Kuli Bangunan Ini Bingung karena Ditagih Pajak untuk Mobil Rolls-Royce

Kuli Bangunan Ini Bingung karena Ditagih Pajak untuk Mobil Rolls-Royce

Naviri Magazine - Dimas Agung didatangi petugas Badan Pajak Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta dan petugas Samsat Jakarta Barat, yang menagih pajak mobil mewah ke rumahnya di gang sempit di kawasan Jalan Mangga Besar, Jakarta Barat. Padahal ia hanya seorang pekerja bangunan yang sesekali narik ojek.

"Boro-boro punya mobil mewah, pendapatan saya saja hanya cukup untuk sehari-hari," kata Agung.

Menurut catatan petugas pajak, Dimas Agung Prayitno tercatat sebagai pemilik Rolls-Royce Phantom bernomor polisi B 5 ARI, yang telah menunggak pajak setahun, nyaris Rp 200 juta.

Agung belum memastikan siapa yang menyalahgunakan data dirinya. Tapi Agung ingat, pada 2017, saat masih bekerja di biro jasa pengurusan SIM, KTP, dan pelat kendaraan, salah satu rekan kerjanya pernah meminjam KTP.

"Dia bilang mau pakai KTP saya untuk mencicil motor," cerita Agung.

Rekannya beralasan, nama dia telah didaftarkan untuk cicilan lain yang sudah menunggak, sehingga tidak bisa lagi digunakan. Agung luluh dengan alasan itu.

Kepolosan Agung meminjamkan KTP dan data dirinya itu dibalas dengan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sejak saat itu, ia tak pernah mengecek apa benar datanya digunakan untuk mencicil motor atau untuk yang lainnya. Agung lalu berhenti bekerja setahun kemudian. Ia beralih bekerja menjadi kuli bangunan, dengan pendapatan Rp 700 per minggu.

Agung tak pernah lagi mengontak si peminjam data dirinya. Hingga, beberapa bulan lalu, ia mendapatkan surat peringatan tagihan pajak mobil yang dikirimkan ke rumahnya via pos.

Mula-mula ia mengabaikan surat itu. Ia hanya heran karena tak pernah menerima surat dari siapa pun, kecuali dari bank mitra perusahaan tempatnya menyambi sebagai ojek online.

Saat surat kedua datang, ia mulai cemas. Ia ingat rekan yang pernah meminjam KTP. Agung mencoba menghubungi orang tersebut, tapi nomornya sudah tidak aktif. Ia kemudian mendatangi ruko tempatnya dulu bekerja. Hasilnya nihil, ruko sudah rata dengan tanah.

Hingga kemarin petugas pajak datang dan menginterogasinya. Setelah pemeriksaan selesai, petugas mengatakan namanya akan dihapus dari kepemilikan kendaraan mewah tersebut. Penghapusan itu membuat masalah Agung selesai.

Hanya saja, Agung kecewa pernah percaya kepada rekannya. Kejadian ini jadi pelajaran untuk tidak sembarangan memberikan data diri ke orang lain.

Related

News 2760087115915200614

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item