Kisah Miris Joko Widodo, Pria Sragen yang Sakit Parah dan Sampai Gadai KK demi Bisa Makan

Kisah Miris Joko Widodo, Pria Sragen yang Sakit Parah dan Sampai Gadai KK demi Bisa Makan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Kisah miris warga miskin mencuat di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen. Seorang pria bernama sama dengan Presiden RI, Joko Widodo (38), hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Bapak dua anak asal Dukuh Tanjung RT 8, Desa Celep, Kedawung itu dalam kondisi terbaring lemah hampir satu tahun terakhir.

Kondisi ekonominya yang parah karena tak lagi bisa bekerja, membuatnya harus memendam niat untuk bisa mendapatkan pengobatan. Selama hampir setahun terakhir terpaksa hanya bisa menahan sakit dan terbaring lemah.

Bantuan fasilitas pengobatan pemerintah juga dilaporkan tak pernah ia terima. Sampai akhirnya fakta kondisi mirisnya mencuat, ketika pria yang sebelumnya bekerja sebagai kernet itu dievakuasi oleh tetangganya ke RSUD Sragen.

“Ini tadi baru kami antar pakai ambulans PDS ke RSUD Sragen. Sakitnya paru-paru, kondisinya memprihatinkan, karena sudah setahun sakit dan kelihatannya belum ada perhatian dari pemerintah. Tadi tahunya dia sambat sudah nggak kuat dan minta dibawa ke RSUD,” kata Suyadi, salah satu tetangganya.

Ia menuturkan, kondisi keluarga Joko Widodo termasuk tidak mampu. Sang istri hanya bekerja sebagai buruh dan anaknya dua. Alih-alih membiayai pengobatan suaminya, untuk makan mereka terkadang diberi oleh tetangga.

Senada, tetangga lain yang juga ikut mengantar, Sutarwo (45) warga Tanjung, menyampaikan, saking minusnya, KK milik Joko Widodo terpaksa harus digadaikan untuk mencari pinjaman rentenir.

“Utangannya untuk makan. Kasihan Mas, melihat kondisinya. Tadi cerita KK (Kartu Keluarga) saja sampai digadaikan untuk utang bank titil,” katanya.

Sutarwo menuturkan, Joko Widodo pernah diusulkan mendapat bantuan sekitar dua tahun lalu. Namun hingga kini tidak kunjung ada respons dari pihak terkait.

Ia menguraikan, yang bersangkutan sebelumnya pernah menjadi kernet bus. Namun perlahan kondisi tubuhnya yang mengidap masalah paru-paru mulai rapuh.

Seiring kondisi penyakitnya yang mengerogoti, kekuatannya untuk bekerja kemudian menurun. Sampai akhirnya setahun lalu, Joko Widodo mulai memburuk dan berhenti dari kerja.

“Istrinya hanya kerja mbungkusi roti. Saya sebenarnya juga kasihan. Kemarin sempat dapat bantuan sembako dari kecamatan. Kami mau membawa berobat, keluarga takut nggak punya biaya. Tadi waktu kami tengok di rumahnya, sudah nggak bisa bangun. Duduk nggak bisa,” tuturnya.

Sutarwo menambahkan, selama ini Joko Widodo menjadi tulang punggung keluarga. Semenjak kondisinya drop, ekonomi keluarga juga terguncang. “Istrinya kerja mburuh bungkusi roti itu juga sakit-sakitan. Mesakne, Mas,” katanya lagi.

Setelah dibawa ke RSUD Sragen, Joko Widodo langsung mendapat penanganan. Namun keluarga hingga kini masih bingung dengan biayanya.

Related

News 8834145185431950180

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item