Ini 4 Pemimpin Negara Paling Jahat dan Kejam di Dunia

Ini 4 Pemimpin Negara Paling Jahat dan Kejam di Dunia

Naviri Magazine - Pemimpin negara, khususnya di zaman sekarang, dipilih oleh rakyat melalui sistem demokrasi. Karena dipilih oleh rakyat, pemimpin negara pun bertanggung jawab terhadap rakyat, sehingga tidak bisa sewenang-wenang atau seenaknya sendiri terhadap rakyat.

Namun, di masa lalu, pemimpin negara memerintah bisa tanpa pemilihan yang layak oleh rakyat. Karenanya, seorang pemimpin bisa sewenang-wenang kepada rakyatnya sendiri. Seperti empat pemimpin berikut ini.

Hideki Tojo, membunuh 4-5 juta orang

Hideki Tojo adalah orang yang sangat jahat dan kejam. Dia sangat mengidolakan Adolf Hitler. Saat menjadi jenderal perang Jepang dan Perdana Menteri, Tojo menginginkan Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia. Namun keinginan ini tidak terlaksana.

Sebagai jenderal perang, Tojo sudah melakukan berbagai agresi militer yang mengerikan. Di antaranya perang melawan Amerika Serikat, negara Commonwealth, dan China. Serangan yang dilakukannya membuat dia harus mempertanggungjawabkan kematian empat juta rakyat China. Bahkan dia dianggap sebagai penjahat perang.

King Leopold II, membunuh 10 juta orang

Saat berkuasa, Leopold II telah membantai sepuluh juta orang Kongo. Dia mengambil alih negara itu setelah gagal melakukan ekspansi ke negara Asia. Dengan kekuatannya, dia membuat Kongo menjadi sumber perbudakan yang tidak ada habisnya. Leopold, yang berasal dari Belgia, menggunakan orang Kongo sebagai alat untuk memperlancar bisnisnya.

Selain perbudakan massal yang menyebabkan kematian, Leopold juga mencanangkan superioritas orang kulit putih. Dia menganggap orang kulit hitam di Afrika layak diperlakukan sebagai budak. Sudah seperti hukum alam. Setelah melakukan perbudakan, Leopold juga melakukan genosida, ingin menghabiskan seluruh ras hitam di Kongo.

Joseph Stalin, membunuh 40 juta orang

Ia merupakan pemimpin yang sangat ditakuti kekejamannya. Dia tega membuat jutaan rakyat, yang kala itu masih tergabung dalam Uni Soviet, mati secara perlahan. Stalin membuat jutaan orang, terutama anak-anak, kelaparan hingga akhirnya mati mengenaskan di kamp-kamp perbudakan.

Stalin awalnya mengumpulkan banyak orang di negara-negera Uni Soviet. Semua orang, tanpa alasan apa pun, diboyong menggunakan gerbong barang kereta. Banyak orang yang mati sebelum sampai kamp perbudakan. Biasanya orang yang mati akan dibuang begitu saja, atau dikumpulkan dalam satu lubang lalu dikubur secara massal.

Mao Zedong, membunuh 60 juta orang

Selama berkuasa, Mao telah membunuh jutaan rakyatnya. Semuanya dilakukan secara perlahan, dengan membuat rakyatnya kelaparan hingga mati sendiri. Sektor pertanian dikuasai oleh pemerintah, sehingga rakyat hanya mendapatkan jatah makan dari pemerintah. Jika tidak, maka mereka akan perlahan-lahan mati karena kelaparan yang sangat akut.

Lebih dari 30 juta rakyat mati akibat sistem yang dibuat Mao. Dia beranggapan sistem ini akan merombak China secara besar-besaran dan menjadi negara yang hebat.

Selain dibuat kelaparan, Mao juga mempekerjakan jutaan orang di kamp perbudakan. Di sana, orang harus bekerja 14 jam sehari, minim istirahat dan makan. Sebagian orang tidak dapat bertahan di dalam kamp ini. Lagi-lagi semua berakhir dengan kematian yang mengenaskan.

Related

History 3875816963257108365

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item