Mengenai Jenis-jenis Hernia dan Gejala-gejala yang Timbul

Mengenai Jenis-jenis Hernia dan Gejala-gejala yang Timbul

Naviri Magazine - Secara sederhana, hernia menimbulkan turunnya buah zakar, seiring melemahnya lapisan otot dinding perut yang membuat usus melorot melalui lubang locus minoris. Penderita hernia memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak, karena cenderung aktif beraktivitas dengan stamina tinggi. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga diderita oleh wanita.

Awalnya, karena ada tekanan besar, usus keluar melalui lubang locus minoris tadi. Pada turun berok ringan, usus yang melorot bisa masuk kembali ke perut ketika dalam posisi tidur. Namun, bila sudah parah, usus tidak bisa masuk lagi ke perut, dan terjepit. Usus yang terjepit ini tidak memperoleh suplai darah, sehingga akhirnya mati dan membusuk. Jika terus dibiarkan, dapat mengakibatkan masalah serius.

Berikut adalah jenis-jenis hernia dan gejala-gejala yang timbul.

Hernia inguinalis

Inilah jenis hernia yang paling sering terjadi. Kanalis inguinalis terletak di selangkangan, baik pada wanita maupun pria. Pada pria, inilah lokasi funiculus spermaticus, penyangga testis yang memanjang dari perut ke skrotum. Pada wanita, kanalis inguinalis berisi ligamen yang berfungsi membantu menyangga posisi uterus.

Gejala hernia inguinalis meliputi:

Benjolan pada salah satu sisi tulang kemaluan, yang paling terasa saat berdiri.

Nyeri atau rasa tidak nyaman pada bagian yang menonjol di perut bawah saat membungkuk, batuk, atau mengangkat benda.

Hernia inguinalis lazim terjadi pada pria, karena kanal ini tidak terutup rapat, sehingga ada bagian yang rentan terhadap hernia. Normalnya, testis pria akan turun melalui kanalis inguinalis segera setelah lahir, dan kanal ini akan menutup hingga nyaris sempurna di belakang testis. Hernia inguinalis terjadi jika usus mendorong masuk melalui kanalis inguinalis.

Hernia hiatus

Hernia hiatus terjadi jika bagian lambung menjorok naik melalui celah diafragma, dan mendesak ke arah dada. Hernia hiatus umumnya dialami orang-orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Hernia hiatus menyebabkan refluks gastroesofagus, sehingga menimbulkan sensasi terbakar akibat kembalinya isi lambung ke arah esofagus.

Gejala hernia hiatus meliputi:

Refluks gastroesofagus, yaitu sensasi terbakar akibat asam lambung yang kembali mengalir ke esofagus. Hal ini terjadi karena sebagian lambung menjorok naik melalui diafragma ke arah dada.

Nyeri dada. Aliran isi dan asam lambung kembali ke esofagus akan menyebabkan sensasi panas di dada.

Kesulitan menelan. Sebagian lambung yang menjorok menyebabkan isi lambung berbalik arah, dan membuat penderitanya merasa ada makanan yang tersumbat di dalam esofagus.

Cacat lahir bawaan bisa membuat anak-anak mengalami masalah ini.

Hernia insisi

Hernia insisi terjadi saat usus mencuat melalui luka sayat (insisi) atau jaringan yang lemah pascaoperasi perut.

Tonjolan atau pembengkakan di lokasi operasi pada perut adalah satu-satunya "gejala" hernia ini. Usus yang mencuat melalui luka sayat atau jaringan yang melemah akan menimbulkan tonjolan atau pembengkakan.

Hernia umbilikus pada anak-anak

Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan bisa mengalami hernia umbilikus, jika ususnya mencuat masuk melalui dinding lambung di dekat pusar.

Tanda yang menunjukkan anak Anda mungkin mengalami hernia umbilikus adalah jika ia terus-menerus menangis atau ada pembengkakan di dekat pusarnya.

Dinding perut yang tidak berhasil menutup akan menyebabkan suatu bagian rentan terhadap hernia umbilikus. Masalah ini biasanya pulih sendiri saat anak-anak berusia sekitar 1 tahun. Namun, jika setelah berusia 1 tahun hernia umbilikus masih juga ada, tindakan operasi mungkin akan dianjurkan untuk mengatasinya.

Related

Tips 5755350558506667607

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item