Multitasking Dalam Bekerja Justru Membuat Kita Tidak Produktif

Multitasking Dalam Bekerja Justru Membuat Kita Tidak Produktif

Naviri Magazine - Kadangkala, ketika sedang melakukan pekerjaan, terlintas di pikiran sebuah pekerjaan lain. Tidak jarang pula kita dipaksa oleh keadaan untuk mengerjakan dua pekerjaan di saat bersamaan. Ya, kita mengenalnya dengan istilah multitasking.

Bagi sebagian orang, bekerja secara multitasking artinya berkerja dengan lebih keras, lebih welcome terhadap tantangan pekerjaan dan berorientasi atas prestasi. Lalu, apakah menjadi multitasking selalu baik dan tepat?

Seperti yang diungkapkan Friedman, dahulukan yang utama (penting). Sebagaimana keinginan seorang profesional untuk mencapai puncak karir dan network yang baik, memiliki fokus dalam pekerjaan juga aset seorang profesional yang sangat berharga dan tidak dapat dianggap remeh.

Blair-Loy, dalam publikasinya, menyarankan untuk memfokuskan satu hal saja dalam satu waktu. Dengan memfokuskan diri atas apa yang dikerjakan, secara tidak sadar kita telah mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran pada pekerjaan yang sedang kita lakukan tersebut.

Fokus pada apa yang dikerjakan tentu memiliki hasil yang lebih baik dan efektif, dibandingkan jika kita melakukan beberapa hal sekaligus dalam waktu bersamaan.

Sayangnya, multitasking yang kita lakukan tidak hanya sebatas pada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Seringkali kita disibukan dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan di tempat dan waktu kerja, seperti membalas pesan di Whatsapp, melihat email yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, ataupun melakukan hal tidak relevan lainnya, seperti mengobrol, jajan ke kantin dan sebagainya.

Coba bayangkan berapa banyak energi yang kita buang (dengan sengaja) ketika kita melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan apa yang seharusnya kita capai? Dalam istilah ekonomi, kita mengenalnya dengan sebutan misallocation of resource, dan itu perlu dihindari.

Lebih jauh lagi, sebenarnya perilaku multitasking juga kerap kita lakukan di luar jam kerja. Selepas pulang kantor, misalnya. Sebagian dari kita ada yang mengalokasikan waktu yang tersisa dengan memilih bercengkrama dengan keluarga di rumah, entah nonton TV bersama, makan malam, ataupun hal bersama lainnya.

Tidak jarang, dalam suasana kebersamaan itu, kita teringat pekerjaan di kantor dan mulai memikirkan hal tersebut. Tidak lama berselang, kita lalu beranjak ke laptop untuk mengerjakan apa yang tertinggal, atau menghubungi rekan kerja untuk membereskan hal yang terlupa.

Blair-Loy melanjutkan, jika kita memutuskan untuk menerima telepon dari rekan kerja untuk urusan pekerjaan pada saat kita berkumpul dengan keluarga, itu sama saja kita mengkhianati mereka. Multitasking tidak hanya kejam, tetapi juga tidak efektif!

Related

Career 1367702786221228829

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item