Aneh, Orang-orang yang Lewat di Tempat Ini Tiba-tiba Hilang (Bagian 2)

Aneh, Orang-orang yang Lewat di Tempat Ini Tiba-tiba Hilang

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Aneh, Orang-orang yang Lewat di Tempat Ini Tiba-tiba Hilang - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Awalnya, dunia paralel hanya imajinasi dalam cerita fiksi, tapi kini banyak sekali teori yang dijadikan jembatan untuk menjelaskan keberadaan dunia paralel. Seorang ahli fisika, Dr. Michio Kaku, mengatakan, keberadaan parallel universe bagi kita seperti daerah luar kolam bagi seekor ikan mas yang tinggal dalam sebuah kolam. Ikan mas tersebut tidak bisa melihat daerah luar kolam karena keterbatasan "teknologi" yang ia miliki.

Demikian juga, manusia juga belum bisa melihat "alam semesta lainnya" dengan alasan yang sama. Meski ikan mas tidak bisa melihat kehidupan lain di luar kolam, tapi dia bisa tahu ada kehidupan lain dari getaran yang ia rasakan melalui gelombang di permukaan air kolam akibat tetesan air hujan. Getaran yang dirasakan ikan mas itu adalah gravitasi dan cahaya dari alam semesta lain.

Kedua, mungkin dikarenakan aktivitas pararel exsistence. Sebuah tim investigasi pararel exsistence melakukan perjalanan pendakian di Glastenbury, untuk melakukan penelitian terhadap fenomena Bennington Triangle. Membuktikan bahwa mereka akan keluar dengan selamat dari tempat itu.

Tim tersebut berangotakan tiga orang, dua investigator, dan satu kameraman. Tim ini membawa banyak perlengkapan, seperti kamera infra red, night vision, kamera spektrum, alat perekam audio dengan microphone antena parabolic, sensor gerak, sensor suhu, dan pengukur kelembapan. Tapi hasilnya ternyata nihil.

Teori ketiga, UFO. Mungkin teori ini semakin terdengar tidak masuk akal. Seorang peneliti UFO, bernama J. Allen Hynek, mengemukakan istilah "Close Encounter of the First Kind" hingga "Third Kind". Penjelasannya sebagai berikut:

1. Close Encounter of the First kind adalah pengalaman penampakan satu atau lebih objek terbang tidak dikenal, yang bisa berupa piring terbang atau cahaya-cahaya aneh.

2. Close Encounter of the Second Kind adalah pengalaman dengan UFO yang disertai efek fisik seperti panas, radiasi, kerusakan pada daratan, efek pada manusia, hewan yang ketakutan, sinyal yang terganggu, atau waktu yang hilang (lost time).

3. Close Encounter of the Third Kind adalah perjumpaan dengan makhluk alien. Hynek tidak mendefinisikan makhluk ini dengan jelas atau menyebut asal-usulnya. Ia hanya mengatakannya sebagai “animate beings”.

4. Close Encounter of the Fourth Kind, merujuk kepada peristiwa penculikan oleh alien.

5. Close Encounter of the Fifth Kind, merujuk kepada kontak atau hubungan dengan alien yang terjadi secara sadar dan proaktif.

6. Close Encounter of the Sixth Kind, merujuk pada insiden yang melibatkan UFO yang membawa dampak berupa luka atau kematian.

7. Close Encounter of the Seventh Kind, merujuk kepada hibridisasi alien dengan manusia, sebuah konsep yang diterima luas oleh para penganut teori UFO masa purba.

Teori keempat adalah pembunuhan berantai. Penjelasan menghilangnya orang-orang di Bennington Triangle adalah sebuah kasus penculikan dan pembunuhan berantai yang dilakukan seseorang dengan sangat rapi.

Sepertinya, kejahatan yang dilakukan oleh pembunuh berkampak tidak memiliki pola pemilihan korban tertentu, sama seperti kasus Bennington Triangle, dimana kelima korban tidak memiliki pola dan hubungan antara satu dengan yang lain.

Penemuan jenazah korban terakhir, Freida Langer, menguatkan teori ini. Namun siapa tersangka pembunuhan berantai di Bennington Triangle sampai saat ini tidak terungkap.

Teori kelima adalah unrelated criminal. Peristiwa menghilangnya Middie Rivers, Paula Welden, dan James E Tedford, sangat mungkin dilatarbelakangi masalah sosial yang terjadi di Somerset dan Glastenbury. Kedua kota ini tumbuh dari industri dan pengolahan kayu, tapi mengalami kemunduran di akhir abad ke 19, dan menjadi Ghost Town, yang bukan disebabkan tindakan legislatif negara pada tahun 1937.

Artinya, kota ini adalah kota yang tidak memiliki harapan. Kemungkinan terbesar ketiga orang ini pergi dengan suatu alasan tertentu, meninggalkan identitas lamanya, untuk memulai suatu kehidupan baru yang terlepas dari masa lalunya, dengan memanfaatkan cerita rakyat yang berkembang di Bennington.

Related

World's Fact 2149642190311991994

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item