Kisah 3 Pelahap Maut Voldemort yang Ternyata Tokoh Baik

Kisah 3 Pelahap Maut Voldemort yang Ternyata Tokoh Baik

Naviri Magazine - Dalam kisah Harry Potter, kita mengenal istilah Pelahap Maut, yaitu orang-orang yang bergabung dalam komplotan kejahatan untuk melakukan hal-hal jahat. Karenanya, Pelahap Maut umumnya orang-orang kejam dan haus darah.

Misalnya suami istri Lestrange yang tega menyiksa orangtua Neville, Frank, dan Alice Longbottom, dengan kutukan Cruciatus. Mereka juga kerap menyiksa para Muggles hanya demi kesenangan. Para Pelahap Maut juga menjadi abdi Voldemort yang setia.

Namun, ternyata, ada juga Pelahap Maut yang memiliki sisi kebaikan. Meski mereka juga memiliki dark mark (tanda kegelapan) di lengannya, namun hati mereka masih memiliki sisi terang. Siapa saja?

Narcissa Malfoy

Dimulai dari Narcissa Malfoy (Narcissa Black). Istri Lucius Malfoy dan ibunya Draco. Dia adik kandung Bellatrix Lestrange (Bellatrix Black) sekaligus kakak sepupu Sirius Black.

Berbeda dengan kakaknya, Bella, yang sangat fanatik memuja Lord Voldemort, Cissy hanyalah seorang ibu biasa yang sangat menyayangi putra semata wayangnya, Draco.

Saat Draco disuruh membuat portal di Hogwarts oleh Voldemort, Cissy yang ketakutan akan keselamatan Draco menemui Snape, dan meminta bantuan Snape agar melindungi anaknya.

Di Battle of Hogwarts, Cissy berbalik arah mengkhianati Lord Voldemort ketika dia memeriksa denyut nadi Harry, dan memberi kesaksian bahwa Harry sudah mati. Semata-mata agar bisa masuk Hogwarts dan mencari Draco. Ia dan suaminya tidak terlibat pertarungan, dan hanya ingin menyelamatkan anak mereka. Keluarga Malfoy pun jadi pelahap maut tersisa yang selamat dari Battle of Hogwarts.

Di balik semua reputasi, kekejaman, dan apapun cap bagi keluarganya, Narcissa Malfoy mempunyai hati seperti ibu lainnya, yang begitu penuh cinta terhadap anaknya.

Regulus Acturus Black

Regulus adalah adik kandung Sirius Black. Berbeda dengan Sirius yang dianggap pemberontak (karena Sirius masuk Gryffindor), Regulus adalah anak kesayangan keluarga yang benar-benar mengikuti pattern seorang pureblood dari keluarga Bangsawan Black. Ia masuk asrama Slytherin, dan bermain sebagai seeker di tim Quidditch Slytherin. Pada usia 17 tahun, Regulus bergabung dengan Death Eater.

Namun siapa sangka, Regulus mempunyai hati yang welas asih terhadap para peri rumah. Saat ia menyadari bagaimana liciknya Voldemort memperlakukan Kreacher, peri rumahnya, hatinya berontak. Pada akhirnya, ia memilih mengikuti kata hatinya, berbalik menentang Voldemort, walau berarti mengorbankan nyawanya sendiri.

Severus Snape

Snape adalah contoh kenapa kita tidak boleh menghakimi orang secara sembarangan. Walau orang itu terlihat jahat, kejam, licik, dan semacamnya. Siapa yang tahu isi hatinya. Snape adalah orang baik yang tidak ingin terlihat baik. Begitu rapat ia sembunyikan ketulusan hatinya, hingga sampai detik-detik terakhir hidupnya.

Cintanya yang tulus pada Lily, walau bertepuk sebelah tangan, berlanjut dengan proteksinya kepada Harry. Walau itu semua dilakukan dengan diam-diam dan unik. Namun bukan berarti dia sayang pada Harry, semuanya hanya demi Lily.

Baca juga: Sherlock Holmes Muncul di Teve dengan Tampilan Jauh Berbeda

Related

Entertaintment 2067680740879616892

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item