Kehidupan Leonardo da Vinci dan Karya-karyanya yang Misterius

Kehidupan Leonardo da Vinci dan Karya-karyanya yang Misterius, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Da Vinci lahir pada 1492 di kota Vinci, yang letaknya cukup berdekatan dengan Firenze, kota yang saat itu termasuk sebagai salah satu kota besar di Italia. Da Vinci lahir pada zaman ketika orang-orang Italia—terutama kaum elite—amat menghargai ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Gardner’s Art Through The Ages: A Global History, Fred S. Kleiner (2010) mencatat bahwa pada masa itu orang-orang akan semakin dihargai bila mereka terus berupaya mengeksplorasi berbagai macam pengetahuan.

Pada zaman yang kini tersohor sebagai Renaissance itu, orang juga menghargai bakat seni. Oleh karena itu, da Vinci—yang gemar mempelajari banyak hal seperti seni, arsitektur, geologi, aerodinamika, botani, anatomi, mekanik, geografi, kartografi, zoologi—menjadi sosok terpandang meski tidak berasal dari keluarga super-kaya seperti Medici.

Pandangan positif kaum elite Italia terhadap seniman dan dunia seni membuat da Vinci kebanjiran order melukis, mulai dari potret diri sampai mural gereja. Da Vinci pindah dari kota kecil ke kota-kota besar seperti Firenze dan Milan, untuk mengembangkan pengetahuan dan mencari uang.

Dalam Madonna of The Rocks, da Vinci dipandang mampu mengekspresikan emosi dari sosok yang dilukisnya. Pengetahuan soal anatomi membuat da Vinci mampu merancang gestur dan pergerakan tubuh—yang salah satunya mewujud dalam gambar Vitruvian Man.

Pada abad ke-15, seiring dengan ditemukannya medium kertas, seniman-seniman di Italia, termasuk da Vinci, turut memproduksi banyak sketsa dan menggambar dengan tinta, arang, dan kapur. Penemuan kertas membuat mereka semakin leluasa dalam mengeksplorasi kemampuan menggambar.

Lukisan The Last Supper da Vinci dinilai berhasil menggambarkan suasana secara rinci. Cahaya yang terlukis benar-benar tampak datang dari jendela khas ruang makan di biara-biara di Milan. Wajah Yudas Iskariot, murid Yesus yang berkhianat, terlihat seperti dalam bayangan. Seluruh murid Yesus juga tampak menggambarkan beragam emosi, seperti ketakutan, keraguan, protes, kemarahan, dan kasih.

“Leonardo membuktikan bahwa ia punya kemampuan yang sangat baik dalam menerapkan seluruh pengetahuan yang ia punya ke dalam bentuk visual dari lukisan ini, dan menghasilkan gambar yang kompleks sekaligus menggugah,” tulis Kleiner dalam bukunya.

Sampai saat ini, tidak ada publikasi resmi soal jumlah persis karya da Vinci. Yang ada justru perdebatan soal benar atau tidaknya sebuah lukisan dibuat oleh da Vinci. Hal ini sempat terjadi pada lukisan Salvator Mundi.

Ada yang menganggap lukisan tersebut dibuat oleh muridnya. Ada pula yang bilang lukisan itu awalnya dibuat da Vinci dan diselesaikan muridnya. Sekarang lukisan tersebut dimiliki Raja Salman. Ia membeli lukisan seharga 450 juta dolar AS—angka yang spektakuler dalam sesi lelang seni.

Salvator Mundi adalah salah satu lukisan da Vinci yang paling banyak diperdebatkan oleh para pakar seni dalam proses restorasinya. Dalam Leonardo Opera Omnia, lukisan tersebut tidak masuk proses reproduksi. Alasannya, lukisan itu dimiliki kolektor dan tak mungkin dipinjam untuk direproduksi.

Related

Figures 7460335572938452129

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item