Hewan-hewan Mistis dan Makhluk Gaib yang Tinggal di Merapi

Hewan-hewan Mistis dan Makhluk Gaib yang Tinggal di Merapi

Naviri Magazine - Beberapa jenis hewan mistis atau binatang keramat tinggal di hutan sekeliling Gunung Merapi, dimiliki oleh Eyang Merapi. Binatang hutan, terutama macan putih yang tinggal di hutan Blumbang, pantang ditangkap atau dibunuh.

Selanjutnya, kuda yang tinggal di hutan Patuk Alap-alap, di sekitar Gunung Wutoh, dan di antara Gunung Selokopo Ngisor dan Gunung Gajah Mungkur, dianggap/dipakai oleh rakyat Keraton Makhluk Halus Merapi sebagai binatang tunggangan dan penarik kereta.

Di puncak Merapi ada sebuah keraton yang mirip Keraton Mataram, sehingga di sana ada organisasi khusus yang mengatur hirarki pemerintahan dengan segala atribut dan aktivitasnya. Keraton Merapi itu, menurut kepercayaan masyarakat setempat, diperintah oleh kakak beradik, yaitu Empu Rama dan Empu Permadi.

Seperti halnya pemerintahan, sebagai sebagai Kepala Negara (Empu Rama dan Empu Permadi) melimpahkan kekuasaannya kepada Kyai Sapu Jagad, yang bertugas mengatur keadaan alam Gunung Merapi.

Berikutnya ada juga Nyai Gadung Melati, tokoh ini bertugas memelihara kehijauan tanaman Merapi. Ada Kartadimeja yang bertugas memelihara ternak keraton, dan sebagai komando pasukan makhluk halus.

Ia merupakan tokoh yang paling terkenal dan disukai penduduk karena acapkali memberi tahu kapan Merapi akan meletus, dan apa yang harus dilakukan penduduk untuk menyelamatkan diri. Tokoh berikutnya, Kyai Petruk, yang dikenal sebagai salah satu prajurit Merapi.

Begitu besar jasa-jasa yang telah diberikan oleh tokoh-tokoh penghuni Gunung Merapi, maka sebagai wujud kecintaan mereka dan terima kasih terhadap Gunung Merapi, masyarakat di sekitar Gunung Merapi memberikan suatu upeti, yaitu dalam bentuk upacara-upacara ritual.

Sudah menjadi tradisi keagamaan orang Jawa, yaitu mengadakan selamatan atau wilujengan, dengan melakukan upacara keagamaan dan tindakan keramat.

Upacara Selamatan Labuhan diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni tanggal 30 Rajab. Upacara dipusatkan di dusun Kinahrejo desa Umbulharjo. Di sinilah tinggal sosok Mbah Marijan (yang sekarang sudah wafat) sebagai juru kunci Gunung Merapi, yang sering bertugas sebagai pemimpin upacara labuhan.

Related

Mistery 3022131483014024354

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item