Jadi Korban Perampokan, Wanita Ini Justru Peluk dan Membela Pelakunya

Jadi Korban Perampokan, Wanita Ini Justru Peluk dan Membela Pelakunya

Naviri Magazine - Perbuatan kriminal memang tidak selalu didasari oleh pribadi seseorang yang memang sudah jahat dari sananya. Ada beberapa faktor yang mungkin bisa memaksa orang untuk berbuat kriminal, misalnya faktor ekonomi, sosial, kesempatan, dan lainnya.

Bahkan, ada beberapa cendekiawan yang beranggapan bahwa jika ada orang yang melakukan tindak kriminal, seharusnya bukan hanya pelaku yang disalahkan. Melainkan kita sendiri sebagai masyarakat yang membiarkan orang sampai berbuat kriminal untuk menyambung hidupnya.

Baru-baru ini, ada peristiwa yang mengharukan dalam kasus penangkapan perampok yang terjadi di Lumajang. Jawa Timur. Pada akhir Agustus kemarin, Tim Cobra Polres Lumajang berhasil meringkus empat pelaku perampokan di Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit. Sementara itu, dua pelaku lainnya masih buron.

Saat polisi hendak melakukan rekonstruksi di rumah korban, ada peristiwa yang membuat polisi menahan diri untuk berbuat lebih jauh. Tiananto, orang yang menjadi korban perampokan, justru memeluk para pelaku yang sudah ditangkap polisi.

Tidak seperti korban perampokan umumnya yang akan menuntut pelaku, Tiananto, yang akrab disapa Tante Tiara, justru meminta polisi untuk tidak memproses perbuatan mereka di pengadilan.

Sambil memeluk para pelaku, Tante Tiara tidak bisa menahan tangisnya, dan berkata agar mereka jangan dihukum. Ternyata, Tiara mengenal keempat pelaku karena mereka adalah pegawai di usaha tata rias pernikahan miliknya.

Meski rumahnya digasak oleh pegawai-pegawainya sendiri, Tiara tetap menaruh rasa kasihan kepada mereka. "Semua karyawan saya. Selama bertahun-tahun susah senang bersama saya," ujar Tiara.

Meski mendapat permintaan khusus dari korban, namun sesuai hukum yang berlaku, pihak kepolisian tetap harus memproses keempat pelaku yang sudah mereka ringkus. Empat pelaku perampokan tersebut yakni Johan Andri (26), Harjo (27), Ridi (35), dan Izroil Nurrohman (29).

Para pelaku memutuskan untuk melancarkan aksi mereka setelah melihat unggahan Tiara di Facebook, yang menunjukkan bahwa dia baru saja mendapat uang puluhan juta. Mereka mengikat Tiara, dan mengancam akan membunuhnya jika dia berbuat macam-macam.

Mereka mengenakan penutup muka saat melancarkan aksi, sehingga Tiara tidak menyadari bahwa para perampok yang memaksa masuk ke rumahnya adalah pegawai-pegawainya sendiri.

Related

News 848440344301662678

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item