Penjelasan di Balik Fakta Jiwasraya Membeli Saham Perusahaan Erick Thohir

Penjelasan di Balik Fakta Jiwasraya Membeli Saham Perusahaan Erick Thohir

Naviri Magazine - PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yang kini tengah dililit persoalan pelik dan gagal bayar mencapai Rp 12,4 triliun, ternyata pernah membeli saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA), induk dari Media Republika, di mana perusahaan tersebut dibangun oleh Menteri BUMN Erick Tohir.

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan, pembalian saham yang dilakukan oleh PT Jiwasraya (Persero) dilakukan melalui mekanisme pasar. Bahkan pembelian saham tersebut juga memberikan untung sampai 18%, hingga setahun perusahaan tersebut memegang saham ABBA.

Lebih lanjut, Arya menerangkan kronologis pembelian dan penjualan saham ABBA yang dilakukan Jiwasraya, menjadi bagian dari penataan portofolio investasi saham. Pembelian yang dilakukan melalui menkanisme, imbuhnya, memungkinkan siapa saja untuk membeli, termasuk PT Jiwasraya (Persero).

Dirinya menegaskan, perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terbuka bagi siapa pun yang akan berinvestasi. Hal tersebut membuat pihak perusahaan tidak mengetahui siapa saja yang memiliki saham tersebut.

"Meluruskan mengenai dia (Jiwasraya) investasi di perusahaan Pak Erick (ABBA), dia beli di market. Kalau beli di market kan bebas, kan beli dan jual. Bukan investasi gimana, dia bebas beli dan jual, dan itu seperti di market," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, mengatakan Jiwasraya mampu meraih keuntungan dalam investasi di saham ABBA yang sudah dilepas ke investor lainnya, melalui mekanisme penjualan di pasar modal. Besaran keuntungan mencapai Rp 2,8 miliar

"ABBA enggak ada [lagi], BJBR [PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.] masih," katanya.

Hexana, yang juga mantan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini mengatakan, saham ABBA dimiliki hanya sekali, dengan satu kali transaksi jual beli dalam jumlah kecil, yakni pada tahun 2014, sebesar Rp 14 miliar.

"Dan untung Rp 2,8 miliar. Ini sudah saya teliti murni trading-nya trader. Ini tidak ada window dressing [aksi mempercantik laporan keuangan jelang akhir tahun]," jelas Hexana. "Sudah dijual lama [saham ABBA]," tegasnya.

Sebagai informasi, Erick Tohir memimpin ABBA, perusahaan yang dia dirikan sebagai direktur utama hingga tahun 2008, kemudian menjabat sebagai komisaris Mahaka Media sejak Juni 2010, serta menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), anak usaha Mahaka, sejak tahun 2015.

Penjelasan BUMN

Berikut pernyataan Arya di Kementerian BUMN:

"Jiwasraya membeli saham Mahaka perusahaan (milik) Pak Erick di market, di pasar. Pertama, tanggal 23 Januari 2014. Jadi sekitar 157,5 juta saham (dengan harga per saham Rp 95). Total nilai pembelian Rp 14,9 miliar sekian. Hampir Rp 15 miliar.

“Nah, kemudian saham ABBA dijual tanggal 17 Desember 2014, belum setahun. Terjadi dua kali penjualan pada hari itu, saat itu nilai per sahamnya Rp 114, sebanyak 103 juta saham, dan di harga Rp 112 rupiah dengan jumlah sahamnya 54,5 juta saham. Jadi total sekitar hampir Rp 17,8 miliar. Keuntungan Jiwasraya Rp 2,8 miliar, atau 18% lebih, selama hampir 1 tahun.

“Ini membuktikan bahwa Jiwasraya membeli saham Mahaka di market, karena terjadi sampai 2 kali penjualan artinya saat naik-turun dijual. Dan ini penjualan saham di market dan buktikan bahwa saham dijual enggak mandek. Walaupun sebenarnya saham di market dan mandek biasa, tapi ini membuktikan bahwa enggak ada lagi saham Mahaka (yang dibeli Jiwasraya). Jadi setahun saja.

“Ini isu Jiwasraya investasi dan rugi, kami bantah juga, lah. Apalagi saya dapat informasi bahwa ada yang bawa-bawa laporan BPK. Dapat informasi teman-teman BPK enggak pernah atau informasikan kepada salah seorang yang sering nyebut-nyebut nama BPK di sosial media.

“Ini paling tidak, nama-nama pencatutan enggak dilakukan, lah. Saya harap janganlah dulu dibawa-bawa ke politik. Bagaimana Jiwasraya bisa diselesaikan dengan baik.

“Sekarang gimana Jiwasraya bisa bekerja dengan baik supaya tahapan-tahapan ini, tiga tahapan (penyelamatan Jiwasraya) yakni (Pertama) holding asuransi bisa hasilkan dana uang-uang di nasabah Jiwasraya.

“Kedua, penjualan saham dari PT Jiwasraya Putera (anak usaha Jiwasraya). Kemudian ketiga, saham undervalued (yang dimiliki Jiwasraya) itu suatu saat bisa naik, ini kita akan jual dengan total Rp 5,6 triliun, setelah naik ya. Bukan dijual saat dia harga rendah (bukan cut loss).

Related

News 1410370948042244381

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item