Asal Usul Vaksin dan Vaksinasi yang Menyelamatkan Jutaan Orang di Dunia

Asal Usul Vaksin dan Vaksinasi yang Menyelamatkan Jutaan Orang di Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Vaksin selalu dikaitkan sebagai upaya pencegahan terbaik untuk tidak terpapar dari berbagai patogen, seperti virus maupun bakteri yang merugikan tubuh manusia.

Termasuk saat pandemi Covid-19 yang tengah mewabah di hampir seluruh negara di dunia saat ini, para ahli juga sedang berupaya menemukan vaksin sebagai perlawanan terhadap infeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Tapi tahukah Anda bagaimana konsep dasar pengembangan vaksin, hingga bisa jadi imunisasi seperti yang dikenal saat ini?

Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman), Prof Amin Soebandrio, menjelaskan, vaksinasi merupakan ide awal yang dikembangkan oleh seorang dokter ahli bedah bernama Edward Jenner.

Edward ialah pria kelahiran 17 Mei 1974 di Berkeley, Britania Raya.

Pemberian nama vaksinasi, dikarenakan Edward untuk pertama kalinya menemukan bagaimana pencegahan terhadap mewabahnya penyakit cacar yang disebabkan oleh virus vaksinia, sekitar tahun 1796.

Virus vaksinia diketahui berasal dari sapi. Lantas, ide vaksinasi tersebut berawal dari pengamatan Edward pada sekelompok masyarakat yang berada di sekitar peternakan sapi, pada saat wabah terjadi tidak banyak yang terinfeksi sakit cacar itu.

Padahal, lebih lanjut pengamatan dilakukan oleh Edward. Sapi-sapi di peternakan itu ternyata juga memiliki cacar, disebut cacar sapi.

Alhasil, Edward berupaya untuk mengambil cairan yang ada pada sapi untuk kemudian membuat sekelompok orang diberi virus penyebab cacar itu, dan melihat perkembangan sekelompok orang itu pada saat wabah cacar kembali terjadi lagi.

Ternyata, ketika wabah cacar kembali terjadi, mereka atau sekelompok orang yang sengaja diberi vaksin oleh Edward tidak mengalami sakit, atau jika pun sakit hanya memiliki gejala yang ringan.

"Itulah yang kemudian dikembangkan menjadi vaksinasi, sebab pertama kali diberikan adalah virus vaksinia," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19.

Vaksinisasi itu seharusnya lebih tepat ketika pemberian virus tiruan atau bagian dari virus untuk pencegahan infeksi virus vaksinia penyebab cacar. Sedangkan nama umumnya pelaksanaan pencegahan patogen itu adalah imunisasi.

Vaksinasi merupakan bagian dari imunisasi yang aktif, dan bisa diberikan atau diberlakukan kepada manusia yang sehat dan tidak sedang terpapar patogen yang ditargetkan.

Sementara, ada pula imunisasi yang sifatnya pasif yaitu diberikan kepada pasien terinfeksi patogen dengan keluhan atau indikasi gejala yang berat.

Dasar pemikiran imunisasi

Amin menjelaskan, dari apa yang dilakukan Edward Jenner dan seiring dengan perkembangan mengenai tindakan vaksinasi tersebut, ada hal yang dipelajari sebagai dasar pemikiran imunisasi ini.

Tubuh manusia ketika terinfeksi patogen, termasuk virus, bakteri dan jamur, akan memberikan reaksi atau respons, berupa tubuh secara alami akan membentuk sistem pertahanan, yaitu antibodi Imunoglobulin Miu (IgG) dan Imunoglobulin Gamma (IgM).

Pada kondisi tertentu, pembentukan antibodi IgG dan IgM tidak begitu cepat pada infeksi pertama oleh patogen tersebut. Sehingga dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan reaksi keluhan atau gejala yang cukup berat.

Oleh sebab itu, daripada paparan pertama patogen tersebut akan membuat tubuh seseorang bereaksi sakit parah, lebih baik diberikan tiruan dari virus atau bagian dari virus itu sendiri, dikenal saat ini sebagai vaksin.

"Jadi setelah paparan pertama (tiruan virus atau vaksin), tubuh akan mengembangkan adanya memori (mengingat patogen itu). Dan ketika terpapar betulan (virus asli), maka pembentukan antibodi bisa lebih cepat, dan orang itu terlindungi," ujar dia.

Ketika terjadi paparan kedua, ketiga atau berikutnya terkait virus tersebut, respons sekunder terhadap antigen yang dibentuk oleh tubuh akan semakin baik dan semakin tinggi konsentrasi dan kualitasnya.

Hal ini juga yang mendasari pertimbangan diperlukannya beberapa kali suntikan untuk imunisasi, pada beberapa jenis vaksin tertentu, supaya antibodi tubuh orang tersebut benar-benar baik dalam mempertahankan diri dari infeksi virus.

Namun, pada beberapa jenis vaksin juga hanya dibutuhkan sekali suntik saja.

Akan tetapi, pemberian vaksin dalam mencegah infeksi virus, salah satunya Covid-19, melalui imunisasi pada masing-masing jenisnya memiliki fungsi, target dan juga masa waktu tertentu dalam mempertahankan antibodi khusus terbentuk.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Science 4395844008404012165

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item