Ini 7 Penemuan yang Justru Merusak Bumi dan Merugikan Manusia

Ini 7 Penemuan yang Justru Merusak Bumi dan Merugikan Manusia

Naviri Magazine - Dalam perjalanan waktu, manusia menghasilkan berbagai temuan yang kemudian menjadi tonggak-tonggak penting sejarah.

Sayangnya, tidak semua penemuan itu memberi manfaat bagi manusia dan kehidupannya. Ada kalanya, temuan-temuan baru yang terjadi justru memberi efek buruk bagi bumi, sekaligus merugikan manusia. Berikut ini 7 di antaranya.

Agent Orange

Agent Orange adalah julukan yang diberikan untuk herbisida dan defolian, yang digunakan oleh militer Amerika Serikat dalam peperangan herbisida (herbicidal warfare) di Vietnam pada 1961 hingga 1971.

Tong-tong bergaris-garis oranye berukuran 55 galon AS, kira-kira adalah campuran 1:1 dari dua herbisida fenoksi dalam bentuk ester, 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) dan 2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid (2,4,5-T).

Bila disemprotkan kepada tanaman-tanaman berdaun lebar, mereka merangsang pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali, dan akhirnya merontokkan daun-daunnya.

Bila disemprotkan pada tanaman-tanaman seperti gandum atau jagung, ia secara selektif akan mematikan hanya tanaman-tanaman yang berdaun lebar di ladang ilalang, dan membiarkan tanaman lainnya relatif tidak terpengaruh.

Bayangkan jika terkena manusia, Agent Orange dapat mengakibatkan risiko berbagai tipe kanker dan cacat genetis.

Bom atom

Bom atom adalah salah satu tipe reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat. Sebuah bom mampu memusnahkan sebuah kota. Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran.

Semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, dengan korban sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Pada masa itu, daya ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 ribuan ton.

Sedangkan bom atom sekarang berdaya ledak lebih dari 70 jutaan ton. Masa fissile material (uranium yang diperkaya atau plutonium) dirancang mencapai supercritical mass.

Untuk membentuk reaksi berantai, caranya dengan menabrakkan sebutir bahan sub-critical terhadap butiran lainnya (the "gun" method), atau dengan memampatkan bulatan bahan sub-critical menggunakan bahan peledak kimia, sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai semula (the "implosion" method).

Senjata otomatis

Jenderal Manuel Mondragon menciptakan senapan otomatis pertama di dunia pada tahun 1887. Beberapa keturunannya adalah AK-47, M16A1, dan M-14. Khusus untuk AK-47, senjata ini adalah tipe yang paling banyak digunakan oleh para teroris.

Freon/CFCs

Ilmuwan Thomas Midgley menemukan freon CFC pada tahun 1930. Pembuatan CFC dihentikan pada tahun 1995 karena kerusakan lapisan ozon yang disebabkan CFC.

Setelah CFC dilarang digunakan, penggunaan amonia meluas, lalu diikuti dengan propana dan butana yang kurang korosif, juga isobutana yang saat ini digunakan secara luas.

Jenis fluida lainnya yang dapat digunakan sebaga refrigeran adalah karbon dioksida, hidrogen, helium, dan nitrogen. Pada umumnya digunakan dalam industri yang menyediakan teknologi pendingin yang menggunakan gas-gas tersebut.

Guillotine

Guillotine menjadi terkenal pada masa Revolusi Perancis. Nama Guillotine diambil dari nama Joseph Ignace Guillotin (1738-1814), orang yang pertama kali menyarankan alat ini sebagai alat eksekusi.

Pada tanggal 25 April 1792, Nicolas Jacques Pelletier adalah korban pertama guillotine. Secara total, pada Revolusi Perancis, puluhan ribu orang dieksekusi. Di Paris, diperkirakan 40.000 orang dibunuh dengan guillotine, antara lain Raja Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette.

Guillotine dirancang untuk membuat sebuah eksekusi semanusiawi mungkin, dengan menghalangi sakit sebanyak mungkin. Terdakwa disuruh tidur tengkurap, dan leher ditaruh di antara dua balok kayu, di mana di tengah ada lubang tempat jatuhnya pisau. Pada ketinggian 7 meter, pisau dijatuhkan oleh algojo, dan kepala terdakwa jatuh di sebuah keranjang di depannya.

Ini 7 Penemuan yang Justru Merusak Bumi dan Merugikan Manusia

Gas sarin

Pada tahun 1938, kimiawan Jerman, Dr Gerhard Schrader, menemukan gas sarin pertama kali. Saat ini, sarin diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB.

Sarin menyerang sistem saraf, awalnya hanya menyebabkan pilek dan sesak di dada, kemudian korban mengalami kesulitan bernapas, mual, dan mulai meneteskan air liur.

Korban terus kehilangan kendali atas semua fungsi tubuh, diikuti kejang-kejang dan koma. Jika penangkal tidak diberikan dengan cepat, maka korban akan mati secara tragis.

TNT (Trinitrotoluene)

Trinitrotoluene (TNT, atau Trotyl) adalah kristalin aromatic hydrocarbon berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 354 K (178 °F, 81 °C). Trinitrotoluene adalah bahan peledak yang digunakan sendiri atau dicampur, misalnya dalam Torpex, Tritonal, Composition B atau Amatol.

TNT dipersiapkan dengan nitrasi toluene C6H5CH3; rumus kimianya C6H2(NO2)3CH3, and IUPAC name 2,4,6-trinitrotoluene.

Related

World's Fact 758437517586805948

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item