Pasien Corona Ikut Rewang Hajatan, Kini Semua Tetangga Diisolasi

Pasien Corona Ikut Rewang Hajatan, Kini Semua Tetangga Diisolasi, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Seorang ibu berusia 49 tahun dijemput petugas medis menggunakan pakaian alat pelindung diri lengkap. Diketahui, ibu yang merupakan warga di Solo tersebut dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo, untuk menjalani isolasi intensif karena suspect Corona.

Berikut fakta-fakta terkait penjemputan seorang warga Solo yang suspect Corona ini:

Sempat jalani karantina mandiri

Lurah setempat, Winarto, menuturkan warga tersebut merupakan suspect Virus Corona. Winarto juga membantah jika sempat ada informasi 3 warganya positif Corona.

"Kami belum tahu hasilnya, dia itu merupakan seorang ibu berumur sekitar 49 tahun," tutur dia saat dipanggil ke Pemkot Solo bertemu Sekda Ahyani.

"Sebelum diambil, statusnya menjalani karantina mandiri di rumahnya," imbuhnya membeberkan.

Dijemput petugas, dibawa ke RS

Winarto menceritakan, dirinya sempat didatangi beberapa petugas kesehatan beberapa hari sebelum penjemputan.

"Petugasnya mengatakan kepada saya, 'Pak, warganya ini mau tidak mau harus kami jemput'," kata dia. "Ia juga mengatakan 'sudah kami siapkan mobil kesehatannya'. Saya hanya sebagai pemegang wilayah, ya siap, kemudian saya kondisikan, jangan sampai mengumpulkan orang banyak," tambahnya.

Pasien suspect tersebut dijemput petugas kesehatan di rumahnya. Adapun sebanyak empat orang yang mendiami rumah tersebut, termasuk pasien.

Dijemput menggunakan mobil khusus

Kejadian 'penjemputan' pasien tersebut disaksikan langsung lurah dan camat setempat, dari jarak aman yang telah ditentukan.

"Kemarin ada mobil khusus, dan petugas yang memakai alat pelindung diri lengkap langsung masuk ke rumah warganya," tutur Winarto. "Setelah itu memasukan ibu ke mobil dan langsung meninggalkan lokasi, dibawa ke RSUD Dr Moewardi."

Pasien mengaku sehat

Lurah setempat di Kota Solo, Winarto, sempat membentuk satuan tugas (satgas) mandiri untuk memantau aktivitas seorang pasien suspect Virus Corona di wilayahnya.

Pembentukan itu dilakukan sebelum pasien dijemput tim kesehatan berpakaian alat pelindung diri dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.

"Satgasnya itu berasal dari tetangga sekitar rumah pasien, mereka ikut mengawasi aktivitasnya," tutur dia, usai menghadap Sekda Ahyani di Pemkot Solo.

Meski begitu, Winarto mengaku dirinya juga tetap memantau aktivitas pasien suspect virus SARS-CoV-2 itu melalui sambungan telepon.

"Contohnya, saya selalu menelepon pasien, bertanya ibu ada di rumah? Ada di rumah, kondisinya sehat? 'Tenang, Pak Lurah, kondisi saya sehat'," katanya.

Bukan karantina mandiri malah rewang

Namun, pemantauan tersebut tampaknya kurang efektif. Pasalnya, "Kemarin pernah disidak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, diperiksa ke rumahnya, ternyata rewang di acara Kumbokarnan," terang Winarto.

"Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Solo ikut memeriksa ke rumah, terus saya ditelepon. Katanya pasien di rumah, ini infonya malah dia di pasar," imbuhnya membeberkan.

Lurah kena tegur

Akibatnya, Winarto kena teguran Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dan Provinsi Jawa Tengah. "Ya, saya dimarahi," ucapnya.

"Saya mengusulkan, bentuk satgas yang melibatkan dinas terkait. Kalau membentuk satgas mandiri nanti akan disepelekan," tandasnya.

Lurah lakukan isolasi 17 rumah warga

Winarto memutuskan mengisolasi semua rumah yang berada di sekitar tempat tinggal kediaman pasien suspect Virus Corona. Apalagi, pasien tersebut telah dijemput petugas kesehatan di rumahnya dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.

Isolasi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang saat ini telah menjadi pandemi.

"Saya awalnya mendapat laporan dari pihak puskesmas, kalau ada penambahan terus, awalnya dua, terus jadi lima rumah," terang Winarto. "Daripada bertambah, saya mengajukan semua rumah yang berada di wilayah itu diisolasi."

Winarto menyampaikan, sebanyak 17 rumah diisolasi untuk menekan penyebaran virus SARS-CoV-2.

"Itu inisiatif saya untuk mengisolasi 17 rumah, apalagi akses masuk-keluarnya cuma satu," katanya.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 7542464352388257948

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item