Upaya Mengganti Sedotan Plastik dengan Sedotan yang Lebih Baik

Upaya Mengganti Sedotan Plastik dengan Sedotan yang Lebih Baik

Naviri Magazine - Sedotan plastik telah menjadi masalah dibumi, karena sampah yang dihasilkannya mencemari banyak bagian bumi, termasuk lautan. Sedotan-sedotan plastik itu bahkan kemudian termakan oleh hewan-hewan laut dan melukai mereka, atau bahkan sampai membunuhnya.

Karenanya, belakangan banyak pihak yang mencari alternatif sedotan lain yang lebih baik dibanding sedotan plastik. Dua di antaranya adalah sedotan stainless steel dan sedotan bamboo.

Namun apakah dari kedua sedotan tersebut tidak memiliki dampak terhadap lingkungan? Dan mana yang lebih baik untuk lingkungan? Sedotan stainless steel atau sedotan bamboo?

Sebuah universitas di Amerika, Humbodlt State University, melakukan riset terhadap sedotan yang ada di zaman sekarang. Mereka melakukan riset dari sedotan plastik, sedotan kertas, sedotan kaca, dan sedotan bamboo.

Aspek yang mereka riset adalah dari segi emisi karbon dioksida (CO2) yang tertanam, energi yang tertanam dalam pembuatannya, dan limbah setelah penggunaan terhadap lingkungan.

Dari hasil riset tersebut disimpulkan bahwa: pada sedotan stainless steel, untuk membuat sedotan stainless steel tunggal menggunakan kurang lebih 2420 KJ energi, melepaskan 217 gram karbon dioksida (CO2) dengan harga $ 0.26 (Rp. 4.000) per satuan sedotannya. Dan diperkirakan bahwa 3% dari sedotan stainless steel yang dibeli, dibuang 5 tahun sejak memperolehnya.

Sedangkan pada sedotan bambu, untuk membuat sedotan bambu tunggal menggunakan 754 KJ energi, melepaskan 38,8 gram karbon dioksida (CO2) dengan harga $1.29 (Rp. 19.000) per jerami bambu untuk 100 sedotan. Dan diperkirakan 25% dari semua jerami bambu yang dibeli dikomposkan, dan 25% dibuang dalam 5 tahun setelah perolehan.

Maksud riset penelitian di atas adalah untuk pembuatan sedotan stainless steel membutuhkan lebih banyak energi daripada pembuatan sedotan bambu, dan emisi karbon dioksida yang dikeluarkan pun lebih banyak sedotan stainless steel daripada sedotan bambu.

Kemudian dari segi harga, tentu harga untuk satu buah sedotan stainless steel lebih murah dibandingkan sedotan bambu. Setelah pemakaian yang cukup lama atau sekitar 5 tahun dan tidak layak pakai lagi, limbah dari sedotan stainless steel hanya bisa dibuang sedangkan sedotan bambu bisa dijadikan kompos.

Dari pertimbangan riset di atas, ternyata untuk menggantikan sedotan plastik ke sedotan yang reusable mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dari segi energi yang dibutuhkan dan emisi karbon dioksidanya (CO2).

Tetapi jika kita melihat perbandingan keduanya, sedotan bambu memiliki nilai yang lebih rendah dari segi energi yang dibutuhkan, dan emisi karbon dioksidanya (CO2). Ini menjadikan pilihan alternatif terbaik untuk kalian yang peduli terhadap lingkungan, dan ingin menggantikan sedotan plastik ke sedotan reusable.

Related

Science 7932729328422800219

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item