Gara-gara Rusia, China Takut Kedatangan Wabah Corona Gelombang Kedua

Gara-gara Rusia, China Takut Kedatangan Wabah Corona Gelombang Kedua,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - China sepertinya belum bisa bernapas lega, terkait penyebaran pandemi corona. Meski mampu menghentikan penyebaran domestik, banyaknya kasus impor justru menimbulkan kekhawatiran akan gelombang kedua COVID-19.

Negeri Panda mencatat kenaikan kasus harian di level tertinggi dalam enam minggu terakhir. Di mana Senin (13/4/2020), China mencatat ada 108 kasus baru.

Ada kenaikan 99 kasus dari hari sebelumnya. Ini menjadi perhitungan harian tertinggi sejak kasus melandai pada 5 Maret lalu.

Otoritas setempat mengatakan, kasus baru melibatkan pendatang dari luar negeri. Setengah kasus terkait warga China yang baru saja kembali dari Rusia.

Mereka menyeberang melalui perbatasan provinsi Heilongjian, tepatnya kota Sifenhe dan Harbin. Akibatnya kota-kota kecil di perbatasan China-Rusia memperketat pengawasan, bahkan memberlakukan karantina.

Isolasi dilakukan hingga 28 hari. Tes asam nukleat dan antibodi juga dilakukan. Sejumlah orang terkonfirmasi COVID-19 bahkan tanpa gejala.

"Semula kami pikir kota kecil kami adalah yang paling aman," kata seorang bernama Zu, yang tinggal di kota Suifenhe, provinsi Heilongjian, dikutip Reuters.

"Beberapa warga China, mereka ingin kembali. Tapi (dalam situasi ini) hal itu tidak masuk akal. Untuk apa mereka datang ke sini?"

Sementara itu, China juga melakukan penguncian total pada sebuah kabupaten di Provinsi Henan. Daerah itu bernama Jia, dengan total penduduk 600 ribu orang.

Semua bisnis juga telah ditutup, kecuali bahan kebutuhan pokok, medis, perusahaan logistik dan pengolahan makanan. Semua toko kecuali rumah sakit, pasar makanan, SPBU, apotek, dan hotel tutup.

Warga yang meninggalkan rumah harus memiliki izin khusus dan diatur berdasarkan nomor plat kendaraan. Suhu mereka akan dicek, dan mereka wajib menggenakan masker selama di perjalanan.

Sebelumnya, pekan lalu, China sudah membuka kota Wuhan, di Provinsi Hubei. Wuhan adalah kota di mana kasus corona pertama ditemukan.

Saat ini China mencatat total 82 ribu kasus pasien terinfeksi COVID-19. Sebanyak 3.000 orang lebih meninggal dan 77 ribu sembuh.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 1080490836015502223

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item