Benarkah MSG Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya Menurut Dokter

Benarkah MSG Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya Menurut Dokter, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Monosodium glutamate atau MSG telah umum digunakan sebagai bahan penambah rasa masakan sejak puluhan tahun yang lalu. Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang berasumsi bahwa MSG dapat mengganggu kesehatan tubuh karena dianggap merusak otak, yang berpengaruh terhadap penurunan intelegensi.

Berdasarkan asumsi itu, berkembanglah istilah “generasi micin” yang seolah-olah MSG menjadi penggambaran perilaku generasi muda ketika mereka melakukan tindakan tanpa berpikir. Tentunya asumsi semacam itu belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia atau PDGKI, Nurpudji A. Taslim, mengatakan MSG, yang sering disebut vetsin, memang masih banyak mispersepsi yang terjadi di kalangan masyarakat mengenai efek negatifnya terhadap kesehatan.

Menurutnya, penggunaan bumbu penyedap rasa tidak berbahaya bagi kesehatan, selama penggunaannya dilakukan dengan bijak. Artinya, bahan penyedap rasa itu digunakan sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan. Selain itu, dari sisi yang menyantap makanan pun diharapkan selalu memperhatikan gizi yang seimbang.

"Jika kita memperhatikan asupan gizi dengan baik dan menggunakan MSG dalam porsi yang tepat dan seperlunya, tentunya tubuh kita tetap sehat dan tidak perlu dikhawatirkan jika MSG memberikan efek negatif terhadap kesehatan," ungkap Nurpudji dalam konferensi pers Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Membahayakan Kesehatan Jika Digunakan dengan Bijak, di Jakarta.

Hal ini yang perlu disadari oleh masyarakat, agar persepsi mengenai penggunaan MSG tidak lagi rancu dan mengakibatkan tumbuhnya berbagai asumsi yang kurang tepat. Berikut sejumlah fakta disampaikan Nurpudji tentang MSG.

Menurut WHO, bisa dikonsumsi dalam batas aman

Pada 1987, The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives atau JECFA telah memberikan pernyataan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi, asal dalam batas wajar.

Asam glutamat MSG sama dengan yang terkandung di jamur dan tomat

Pada 1995, Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) dalam laporannya kepada Food and Drug Administration (FDA) telah menginformasikan bahwa tidak ditemukan perbedaan antara zat glutamat yang terkandung dalam jamur, keju, dan tomat, dengan zat glutamat yang ditemukan dalam produk-produk olahan seperti dalam MSG, hydrolyzed proteins, dan saus kedelai.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, MSG dinyatakan sebagai bagian dari bahan makanan biasa, seperti halnya garam, baking powder, dan lada, sejak 1995.

Pahami batas maksimum

Di Indonesia, pengaturan penggunaan MSG dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, yang diatur dalam peraturan Kepala BPOM RI N0. 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Batas aman per hari rata-rata 4-6 gram.

Takaran secukupnya dan menu seimbang

Menurut Nurpudji, pemakaian MSG aman selama dikonsumsi dalam takaran secukupnya, sambil memperhatikan gizi yang seimbang.

Related

Health 3553688775516726562

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item