Berdasarkan Penelitian, Ternyata Kita Bisa ‘Membeli’ Kebahagiaan
https://www.naviri.org/2020/05/membeli-kebahagiaan.html
Naviri Magazine - Pepatah lama mengatakan, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Namun, penelitian terbaru membantah anggapan tersebut. Memiliki uang ternyata dapat memberikan kebahagiaan.
Studi anyar dari Jepang meneliti hubungan antara kebahagiaan dan altruisme, atau perhatian tanpa pamrih pada orang lain.
Hasilnya, penelitian ini mendapati, perilaku menyumbangkan uang untuk mendapatkan rasa bahagia tak berlangsung lama. Setelah satu bulan, orang yang menyumbangkan uang kurang bahagia dibandingkan orang yang menyimpan uang untuk diri sendiri.
"Perilaku prososial tidak secara tegas meningkatkan kebahagiaan. Karena pengeluaran prososial secara alami membuat kita melepaskan sesuatu yang lain, yang dapat mengurangi kebahagiaan dengan sendirinya," tulis peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Studi ini meneliti hampir 300 mahasiswa yang diminta memilih di antara dua hadiah, setelah menilai tingkat kebahagiaan mereka.
Hadiah A berarti kemungkinan memperoleh 100 euro atau Rp1,6 juta untuk diri sendiri. Sedangkan hadiah B, tidak akan menerima uang, tapi mendapatkan 350 euro atau Rp5,7 juta untuk menyelamatkan nyawa orang dengan tuberkulosis (TB). Sebanyak 350 euro itu setara dengan menyelamatkan lima pasien TB.
Sekitar 60 persen mahasiswa memilih hadiah B untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Mereka menunjukkan perasaan puas diri dan bahagia dengan pilihan mereka. Total, penelitian ini membayar peserta dengan 40.764 euro dan mendonasikan 111.300 euro untuk yayasan yang menanggulangi TB.
Namun, kesenangan itu tak bertahan lama. Saat dihubungi sebulan setelahnya, tingkat kebahagiaan orang yang memilih opsi B menurun, dibandingkan orang yang memutuskan untuk menyimpan uang untuk diri mereka sendiri.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan sejumlah penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan, membantu orang lain dapat merangsang otak untuk meminimalisir stres, depresi, kerusakan kognitif, dan membuat hidup lebih lama.