Misteri dan Kisah Horor Frankenstein dari Masa ke Masa (Bagian 2)

Misteri dan Kisah Horor Frankenstein dari Masa ke Masa

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri dan Kisah Horor Frankenstein dari Masa ke Masa - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Namun Universal Pictures mengakhiri seri itu, setelah dua sekuel dan tiga film campur lain, dengan sebuah slapstick, Abbott and Costello Meet Frankenstein (1948), komedi horor yang menampilkan tidak hanya Frankenstein, tapi juga Drakula, dan Manusia Serigala.

Setelah satu dekade absennya Frankenstein, muncullah serangkaian horor Hammer yang cukup menyenangkan untuk ditonton. Horor Hammer merujuk pada nama sebuah perusahaan produksi film yang menjadi terkenal karena memproduksi film horor berwarna yang pertama, yang terutama menonjol karena bergesernya fokus kepada sosok Frankenstein sebagai seorang baron berkecenderungan bunuh diri yang diperankan aktor Inggris.

Lalu munculah Young Frankenstein (1974) karya Mel Brooks yang berusaha menggali sisi parodi monster ini, sebelum akhirnya Kenneth Branagh mengembalikan makhluk itu kembali ke wilayah yang lebih suram 20 tahun kemudian, dengan extravaganza habis-habisan, Mary Shelley's Frankenstein (1994).

Dan butuh dua dekade lagi untuk benar-benar menghormati tradisi karya Shelley ini secara selayaknya melalui film animasi Tim Burton, berjudul Frankenweenie (2012), sebuah tribut lewat kisah upaya tulus dari seorang anak pintar yang berusaha menghidupkan kembali hewan peliharaannya yang mati.

Baru-baru ini, Dr Frankenstein dan para monsternya yang berjiwa jadi pelaku pertumpahan darah di jalan-jalan dalam seri televisi Penny Dreadful (2014). Dengan mudahnya melampaui batas-batas generasi, mayat-mayat tua itu tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Eksperimen yang gagal

Film-film Frankenstein banyak diperkaya dengan dimensi pathos -derita perjuangan manusia- seperti dalam karya-karya Shakespeare, namun para sutradara umumnya gagal untuk menciptakan adaptasi kontemporer definitif kisah ini.

Kenneth Branagh menunjukkan ambisi besar untuk kukuh pada cerita aslinya. Tapi dengan teatrikalitas yang berlebihan, Mary Shelley's Frankenstein malah menjadi film suram yang nyungsep di pasaran.

Diadaptasi dari novel grafis 'I, Frankenstein' (2014) digambarkan sebagai 'babak baru dari cerita Shelley.’ "Saya mau mengajak Frankenstein dalam sebuah perjalanan menemukan kemanusiaannya dan tujuan hidupnya - intinya, kisah monster yang menjadi manusia," klaim pembuat film itu, Stuart Beattie.

Tapi upaya untuk mengubah makhluk (yang diperankan oleh Aaron Eckhart) menjadi pahlawan laga yang menyelamatkan umat manusia, jatuh dalam kegagalan yang payah.

Betapa pun, bisa jadi filmlah yang paling efektif merajut kisah karya Shelley itu sebagai sesuatu yang asli dan bermakna. Karya David Cronenberg yang melelahkan secara emosional, The Fly (1986), adalah variasi lain dari tema ilmuwan pencipta yang sinting.

Namun, dalam proses yang mengecoh, ilmuwan Seth Brundle (Jeff Goldblum) menjadi sang monster ketika gen miliknya bercampur dengan seekor lalat saat dilakukan eksperimen teleportasi.

Baru-baru ini, reinterpretasi karya Max Landis, Victor Frankenstein (2015) memilih untuk berfokus pada hubungan perkawanan Victor dan asistennya yang bongkok, Igor (yang tidak ada di novelnya). Menilai dari tuduhan keras kritis yang menyebutnya sebagai peniruan terhadap Sherlock, film ini boleh dibilang sebagai eksperimen yang gagal juga.

Jadi, apakah kita akan melihat gaya bertutur modern yang kokoh dari kisah ini? Mengingat perhatian kita sekarang ini terhadap riset tentang kloning dan penelitian sel induk, Frankenstein tampaknya tidak kehilangan aspek kengeriannya yang orisinal atau relevansinya di zaman ini.

Selama terdapat kekhawatiran terkait kekuatan sains dan ruh manusia, akan selalu tersedia ruang bagi monster ini untuk tetap bergentayangan.

Related

Science 1695603083965624239

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item