Sejarah dan Fakta-fakta Estonia yang Perlu Kita Tahu (Bagian 4)

Sejarah dan Fakta-fakta Estonia yang Perlu Kita Tahu

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah dan Fakta-fakta Estonia yang Perlu Kita Tahu - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kerusakan material yang disebabkan oleh perang dunia, dan dilanjutkan dengan campur tangan Soviet, secara signifikan telah memperlambat pertumbuhan ekonomi Estonia, yang memperlebar kesenjangan ekonomi dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, Finlandia dan Swedia.

Militerisasi adalah aspek lain dari rezim Soviet. Bagian-bagian besar dari negara ini, khususnya di kawasan pesisir, terbatas bagi semua pihak kecuali militer Soviet. Sebagian besar pantai dan semua pulau (termasuk Saaremaa dan Hiiumaa), dinyatakan sebagai "zona perbatasan". Orang yang bukan penduduk setempat dilarang mengunjungi kawasan ini tanpa izin.

Tempat penyiagaan militer tertutup, yang terkenal di kawasan ini, adalah kota Paldiski yang sama sekali terlarang bagi akses umum. Kota ini memiliki basis dukungan bagi kapal selam Armada Baltic Soviet dan beberapa pangkalan militer yang besar, termasuk pusat pelatihan kapal selam nuklir yang dilengkapi pesawat model berskala penuh kapal selam nuklir, dengan reaktor nuklir aktif.

Bangunan-bangunan reaktor Paldiski diambil-alih oleh Estonia pada 1994, setelah serdadu terakhir Soviet meninggalkan negara ini. Imigrasi adalah dampak lain dari pendudukan Soviet. Ratusan ribu kaum migran dikembalikan ke Estonia dari bagian-bagian lain Uni Soviet untuk membantu industrialisasi dan militerisasi, yang menyumbangkan bertambahnya penduduk negara ini sebesar setengah juta jiwa dalam waktu 45 tahun.

Setelah kemerdekaan

Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, Italia, dan mayoritas negara demokrasi di Barat, memandang pencaplokan Estonia oleh Uni Soviet melanggar hukum internasional. Mereka yang memelihara hubungan diplomatik dengan perwakilan Republik Estonia yang merdeka, tidak pernah mengakui secara de jure Republik Sosialis Soviet Estonia, dan tidak pernah mengakui Estonia sebagai entitas yang sah dari Uni Soviet.

Pulihnya kemerdekaan Estonia menjadi mungkin, ketika Uni Soviet menghadapi tantangan-tantangan rezim dalam negeri, kehilangan kendalinya atas imperium perluasan. Seiring berjalannya dasawarsa 1980-an, bermulalah pergerakan yang menuntut otonomi bagi Estonian.

Pada periode awal tahun 1987–1989, sebagian kemerdekaan ekonomi mulai dicapai, tetapi ketika Uni Soviet semakin melemah, dan semakin terang benderang bahwa tidak pernah ada jalan pintas bagi kemerdekaan penuh yang dapat dilakukan, maka negara ini menempuh jalan ke arah penentuan nasib sendiri.

Pada tahun 1989, selama berlangsungnya "Revolusi Bernyanyi", di sebuah demonstrasi yang menuntut kemerdekaan penuh, yang disebut Rantai Baltik berupa sebanjar lebih dari dua juta orang, membentuk jalur yang melalui Lituania, Latvia, dan Estonia. Tiga bangsa ini memiliki pengalaman yang sama tentang hal pendudukan wilayah, dan tuntutan yang sama untuk memperoleh kemerdekaan.

Pernyataan Kedaulatan Estonia diumumkan pada 16 November 1988, dan kemerdekaan resmi dinyatakan pada 20 Agustus 1991, melembagakan kembali negara merdeka sebelum tahun 1940, bersamaan waktu dengan percobaan kudeta militer Soviet di Moskwa. Uni Soviet mengakui kemerdekaan Estonia pada 6 September 1991.

Negara pertama yang mengakui pemulihan kemerdekaan Estonia secara diplomatik adalah Islandia. Serdadu terakhir Rusia beranjak dari negara ini pada 31 Agustus 1994.

Perluasan Uni Eropa 2004 adalah perluasan Uni Eropa terbesar, dalam hal banyaknya wilayah dan jumlah penduduk, tetapi bukan dalam hal produk domestik bruto (kesejahteraan). Estonia adalah salah satu dalam kelompok sepuluh negara yang digabungkan ke dalam Uni Eropa pada 1 Mei 2004. Traktat Penggabungan 2003 ditandatangani pada 16 April 2003.

