Mengenali Tanda Orang Berniat Bunuh Diri, dan Cara Mencegahnya

Mengenali Tanda Orang Berniat Bunuh Diri, dan Cara Mencegahnya

Naviri Magazine - Meski terdengar mengerikan, tindakan bunuh diri bisa dilakukan siapa saja, termasuk oleh orang-orang di dekat kita. Alasannya bisa beragam, dengan berbagai penyebab dan latar belakang. Dan ketika orang sudah berniat bunuh diri, dia pun bisa melakukannya dengan berbagai cara.

Yang mengkhawatirkan, jumlah pelaku bunuh diri termasuk tinggi. Data dari WHO Preventing Suicide Global Imperative Report (2014), pada 2012 ada 9.105 orang bunuh diri, terdiri dari 5.206 wanita dan 3.900 pria.

Menurut situs kesehatan Healthline, tidak ada alasan tunggal mengapa seseorang mencoba menghilangkan nyawanya sendiri. Tetapi, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko.

Seseorang mungkin lebih mungkin berusaha bunuh diri, jika mereka memiliki gangguan kesehatan mental. Sekitar 90 persen orang yang bunuh diri memiliki gangguan mental atau psikologis.

Beberapa literatur ilmiah menyebutkan, faktor genetik juga memiliki peran dalam kecenderungan seseorang menyakiti atau membunuh dirinya sendiri.

Namun, kondisi lingkungan berperan lebih banyak dalam ekspresi gen tersebut. Akhirnya, lagi-lagi kondisi psikososial kita juga yang berperan besar dalam memprediksi kemunculan perilaku bunuh diri.

Contoh, Ibu X sudah memiliki riwayat percobaan bunuh diri, dan akhirnya meninggal bunuh diri di saat anaknya masih kecil.

“Asumsinya, si anak memiliki gen si ibu. Tapi, jika kondisi psikososial si anak ini sehat dan tidak memberikan tekanan yang hebat, si anak tidak akan memiliki kecenderungan bunuh diri," kata Benny Prawira, psikolog pendiri Into the Light Indonesia, gerakan remaja peduli kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri di Indonesia.

Penyebab bunuh diri tidak bisa dilihat hanya satu faktor saja, karena bersifat multikompleks. Ada faktor biologis, psikologis, dan sosial, yang saling bertumpang tindih.

Faktor risiko secara psikologis yang secara umum dianggap dapat meningkatkan kemungkinan bunuh diri adalah depresi, keputusasaan, kesepian, perasaan menjadi beban, serta gangguan trauma atau penyalahgunaan zat tertentu.

Faktor risiko sosial bisa karena individu mengalami diskriminasi, marjinalisasi, dan stigmatisasi atas salah satu identitasnya, kesulitan finansial atas akses kesehatan jiwa, akses pelayanan kesehatan jiwa yang jauh jaraknya, dan lain-lain.

Gejala bunuh diri

Masih menurut Benny, orang yang berniat atau memiliki gagasan untuk bunuh diri, biasanya akan menunjukkan perubahan perilaku.

"Tadinya suka bergaul bersama kita, tapi sekarang jadi murung dan menarik diri. Secara virtual, misalnya dia tiba-tiba keluar dari grup WA, foto profilnya berubah jadi hitam atau gelap, terbalik atau diganti dengan meme bernuansa depresif atau kematian," jelas Benny.

Cara kita membantu mereka

Menghadapi seseorang yang punya kecenderungan bunuh diri, atau punya niat bunuh diri, pastinya tidak mudah. Tapi, jika kita melihat ada teman atau keluarga yang punya gejala mencurigakan, jangan berdiam diri.

Untuk menghadapi situasi itu, Benny menyarankan, "Yang pertama, sebelum dapat berempati kepada seseorang, kita harus tahan asumsi kita terlebih dahulu. Asumsi atau penghakiman seperti ‘kurang iman, begitu saja lemah, bodoh, putus asa’, harus ditahan.”

“Cobalah menjadi pendengar bagi dia. Entah dia menangis atau marah-marah, kita tidak perlu bereaksi berlebihan atau memberi banyak nasihat. Yang dia butuhkan adalah sosok pendengar," lanjut Benny.

Selain itu, kita juga perlu melihat sejauh yang bersangkutan memikirkan kematian. Apakah implisit seperti "saya berharap tidak dilahirkan" atau "saya mau tidur dan tidak bangun-bangun lagi"? Atau, malah sudah eksplisit dan detail "saya mau mati gantung diri, berani tidak, ya?", atau "dalam sebulan lagi, saya akan minum racun".

Semakin eksplisit atau jelas dan detail, artinya semakin bahaya.

Bagi yang bukan psikolog atau psikiater, batasannya adalah bersedia menjadi pendengar atau "tempat sampah" bagi keluh-kesah orang tersebut.

Proses pemulihan adalah tanggung jawab psikolog dan psikiater. Karena itu, sedapat mungkin, cobalah bujuk atau rujuk orang yang kita curigai punya maksud bunuh diri, ke tenaga profesional.

Baca juga: Memahami Gejala Depresi yang Memicu Bunuh Diri

Related

Tips 3274866117035425639

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item