Memahami Perbedaan “Bekerja Keras” dan “Bekerja Cerdas”

Memahami Perbedaan “Bekerja Keras” dan “Bekerja Cerdas”

Naviri Magazine - Sukses diawali kemauan kerja keras. Karena itu, orang-orang yang senang bekerja keras (hard worker) umumnya mendapat penilaian yang baik, khsusnya di kantor, baik oleh atasan maupun oleh bawahan. Orang yang bekerja keras mudah ditandai dengan keberadaannya setiap hari di tempat kerja, dari pagi sekali sampai lembur larut malam.

Kini, muncul istilah lain yang juga mulai populer, yaitu bekerja cerdas (smart worker). Jika bekerja keras mengandalkan kemampuan dan stamina fisik, bekerja cerdas lebih mengandalkan kemampuan berpikir dan mengorganisasi. Bekerja cerdas diyakini memiliki kemampuan lebih efektif menggapai sukses, dibanding bekerja keras.

Lalu, termasuk manakah dirimu? Kalau kamu kebetulan sudah bekerja di suatu perusahaan, dan ingin tahu apakah kamu tergolong pekerja keras atau pekerja cerdas, simak uraian berikut ini.

Hard worker

Hard worker atau pekerja keras didefinisikan sebagai pekerja yang penuh dengan usaha, dan lebih mengandalkan stamina tubuh dibandingkan cara berpikir. Ciri-cirinya antara lain:

Sering kerja lembur, berarti ada sesuatu yang salah. Antara dirimu yang kurang efektif dan efisien dalam bekerja, sehingga selalu membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan, atau justru atasan/perusahaanmu yang memberi terlalu banyak pekerjaan.

Selain itu, apabila kamu tipe orang yang sering ditegur karena salah dalam melakukan pekerjaan, tetapi terus berusaha walau harus berkali-kali memperbaikinya, maka kamu tipe pekerja keras.

Namun, dibalik itu semua, ada kekurangan terkait cara bekerjamu. Karena kenyataannya kamu perlu berkali-kali dalam mempelajari dan memperbaiki kesalahanmu, sehingga bisa dibilang kamu kurang efektif dalam bekerja.

Biasanya, seorang hard worker akan berusaha untuk meng-handle segala macam pekerjaan. Terutama apabila memiliki posisi sebagai manajer, ciri-cirimu sebagai hard worker adalah kurang bisa mempercayai bawahan, sehingga banyak pekerjaan yang seharusnya bisa mereka kerjakan tetapi masih juga kamu yang menangani. Bukannya poin plus, hal ini merupakan bukti kurangnya efektifitasmu dalam bekerja.

Sering merasa kelelahan sehabis bekerja? Ini merupakan dampak yang paling sering terlihat dari cara kerja yang gila seorang hard worker. Karena hard worker lebih mengandalkan stamina tubuh untuk bekerja dalam waktu lama, maka kesehatan tubuh sering terbengkalai.

Tetapi, di balik itu semua, seorang hard worker merupakan kuda hitam dalam dunia kerja. Karena terus ditempa oleh keadaan dan pengalaman, kemampuanmu akan terus meningkat dalam bekerja. Sehingga, kalau kamu dapat menyikapinya dan terus mengevaluasi kinerja dengan baik, akan ada potensi karier yang cerah di masa depan.

Smart Worker

Istilah smart worker belakangan mulai populer. Seorang smart worker dipandang sebagai orang yang bisa bekerja secara efektif dan efisien. Ciri-cirinya antara lain:

Biasanya, seorang smart worker merupakan pekerja yang memiliki pengalaman. Sehingga smart worker tahu betul bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien, dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.

Jarang lembur merupakan salah satu ciri smart worker. Ingat, tidak pernah atau jarang lembur bukan menunjukkan kamu malas, tetapi justru sebagai pekerja yang cerdas, tentu selama pekerjaanmu terselesaikan dengan baik.

Mengapa demikian? Karena apabila kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, bahkan lebih cepat dari yang seharusnya, itu berarti kamu pintar dalam urusan time management.

Apabila kamu seorang smart worker yang memiliki posisi penting, misalnya manajer, kamu dapat membagi pekerjaan kepada bawahan dengan tepat sesuai kemampuan masing-masing.

Hal ini dapat terlihat ketika pekerjaan tim yang kamu pimpin selalu selesai tepat waktu, bawahan jarang lembur, dan kamu tidak lagi mengerjakan berbagai pekerjaan yang bukan seharusnya dikerjakan seorang pemimpin tim atau manajer.

Walau begitu, banyak orang menganggap smart worker adalah orang yang malas, karena mereka seolah jarang bekerja. Untuk itu, tidak ada salahnya bagimu untuk melengkapi kepintaran dan kemampuanmu dalam bekerja dengan sedikit usaha lebih, sehingga kamu bisa lebih sukses dalam karier.

Yang mana dirimu?

Berdasarkan penjelasan di atas, tentu kamu sudah mulai dapat mengetahui lebih condong ke manakah dirimu? Apakah seorang hard worker atau smart worker? Cuma kamu yang bisa menjawabnya dengan benar.

Baca juga: 10 Aplikasi untuk Mencari Kerja di Dalam dan di Luar Negeri

Related

Career 8387635132721302417

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item