Alexander Solzhenitsyn, Ikon Perlawanan di Era Uni Soviet

Alexander Solzhenitsyn, Ikon Perlawanan di Era Uni Soviet

Naviri Magazine - Alexander Solzhenitsyn adalah ikon perlawanan pada era Uni Soviet. Lahir tahun 1918 di Kislovodsk, Kaukasus, setahun setelah Revolusi Komunis, Solzhenitsyn aslinya sangat komunis. Namun, dia dipenjara selama delapan tahun di kamp kerja tahun 1945, karena mengkritik Joseph Stalin lewat ”Surat kepada Teman”.

Dia baru dibebaskan pada Februari 1953, sepekan sebelum Stalin meninggal. Selanjutnya, lebih dari tiga tahun dia lewati pengasingan di Kazakhstan (masih wilayah Uni Soviet), sebelum balik lagi ke Rusia sebagai guru.

Namanya mulai dikenal tahun 1962, saat diterbitkan buku Solzhenitsyn, One Day in the Life of Ivan Denisovich, atas izin Nikita Khrushchev, pengganti Stalin. Novel pendek yang mendeskripsikan kehidupan seorang tahanan dalam kamp kerja paksa Gulag ini membawa perubahan besar di Soviet.

Tetapi, Leonid Brezhnev yang muncul di Kremlin melarang semua tulisan Solzhenitsyn. Warga Rusia hanya bisa membaca sembunyi-sembunyi.

Tahun 1968, muncul buku lainnya, Cancer Ward dan The First Circle. Buku-buku ini muncul di Barat. Tak boleh beredar di Soviet. Risiko berat jika ada yang memilikinya.

Nama Solzhenitsyn melejit saat menerima Nobel Kesusastraan 1970. Tapi, dia menolak ke Swedia menerima hadiah, karena takut dilarang balik lagi ke Soviet. Solzhenitsyn lantas merampungkan buku soal potret kamp kerja paksa, The Gulag Archipelago, yang menyajikan informasi dari 227 mantan tahanan di sana.

Manuskrip buku ini diketahui Kremlin. Bos dinas rahasia KGB, Yury Andropov, tahun 1974 mengusir Solzhenitsyn. Dia melewatkan waktu sebentar di Swiss sebelum ke Vermont, AS. Di sebuah dusun terpencil, dia menghasilkan Red Wheel, sebuah fiksi sejarah yang memunculkan revolusi Soviet. Buku Gulag Archipelago baru terbit tahun 1989 di bawah Gorbachev.

Runtuhnya Soviet tahun 1991 memungkinkan Solzhenitsyn pulang ke Rusia tahun 1994. Acara yang spektakuler. Dia menemukan Rusia yang tak ubahnya di AS, sorotan kamera televisi praktis di mana-mana.

Rusia sudah berubah. Dan, di Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin menganugerahi Solzhenitsyn Bintang Negara. Penghargaan tertinggi Rusia bagi warganya yang penuh pengabdian kepada tanah air.

Bagi Gorbachev dan banyak warga usia lanjut Rusia, Solzhenitsyn sebuah contoh ikon perlawanan. ”Seperti jutaan lainnya, Solzhenitsyn hidup pada waktu-waktu yang keras. Dia bicara soal orang-orang yang punya pengalaman berat, tetapi tidak putus asa,” ujar Gorbachev.

Related

History 5770049470558283479

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item