Kisah Diego Michiels Menjadi Mualaf: Islam Memberi Saya Ketenangan

Kisah Diego Michiels Menjadi Mualaf: Islam Memberi Saya Ketenangan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Islam bukan hal baru buat seorang Diego Michiels, pesepak bola berdarah Belanda yang sudah dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2011.

Di kota kelahirannya, Deventer, Belanda, Diego mengaku tumbuh di lingkungan yang sebagian besar menganut agama Islam. Teman-teman sepermainannya di rumah banyak orang Islam yang berasal dari berbagai belahan dunia, seperti Turki, Maroko, dan Somalia.

Dari teman-temannya itu, Diego mulai mengenal agama Islam sedikit demi sedikit. Namun, belum ada keinginan untuk Diego memeluk agama Islam.

"Pernah satu ketika saya main di rumah teman saya yang Islam. Kakaknya memberikan saya buku. Dia bilang, 'kalau ada waktu, baca buku ini'. Saya tanya, buku apa? 'Tentang islam', katanya," ucap Diego.

Buku pemberian itu pun Diego bawa pulang. Di rumah, buku itu hanya menumpuk dan belum dibaca Diego.

Setelah sekian lama buku itu di rumah, Diego mulai memasukkannya ke tas dan dibawa ke sekolah. Sepulang dari sekolah, Diego baru membaca buku tersebut di atas kereta dalam perjalanan menuju rumah.

"Setelah selesai saya baca, saya kembalikan buku itu ke kakaknya teman saya. Lalu saya dikasih buku lagi, sama tentang Islam. Sejak saat itu saya mulai tahu tentang Islam, tapi saya tidak tahu mau apa setelah baca buku itu," ungkapnya.

Keinginan untuk memeluk agama Islam mulai muncul ketika sudah berada di Indonesia. Tepatnya pada 2013, ketika Diego tersangkut masalah hukum dan masuk penjara.

Sejak di Belanda, Diego mengaku sebagai remaja labil yang bandel dan sering berantem. Terlebih ketika ia tiba di Jakarta kali pertama, tidak ada sosok orang tua atau kakak yang menunjukkan jalan terbaik serta mengerem kenakalan, sampai akhirnya masuk bui.

Dari dalam penjara, Diego meminta sang ibu yang datang langsung dari Belanda untuk membawakan buku pemberian dari kakak temannya, untuk dibaca. Maklum, di dalam bui tidak ada aktivitas berarti yang dilakukan Diego, hingga membaca jadi cara ampuh untuk menghilangkan suntuk dan bosan kala itu.

Dari situ ada keinginan besar dalam diri Diego untuk memeluk Islam. Sampai akhirnya ia mengungkapkan niat kepada pengacara, ketika menunggu sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Saya tidak tahu kenapa saya mau masuk Islam, saya tidak bisa jelaskan rasanya. Tapi saat itu saya niat mau masuk islam. Mungkin ini yang baik buat saya juga saat masuk Islam," ujar Diego, yang menjadi bagian dari Timnas Indonesia di SEA Games 2011 dan 2013 itu.

Pengucapan dua kalimat syahadat dilakukan Diego di masjid yang terletak di sebelah ruang tahanan sementara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada 7 Februari 2013. Seorang ustaz dari Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menuntun Diego menjadi seorang muslim.

Ustaz itu juga yang akhirnya memberikan nama Islam buat Diego, menjadi Diego Muhammad bin Robbie Michiels. Dukungan dari sang ibu, Annet Kloppenburg, mengalir deras atas keputusan pindah agama sang anak, selama ia bahagia dengan pilihan tersebut.

Sejak saat itu Diego mulai mendalami Islam. Ia belajar Alquran didampingi sang ustaz. Meski sulit melafalkan lantunan surat, Diego masih terus belajar sampai saat ini.

Semenjak jadi mualaf, banyak hal yang mengubah sosok Diego menjadi lebih baik. Di dalam Islam, Diego menemukan ketenangan yang tidak ia rasakan sebelumnya.

"Setelah mualaf, saya jadi kalem, nyaman. Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana rasanya. Tapi saya jadi tenang, hidup jadi santai.

"Saya mau belajar hidup lurus. Meskipun dua tahun setelah mualaf saya ada masalah lagi, tapi itu jadi pembelajaran buat saya," kata kapten Borneo FC tersebut.

Tujuh tahun setelah memeluk Islam, hidup Diego terus mendapat ketenangan. Mulai dari dikelilingi orang-orang baik, sampai kini ia sudah memiliki istri dan seorang anak perempuan.

Puasa Ramadan tahun ini pun terasa sangat spesial buat Diego. Pasalnya, kini ada sosok yang membangunkannya untuk sahur, dan membuatkan makanan saat berbuka, serta bayi perempuan mungil bernama Anceyra Aisyah Michiels, yang mewarnai hidupnya.

"Luar biasa sekali sekarang hidup saya. Dulu saya labil, mau keluar terus, belanja tidak jelas. Sekarang saya jadi lebih punya tanggung jawab. Setelah latihan, pulang ke rumah, lihat anak istri itu rasanya bahagia sekali. Apalagi kalau baru bangun tidur bisa lihat anak langsung," ucap Diego.

Buat Diego, sebenarnya puasa itu susah-susah gampang, tergantung kesabaran menahan makan dan minum dari sahur hingga waktu berbuka.

Menjalankan puasa selama Ramadan pun bukan masalah besar baginya. Bahkan, ia mengaku sudah pernah menjalani puasa Ramadan sebulan penuh.

"Beberapa tahun lalu saya pernah puasa penuh. Waktu itu saya, tim, dan Bos Nabil [Husein, pemilik Borneo FC], ikut liga ramadan di Makassar. Kami tinggal sama-sama, jadi buka puasa dan sahur sama-sama tidak terasa itu, saya full puasa," terang Diego.

Hal tersulit baginya adalah membaca Alquran. Kini, Diego kembali mulai belajar Alquran dari sang istri, Dhea Ananda Boru Simatupang.

Related

News 5052223379082782889

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item