Geografi Estonia

Perbatasan darat Estonia dengan Latvia sepanjang 267 kilometer; dengan Rusia sepanjang 290 kilometer. Dari tahun 1920 sampai 1945, perbatasan Estonia dengan Rusia ditentukan oleh Traktat Perdamaian Tartu 1920, melintasi Sungai Narva di timur-laut dan melintasi kota Petseri di tenggara.

Wilayah ini, seluas 2.300 km², digabungkan ke dalam Rusia oleh Stalin pada akhir Perang Dunia II. Untuk alasan inilah perbatasan antara Estonia dan Rusia masih belum terdefinisi dengan baik hingga kini.

Estonia terletak di pesisir timur Laut Baltik, melintasi Teluk Finlandia dari Finlandia, di bagian barat-laut serambi timur Eropa, antara 57,3° sampai 59,5° LU dan 21,5° sampai 28,1° BT. Rerata ketinggian hanya mencapai 50 m dan titik tertinggi negara ini adalah Suur Munamägi di tenggara pada 318 m.

Ada sepanjang 3.794 km garis pantai yang ditandai oleh beberapa pantai, selat, dan teluk. Banyaknya pulau besar dan pulau kecil sejumlah 1.500 buah. Dua di antaranya cukup besar untuk memuat beberapa county terpisah: Saaremaa dan Hiiumaa. Terdapat kluster kawah meteorit yang kecil, yang terbesar di antaranya adalah Kaali yang berada di Saaremaa, Estonia.

Estonia berada di bagian utara zona iklim sedang, dan dalam zona transisi antara iklim lautan dan iklim kontinental. Estonia memiliki empat musim yang panjang masing-masing periodenya hampir sama.

Suhu rerata berkisar dari 16,3°C di kepulauan Baltik sampai 18,1°C di daratan utama pada bulan Juli, bulan terhangat, dan dari -3,5°C di kepulauan Baltik sampai -7,6°C di daratan utama pada bulan Februari, bulan terdingin. Suhu tahunan rerata di Estonia adalah 5,2°C. Curah hujan rerata pada tahun 1961–1990 berkisar pada 535 mm sampai 727 mm per tahun.

Salju paling tebal meliputi bagian tenggara Estonia, biasanya berlangsung dari pertengahan Desember sampai akhir Maret. Estonia memiliki lebih dari 1.400 danau. Sebagian besar dari mereka berukuran kecil, yang terbesar adalah Danau Peipsi seluas 3.555 km². Ada banyak sungai di negara ini. Yang terpanjang adalah Võhandu (162 km), Pärnu (144 km), dan Põltsamaa (135 km). Estonia juga punya beberapa rawa.

Secara fitogeografis, Estonia terbagi ke dalam provinsi Eropa Tengah dan Eropa Timur di Wilayah Sirkum Boreal di dalam Kerajaan Boreal. Menurut WWF, wilayah Estonia termasuk ekoregion hutan campuran Sarmatik.

Pembagian administratif

Republik Estonia terbagi menjadi 15 county (Maakonnad). Dokumen pertama yang menuliskan pembagian administratif dan politik Estonia berasal dari Babad Henry dari Livonia, yang ditulis pada abad ke-13, sezaman dengan Perang Salib Utara.

Sebuah maakond (county) adalah pembagian administratif tingkat tertinggi Estonia. Pemerintah county (Maavalitsus) tiap-tiap county dipimpin oleh gubernur county (Maavanem), yang mewakili pemerintah pusat di tataran daerah. Gubernur ditunjuk oleh pemerintah Republik Estonia untuk masa jabatan lima tahun.

Telah terjadi beberapa perubahan perbatasan antar-county di Estonia setelah kemerdekaannya, yang paling terkenal adalah pembentukan County Valga (yang pernah menjadi bagian dari County Võru, Tartu, dan Viljandi) dan County Petseri (daerah ini diperoleh dari Rusia berdasarkan Traktat Perdamaian Tartu tahun 1920).

Pada periode kekuasaan Soviet, County Petseri diduduki dan diserahkan kepada Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia pada tahun 1945, pada saat itu ia menjadi salah satu oblast yang dimiliki Pskov. Oblast-oblast itu didirikan kembali pada 1 Januari 1990 di dalam perbatasan wilayah-wilayah periode Soviet.

Karena berbagai perbedaan antara susunan terkini dan susunan historis (sebelum tahun 1940, dan kadang-kadang sebelum tahun 1918), perbatasan historis masih digunakan dalam bidang etnologi, yang mewakili perbedaan budaya dan kebahasaan secara lebih baik.

Baca lanjutannya: Sejarah dan Fakta-fakta Estonia yang Perlu Kita Tahu (Bagian 5)

Related

History 878677047280722789

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item