Lockdown di India Akibat Corona: 1,3 Miliar Manusia Terkurung Dalam Karantina

Lockdown di India Akibat Corona: 1,3 Miliar Manusia Terkurung Dalam Karantina, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Seluruh penduduk India mulai menjalani karantina wilayah atau lockdown selama tiga pekan penuh, di tengah lonjakan kasus virus corona di negara itu.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan kepada penduduk India yang berjumlah sebanyak 1,3 miliar jiwa, bahwa satu-satunya cara menyelamatkan mereka dari virus corona adalah tidak bepergian.

"Akan ada larangan total untuk keluar dari rumah Anda," kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Seluruh negeri akan lockdown, lockdown total," ujarnya kemudian.

Dia mengimbau agar orang-orang tidak panik - tetapi orang banyak dengan cepat menyerbu toko-toko di ibu kota, Delhi, dan kota-kota lain, sebelum peraturan berlaku.

Belum jelas apakah nantinya warga boleh ke luar rumah untuk sekadar membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya, setelah aturan itu diterapkan.

Karantina wilayah ini ditempuh, setelah terjadi peningkatan tajam kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Tercatat ada 519 kasus yang dikonfirmasi di seluruh India dan 10 kematian.

India - yang memiliki populasi 1,3 miliar - bergabung dengan daftar negara yang memberlakukan kebijakan lockdown. Adapun di seluruh dunia, terdapat lebih dari 500.000 kasus positif, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat. Korban meninggal mencapai lebih dari 18.000 ribu orang.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan, karantina wilayah dilakukan "untuk menyelamatkan setiap warga negara". Modi memperingatkan bahwa jika India tidak "menangani 21 hari ini dengan baik, maka negara kita akan mundur 21 tahun."

"Kita harus membayar biaya ekonomi ini, tetapi [itu] adalah tanggung jawab semua orang," ujarnya.

Dia kemudian mengunggah status di akun Twitter-nya untuk memperingatkan bahwa pembelian barang secara berlebihan hanya akan menyebarkan penyakit. Dia mengatakan pemerintah akan memastikan pasokan.

Akan tetapi, di Delhi dan pusat keuangan Mumbai, orang-orang yang khawatir akan kekurangan pasokan, cepat-cepat memadati toko dan apotik.

"Saya tidak pernah menyaksikan kekacauan semacam ini dalam hidup saya," ujar salah satu pemilik toko di distrik Shakarpur, Delhi, yang dikutip oleh Press Trust of India. "Semua stok kami, termasuk beras, tepung, roti, biskuit, minyak nabati, telah terjual habis."

Melalui kebijakan baru ini, semua bisnis yang tidak penting akan ditutup. Akan tetapi, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya akan terus berfungsi seperti biasa. Sekolah dan universitas tetap tutup dan semua pertemuan publik dilarang.

Siapa pun yang melanggar aturan baru akan menghadapi dua tahun penjara dan denda besar.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Modi juga mengungkap kebijakan-kebijakan lain: Menekankan bahwa lockdown selama 21 hari "sangat perlu untuk memutus rantai virus corona"; menekankan bahwa India dalam situasi serius dan mengatakan bahwa negara maju pun menghadapi masalah dalam memeranginya.

Ia mengatakan bahwa "menjaga jarak sosial adalah satu-satunya cara untuk menghentikan" penyebaran virus; mengumumkan bahwa pemerintah India menyediakan US$2 miliar untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan negara itu; meminta orang-orang untuk tidak "menyebarkan desas-desus" dan mengikuti instruksi pemerintah.

Pengumuman ini muncul setelah beberapa negara bagian India memperkenalkan langkah-langkah mereka sendiri, seperti pembatasan perjalanan dan penutupan layanan yang tidak penting.

India telah melarang kedatangan internasional dan penerbangan domestik. Jaringan kereta api negara itu juga menangguhkan sebagian besar layanan penumpang.


Related

News 3925807749407578081

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item