Penyebab Koleksi CD Lama Kita Perlahan Membusuk dan Rusak (Bagian 1)

Penyebab Koleksi CD Lama Kita Perlahan Membusuk dan Rusak,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ada beberapa gejala ketika CD kesayangan Anda mengalami pembusukan. Kadang, terlihat ada semacam noda tumpahan kopi di CD—semacam kotoran yang tidak bisa dibersihkan. Lain waktu, seluruh permukaan CD benar-benar berubah warna. Apa pun kasusnya, begitu cakram padat mengalami kebusukan ini, riwayat CD atau DVD favorit Anda berarti sudah selesai.

Proses busuknya cakram optik adalah situasi yang serius, terutama bila Anda berprofesi sebagai arsiparis digital ataupun kalian yang hanya ingin nonton film di format-format tua dan langka seperti laserdisc.

Apa sebetulnya fenomena 'pembusukan cakram padat' ini?

"Kalau Anda menggores CD dengan pisau atau membakar permukaannya dengan puntung rokok, sudah pasti akan ada kerusakan. Tapi Anda bisa menumpahkan selai ke atas CD dan tidak berdampak apa-apa," kata juru bicara label rekaman EMI, mengomentari hasil penelitian seputar daya tahan CD yang dilakukan oleh perusahaan Nimbus pada 1988.

Nimbus, pemanufaktur CD pertama di Inggris, mengatakan bahwa dalam penelitian mereka seputar masalah pembusukan CD, mereka menemukan bahwa cakram padat akan rusak dengan sendirinya setelah 8 hingga 10 tahun.

Penemuan ini menantang teori populer saat itu yang mengatakan bahwa CD bersifat kekal, dan mengatakan bahwa pewarnaan cakram yang tidak baik menjadi penyebab menurunnya kualitas cakram. Sesuai dengan kutipan di atas, banyak perusahaan rekaman awalnya skeptis soal penemuan ini, tapi ternyata kekhawatiran Nimbus soal kualitas CD ternyata benar adanya.

Pada 2010, seorang blogger di situs video game RF Generation mengungkapkan rasa frustrasinya, setelah beberapa CD game yang dia beli mengalami degradasi sebelum mereka tiba di rumahnya, dengan cara menulis semacam iklan layanan masyarakat yang ditujukan ke komunitas kolektor game agar mereka lebih awas soal masalah ini.

Blogger yang menggunakan nama samaran "slackur" atau "Jesse Mysterious" itu menjelaskan ceritanya, yang pasti akan menyiksa setiap kolektor serius video game. Setelah menyadari adanya fenomena pembusukan cakram padat, dia mengecek semua koleksi video game-nya. Banyak dari mereka masih dalam kondisi baik, tapi beberapa mempunyai bercak-bercak putih—tanda bahwa proses degradasi sudah dimulai.

Berikut kesaksiannya: Biarpun hanya sebesar satu titik kecil semata, kerusakan cakram tersebut tidak bisa diperbaiki. Tidak ada proses pemulihan goresan yang bisa mengembalikan data-data yang sudah hilang akibat degradasi. Game tersebut sudah resmi cacat, dan pasti akan bertambah buruk kondisinya di masa depan.

Memang banyak sumber online yang mengatakan bahwa pembusukan CD adalah masalah langka, dan hanya melibatkan CD dari manufaktur tertentu, dan bukan masalah umum.

Michele Youket, seorang spesialis pengawetan di Perpustakaan Kongres Amerika Serikat, sering mengalami situasi serupa dalam pekerjaannya. Dia mengatakan bahwa degradasi semacam ini terjadi dalam tiga bentuk yang berbeda—cakram berubah warna menjadi merah, adanya lubang kecil di cakram, atau pembusukan pinggiran CD.

Ini menjadi masalah besar ketika perpustakaan nasional AS tersebut mulai mengarsipkan musik dalam format CD.

Yang perlu diingat mengenai cakram optik adalah biarpun mereka semua terlihat sama, kadang ada perbedaan-perbedaan minor dalam hal produksi yang dapat berefek besar ke produk akhirnya. Cakram produksi lama mungkin tidak menggunakan bahan kimia yang sama seperti cetakan baru, dan tentunya seiring waktu teknik-teknik produksi cakram juga berkembang semakin canggih.

Contoh kasus ini adalah pemanufaktur CD Phillips and Dupont Optical (PDO) asal Inggris, yang membuka saluran telepon khusus pelanggan jika ada yang ingin mengganti CD mereka karena telah membusuk.

Apa sih yang terjadi? Antara 1988 hingga 1993, PDO mencetak sejumlah CD menggunakan pernis rendah mutu yang tidak tahan sulfur. Masalahnya, di CD booklet dan inlay terkandung muatan sulfur—jadi yang harusnya melindungi CD justru merusaknya.

Ini menyebabkan lapisan aluminium CD rusak, menyebabkan warna cakram memerah, dan merusak kualitas audio CD tersebut. Kemudian sepanjang kurun 1991 hingga 2006, PDO membuka saluran hotline yang membantu para pembeli menukar CD-CD rusak ini dengan yang baru.

Menurut Youket, kasus seperti PDO sudah tidak sering terjadi lagi.

"Banyak penyebab kegagalan cakram padat menghilang seiring berkembangnya teknologi. Namun, seiring munculnya format-format cakram padat baru yang kompleks muncul, bentuk kegagalan mekanisme lainnya pun mulai terlihat," jelas Youket.

(Dan sebetulnya menurut Youket istilah "pembusukan cakram" itu tidak tepat karena yang sebenarnya terjadi adalah kerusakan CD akibat kegagalan lapisan pelindungnya.)

Entah Anda berusaha melindungi warisan kultur negara atau koleksi Anda sendiri, jelas masalah pembusukan cakram padat adalah isu yang problematik.

Cakram padat yang mengalami kerusakan biasanya masih bisa 'dibaca' oleh mesin. Demikian menurut Youket.

"Apabila sebuah cakram padat mengalami kerusakan parah, tergantung lokasi kerusakannya, sebagian besar data biasanya masih bisa diselamatkan," jelasnya di sebuah wawancara. "Banyak cakram padat dengan error tingkat tinggi masih bisa diputar, dan tergantung kontennya—audio, video atau data—beberapa error ini bahkan tidak seserius itu.”

Baca lanjutannya: Penyebab Koleksi CD Lama Kita Perlahan Membusuk dan Rusak (Bagian 2)

Related

Technology 1920450076384653808

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item