Misteri Patung-patung Raksasa di Easter Island yang Membingungkan

Misteri Patung-patung Raksasa di Easter Island yang Membingungkan

Naviri Magazine - Di lautan Pasifik, di sebelah barat pantai Chilie, ternyata terdapat pulau yang dinamai Easter Island. Pulau yang terpencil dan terisolasi di dunia ini merupakan tempat tinggal ratusan patung-patung batu raksasa, dan dianggap sebagai pulau misterius di dunia.

Kehadiran patung-patung batu raksasa yang mengelilingi pulau membuat kagum para turis, arkeolog, dan para ilmuwan. Namun, di balik keindahannya, Easter Island lebih banyak menyimpan misteri. Sampai saat ini, para peneliti belum dapat mengetahui dengan pasti, siapakah yang menciptakan patung-patung raksasa tersebut, dan bagaimana cara mereka memindahkannya.

Nama Easter Island merupakan pemberian seorang pelaut Belanda pada abad 18, Jacob Roggeveen. Pada 1722, ia bersama awak kapalnya berlabuh di pulau tersebut. Karena hari mereka menepi di pulau itu bertepatan dengan peringatan Paskah (Minggu, 5 April 1722), maka dinamailah Easter Island (Pulau Paskah).

Roggeveen bersama para awaknya adalah orang-orang Eropa yang pertama kali menginjakkan kaki dipulau tersebut.

Penduduk asli pulau itu disebut Suku Rapanui (sebenarnya hanyalah suku pendatang), sedangkan nama sebenarnya Easter Island adalah Rapa Nui/Rapa Besar. Nama Rapa Nui memiliki kaitan dengan pulau lain di wilayah Polinesia, yaitu Rapa Iti atau Rapa Kecil.

Sedangkan Moai adalah nama bagi patung-patung raksasa yang tersebar di seluruh Easter Island. Moai mempunyai arti wajah/muka. Menurut dongeng yang telah turun temurun di kalangan suku Rapanui, Patung Moai dibuat oleh nenek moyang mereka.

Setidaknya terdapat tiga buah gunung berapi yang sekarang sudah tidak aktif lagi di pulau ini (yang terbesar memiliki tinggi 1674 kaki). Menurut penuturan penduduk asli, para Moai dipahat dari batu hasil sisa proses vulkanologis (disebut Rano Rara) dari ketiga gunung api tersebut. Berat sebuah Patung Moai sangat bervariasi, yang paling ringan berbobot 14 ton, dan yang terberat bisa mencapai 165 ton.

Moai yang roboh

Kini, yang menjadi pertanyaan para arkeolog dan para peneliti adalah, bagaimana cara suku-suku yang dulu mendiami pulau tersebut memindahkan para Moai yang berukuran besar dan berat ke seluruh penjuru pulau?

Dari beberapa kisah yang dituturkan tetua suku Rapanui, para Moai dipindahkan dengan sebuah kekuatan gaib yang dinamakan “manna”. Dengan kekuatan tersebut, para Moai seakan-akan dapat diperintah untuk berjalan sendiri menuju beberapa podium batu besar yang dinamakan “ahu”.

Ada beberapa teori lain yang berusaha memecahkan misteri artefak ini. Beberapa di antaranya percaya bahwa pulau ini adalah ujung daratan yang ada pada peradaban prasejarah, sedangkan yang lain berspekulasi adanya keterlibatan kehidupan luar planet. Sampai saat ini, para Moai telah menarik sejumlah besar peneliti yang berusaha mengetahui asal usul dan rahasia mereka.

Patung Moai

Dalam catatan pelayaran Roggeveen, selama mengunjungi Easter Island ia sangat mengagumi keindahan pulau yang mungkin selama beratus-ratus tahun kosong sebelum Suku Rapanui datang untung menetap. Para Moai yang berdiri perkasa di sekitar pinggiran pantai seakan-akan menjadi penjaga abadi bagi pulau itu.

Setidaknya terdapat 600 Moai yang tersebar, berjejer mengelilingi garis keliling pulau yang tentunya lengkap bersama partner sejatinya, “ahu”. Khusus bagi para Moai yang berdiri mengelilingi garis pantai, rata-rata mempunyai tinggi 33 kaki dengan bobot masing-masing 80 ton, sedangkan Moai di dalam pulau sangat bervariasi.

Status para Moai sampai saat ini juga masih misterius, sebenarnya apa fungsi dari patung-patung tersebut belum diketahui secara pasti. Namun para ilmuwan mengasumsikan bahwa para Moai merupakan tanda yang dibuat oleh para penciptanya dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa pulau ini adalah wilayah kekuasaan mereka.

Namun, ada pula yang beranggapan bahwa Para Moai merupakan simbol dari suatu kepercayaan. Digambarkan, bahwa moai merupakan simbol bagi kekuasaan dan kekuatan.

Pemandangan pulau Easter

Easter Island sering dikait-kaitkan dengan perdaban Inca, sebuah peradaban di Amerika Selatan yang telah hilang. Menurut beberapa teori, orang-orang suku Inca- yang membangun para Moai. Jika dilihat dari struktur bebatuan, salah satu situs peninggalan suku Inca yang sangat terkenal, yaitu Machu Pichu, komposisi bebatuannya sangat mirip dengan para Moai.

Tapi bagaimana cara suku-suku Inca membawa babatuan ini ke Peru, sebagai bahan dasar pembuatan Machu Pichu? Jika memang bukan suku Inca yang membuat, pasti para penghuni asli Rapa Nui mempunyai hubungan yang sangat erat dengan mereka.

Menurut survei arkeolog Belanda, Van Tilburg, di tahun 1989, jumlah total patung monolitik di seluruh Easter Island adalah 887 buah.

Easter Island map

Secara statistik, tinggi rata-rata Moai adalah 13,29 kaki /= 4,05 meter, lebar dasar: 5,25 Kaki /= 1,6 meter, lebar kepala: 4,86 kaki /= 1,48 meter, total volume: 210,48 kaki kubik /= 5,96 meter kubik, berat total : 13,78 ton /= 12,5 metrik ton).

Related

World's Fact 2850027435008167042

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item