mengubah wajah dunia: mengembangkan lampu listrik pijar yang dipancarkan dari sebuah tabung hampa udara. Tabung itu kini lazim dikenal sebagai bola lampu.

Lampu listrik bukan temuan Edison yang bahkan sudah dipasang di jalan-jalan pada 1879. Ia juga bukan orang pertama yang menciptakan lampu gas. Namun temuan Edison selama musim panas membuat bola lampu hampa udara tahan lebih lama, praktis dan murah untuk penerangan di rumah. Caranya dengan filamen yang tahan lama tetapi tidak mahal. Timnya di Menlo Park telah menguji lebih dari 6.000 bahan, sampai akhirnya menemukan pilihan material yang murah dan tahan lama.

Selain fonograf dan lampu pijar, Menlo Park juga sukses menemukan tombol transmitter karbon untuk telepon, merancang sistem pembangkit listrik dan mengalirkan lewat kabel ke rumah, serta berbagai pengembangan teknologi lainnya.

Kesuksesan Menlo Park mendorong Edison mendirikan lab keduanya di West Orange, New Jersey, yang sepuluh kali lebih besar dari lab di Menlo Park. Selama beberapa bulan antara 1888 dan 1889, ia sibuk mengembangkan versi baru fonograf temuannya, yang memungkinkan perekaman dalam sebuah silinder lilin.

Di West Orange, jadwal Edison semakin sibuk. Sejak 1888 sampai 1893, ia mengembangkan kamera film bersama William Dickson. Setahun sebelumnya, ia melakukan percobaan pemisahan elektromagnetik untuk konsentrasi bijih besi dan emas tingkat rendah, sebuah usaha yang sudah dirintis sejak 1879.

Kenaikan drastis harga bijih besi pada 1880-an belum pernah terjadi sebelumnya. Tergiur keuntungan, melalui temuan barunya, Edison mengekstrak besi dari bijih besi kelas rendah yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Ia pun memborong 145 titik pertambangan tua yang sudah ditinggalkan, dan mendirikan pabrik percontohan besar di Ogdenm dekat Ogdensburg, New Jersey.

Tapi bukan keuntungan dan kesuksesan yang diraup. Saat harga bijih besi perlahan turun dan anjlok, Edison masih berkutat dengan kebuntuan untuk memecahkan masalah di peralatan pemisah elektromagnetiknya. Ia kemudian menyerah dan harus membayar mahal dengan melego perusahaan-perusahaanya (kecuali General Electric) untuk menambal kerugian.

Kegagalan besar itu tak menyurutkan gairah Edison untuk terus berkutat di dunia penemuan hingga menginjak usia kepala delapan.

Hasilnya, kualitas fonograf Edison bertambah baik. Ia juga mengembangkan sinar-X, baterai, film, bahkan boneka pertama yang dapat berbicara.

Deretan karya Edison dapat dilihat dari pengelompokan hak paten yang didaftarkan: 389 untuk kategori penerangan dan tenaga listrik, 195 untuk fonograf, 150 untuk telegraf, 141 untuk baterai penyimpanan, dan 34 untuk telepon. Namun masih banyak lagi hak paten yang dikantongi Edison untuk tiap pengembangan atau temuan-temuan kecil lainnya. Jika ditotal, Edison memegang 1.093 hak paten.

Produk-produk Edison umumnya berorientasi massal. Hari ini ada lebih dari 300 perusahaan di seluruh dunia memasarkan produk yang ditemukan atau dikembangkan Edison. Sekitar 200 perusahaan memakai embel-embel nama Edison.

Hingga detik ini, General Electric yang didirikan pada 1892 oleh Edison dan rekan-rekannya masih beroperasi. Tak hanya memproduksi elemen-elemen penyusun lampu, General Electric juga memasok mesin pesawat, energi terbarukan, transportasi, perangkat lunak, otomotif dan masih banyak lagi.

Edison menghembuskan napas terakhir di West Orange, saat usianya 84 tahun.

Baca juga: Walter L. Shaw, Tokoh Jenius yang Terlupakan

Related

Insight 1373621422415088775

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item