Kisah Penciptaan Baterai Alkalin dan Kelahirannya ke Dunia

Naviri Magazine - Baterai alkalin, yang saat ini paling banyak digunakan untuk berbagai keperluan, dikembangkan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1914. Namun, perjalanan penciptaan baterai telah dimulai sejak tahun 1799 oleh Alessandro Volta, seorang penemu di Italia.

Volta pulalah yang pertama kali menemukan cara mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang membentuk dasar untuk hampir semua baterai modern.

Volta sampai pada penciptaan baterai ketika ia mengamati interaksi listrik antara dua logam yang berbeda, yang dibenamkan dalam larutan asam dan diletakkan berdekatan.

Berdasarkan prinsip itu, ia membuat baterai pertamanya yang terdiri atas serangkaian cincin tembaga dan seng berselang-seling dalam larutan asam, yang dikenal sebagai elektrolit. Ia menamai penemuannya itu sebagai baterai kolom, meski kemudian lebih dikenal dengan nama baterai Volta atau sel Volta.

Kemudian, pada tahun 1859, Gaston Plante, fisikawan Prancis, mengembangkan baterai penyimpan asam timbal yang menggunakan cairan elektrolit, dan tidak mudah dipindahkan. Penemuan itu lalu dikembangkan oleh Georges Leclanche dengan menciptakan baterai sel kering, pada tahun 1867.

Dalam baterai sel kering, elektrolit yang digunakan berupa pasta lembap sehingga tidak ada cairan yang bocor, hingga mudah dipindah-pindahkan atau dibawa.

Akhirnya, Thomas Alva Edison memungkasi penciptaan baterai dengan mengembangkan baterai yang dapat menyimpan alkalin. Baterai itu dinamai baterai alkalin karena elektrolitnya bersifat alkali atau basa, bukan asam. Seperti elektrolit dalam sel kering, bentuknya bukan cairan, sehingga mudah dibawa-bawa.

Baca juga: Kisah Pertama Kalinya Pesawat Tempur Digunakan Dalam Perang