Intelijen Israel Menangkap dan Menahan Imam Besar Masjid Al-Aqsa

Intelijen Israel Menangkap dan Menahan Imam Besar Masjid Al-Aqsa, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Intelijen Israel menangkap imam besar Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, dari rumahnya di Yerusalem Timur pada Jumat kemarin.

Anggota keluarga yang disembunyikan identitasnya mengungkapkan, imam besar Masjid Al-Aqsa itu dimintai keterangan di kantor polisi al-Qashla di Yerusalem Barat.

"Satu unit dari intelijen Israel menggerebek rumah Sheikh dan menginformasikan dirinya bahwa dia ditangkap," ujar anggota keluarga itu kepada Anadoly Agency dan dikutip Yenisafak.com, 29 Mei 2020.

Otoritas Israel pada Januari lalu memutuskan untuk melarang Sheikh Ekrima Sabri masuk Masjid Al-Aqsa selama empat bulan.

Laporan The Times of Israel menyebutkan, sejumlah aktivis Palestina di Yerusalem Timur, termasuk Sheikh Ekrima Sabir, ditangkap. Dia dibebaskan pada Jumat pagi.

Menurut Sabri, saat ditahan, dia dituduh menghasut dan ikut serta dalam protes anti-Israel. Sabri membantahnya.

Sabri mengatakan, dia hari Rabu depan dipanggil untuk diinterogasi tentang kegiatan yang dituduhkan padanya.

Pemimpin Hamas, Ismael Haniyeh, mengecam laporan penangkapan Sabri dan aktivis Palestina lainnya.

"Serangan baru terhadap hak kami untuk beribadah dan mengakses ke situs suci, dan bagian dari rencana untuk menyingkirkannya dari para jamaah," kata Haniyeh.

Sabri dicopot dari jabatannya sebagai Imam Besar oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tahun 2006 setelah karir kontroversi dirinya, termasuk dukungan terhadap pelaku bom bunuh diri dan penolakannya pada peristiwa Holocaus.

Sabri juga membela kekerasan terhadap Yahudi di area Al-Qasa sebagai upaya membela diri yang sah, ujarnya dalam satu wawancara dengan The Times of Israel tahun 2015.

Direktur Al-Aqsa, Omar al-Kiswani, mengatakan, sebagian besar pembatasan telah diberlakukan untuk masalah kesehatan masyarakat. Ini jadi alasan pelarangan Sabri berkunjung ke Masjid Al-Aqsa.

"Persyaratan ini bersifat universal, bukan persyaratan pekerjaan. Mereka menjaga kesehatan rakyat kami dan menjaga masjid kami," kata al-Kiswani mengatakan kepada Palestina TV.

Related

News 1189513643873794247

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item