Skandal Tak Terduga di Balik Tragedi Tenggelamnya Titanic

Skandal Tak Terduga di Balik Tragedi Tenggelamnya Titanic

Naviri Magazine - Titanic, kapal raksasa yang mengalami tragedi di lautan Alantik, terus menjadi topik pembicaraan di mana-mana. Bukan hanya karena megah dan mewahnya kapal itu, tapi juga karena adanya “perang kelas”—antara orang kaya dan miskin—di dalamnya. Bahkan ketika tragedi itu terjadi, ada dugaan mengenai orang kaya yang ‘menyuap’ petugas kapal agar dirinya diselamatkan.

Sebuah artefak lawas disebut-sebut menjadi bukti penguat rumor yang menyebut pasangan Inggris tajir asal Inggris memberikan 'suap' demi selamat dari tragedi Titanic.

Artefak itu berupa sebuah kotak rokok kecil, terbuat dari emas, tetapi memiliki segudang cerita di baliknya.

Kotak rokok emas itu diberikan kepada seorang pria bernama Ernest Brown, oleh pasangan suami-istri dari kalangan kelas atas yang ia bantu setelah keduanya berhasil selamat dari kapal Titanic yang tenggelam di Lautan Atlantik yang beku.

Sir Cosmo Edmund Duff-Gordon dan istrinya, Lady Lucy Duff-Gordon, selamat dari bencana mengerikan pada April 1912. Mereka melarikan diri menggunakan sekoci sebelum diselamatkan oleh kapal SS Carpathia.

Kotak rokok itu memiliki inisial "EB" di bagian depan, dengan pesan khusus yang terukir di bagian dalam yang mengatakan: "Untuk mengenang kebaikan; Ernest G F Brown RNR. SS Carpathia. Dari Sir Cosmo dan Lady Duff-Gordon".

Artefak itu akan dilelang di Hansons Auctioneers, yang memperkirakan benda bersejarah itu akan terjual lebih dari $105.000.

Pialang lelang, Charles Hanson dari Hansons Auctioneers, mengatakan artefak itu adalah saksi bisu di balik kasus yang sangat menarik. Diduga, pasangan yang memberikan kotak itu, Sir Cosmo dan Lady Duff-Gordon, telah memberikan suap agar sekoci yang mereka tumpangi tidak berbalik untuk menyelamatkan para korban Titanic yang jatuh ke laut.

"Sir Cosmo dan perancang busana terkenal, Lady Duff-Gordon, melarikan diri dari Titanic di Sekoci Penyelamat Nomor Satu, yang saat diturunkan dalam kondisi setengah kosong," kata Hanson dalam siaran pers, seperti dikutip dari media Australia.

"Meskipun dirancang untuk menampung 40 orang, hanya 12 orang yang bergabung, termasuk tujuh awak Titanic."

Sebelumnya, Lady Duff-Gordon, perancang busana terkenal, juga dikabarkan pernah mengatakan kepada sekretarisnya, "ada baju tidur indah yang ketinggalan" di kabinnya menjelang kapal tenggelam—yang mengisyaratkan agar sekretarisnya mengambil kembali barang tersebut.

Seorang petugas kapal Titanic dikabarkan sangat kesal dengan komentar itu, dan menurut cerita, membentak Duff-Gordon.

Sir Cosmo kemudian menawarkan kepada masing-masing kru sekoci penyelamat uang senilai 5 pound sterling (sekitar lebih dari $800 sesuai kurs saat itu) untuk mengambil kembali barang-barangnya.

"Setelah tragedi itu, pasangan itu dituduh menyuap agar mereka bisa naik sekoci dan agar kapal penyelamat itu tak berbalik, sebuah cerita yang membuat pers meradang," kata Hanson.

Tetapi pada penyelidikan British Board of Trade terhadap bencana tersebut, di mana pasangan itu bersaksi, Sir Cosmo bersikeras dia telah memberikan uang itu sebagai niat baik.

“Namun, terlepas dari apa yang terjadi, nama mereka (Sir Cosmo dan Lady Duff-Gordon) tercemar oleh insiden itu selama sisa hidup mereka," lanjut Hanson.

Nama baik Sir Cosmo dan Lady Duff-Gordon dipulihkan, tetapi banyak yang masih berpendapat bahwa pasangan itu menyuap kru sekoci dan Carpathia, agar tidak berbalik guna menyelamatkan lebih banyak penumpang.

Seperti yang dilaporkan surat kabar pada Mei 1912, sebuah sekoci penyelamat bisa menyelamatkan sebanyak 30 orang lagi jika kembali menyelamatkan para penumpang Titanic.

Dan pada dekade terakhir, skandal itu telah kembali mencuat, mendorong rasa ingin tahu khalayak mengenai indikasi ketidakadilan sosial antara orang kaya dan orang miskin dalam tragedi tenggelamnya Titanic.

Kisah pasangan Sir Cosmo dan Lady Duff-Gordon pun telah disiarkan di situs-situs besar di seluruh dunia. Dan itu tampaknya mengganggu keturunan bangsawan Inggris tersebut.

Dalam sebuah keterangan pada 2012 untuk surat kabar Inggris, The Telegraph, keponakan Sir Cosmo, Sir Andrew Cosmo Lewis Duff-Gordon, mengatakan kepada reporter bahwa rumor suap tersebut "tidak masuk akal".

"Paman buyut saya sangat bersyukur bisa bertahan hidup, dan apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh surat dan laporan tersebut adalah bahwa ketika mereka naik ke Carpathia, ia memberikan tujuh pendayung sekoci masing-masing cek bernilai 5 poundsterling untuk mengganti apa yang telah hilang."

Kotak rokok itu juga berisi surat dari Sir Duff-Gordon, yang menggambarkan "horor yang mengerikan, orang-orang menjerit-jerit" setelah tenggelam.

"Bahkan di kejauhan, kami mendengar teriakan kesakitan yang paling mengerikan," kata dia, menirukan apa yang dikatakan sang paman.

Kotak rokok emas itu, yang menjadi saksi bisu tentang secuil kisah tragedi Titanic, dijual di Hansons Auctioneers, di Derbyshire, Inggris, pada 28 September 2018.

Baca juga: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Berantai Terbesar di Amerika

Related

World's Fact 212189303697341187

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item