Bikin Repot, Dokter dan Perawat Harus Diisolasi Gara-gara Pasien Berbohong

Bikin Repot, Dokter dan Perawat Harus Diisolasi Gara-gara Pasien Berbohong, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sebanyak tujuh tenaga medis di RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga, Jawa Tengah, terpaksa harus diisolasi lantaran dibohongi pasien COVID-19 saat diperiksa di rumah sakit tersebut.

Pasien RSPAW Salatiga itu semula tidak mengaku baru kembali dari Eropa. Padahal kini dia menjadi pasien ketiga yang terkonfirmasi positif terjangkit corona.

Tujuh tenaga kesehatan itu terdiri atas dokter dan perawat. Karantina dimulai di Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Salatiga di Jalan Seruni, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Pemusatan karantina dilakukan untuk memudahkan pemantauan kondisi tenaga kesehatan itu.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengakui adanya tujuh orang tenaga kesehatan yang dikarantina tersebut. Saat ini kondisi mereka terpantau sehat. Karantina dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran virus corona.

“Sesuai protokol, karantina akan dilakukan selama 14 hari,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, menambahkan tujuh nakes itu kini berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG) virus corona. Klasifikasi itu diberikan karena mereka pernah berkontak erat dengan pasien positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala.

Berdasarkan pelacakan (tracking) yang dilakukan Dinas Kesehatan, total ada 47 OTG yang berkontak dengan pasien positif ketiga. Tujuh orang di antaranya adalah tenaga kesehatan RSPAW Salatiga.

Dia menyayangkan sikap pasien yang tidak jujur sejak pemeriksaan awal di RSPAW. Dia tidak pernah mengatakan baru kembali dari Eropa. Informasi pasien sempat pergi ke Italia dan Bali justru didapatkan dari sang anak.

Padahal, dua wilayah itu menjadi kawasan penularan Covid-19. Akibatnya, tenaga kesehatan yang menangani pasien di awal pemeriksaan tidak mengenakan APD lengkap.

"Yang membuat kami repot kalau tidak jujur itu,” imbuh Zuraidah.

Pasien ketiga itu merupakan perempuan 62 tahun. Dia terkonfirmasi positif Covid-19 setelah hasil tes laboratorium keluar. Sebelumnnya, dia sempat ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Pasien positif ketiga ini tidak berhubungan dengan dua pasien sebelumnya. Kondisi ini berbeda dengan pasien positif kedua yang sempat menjalin kontak dengan pasien positif pertama. Pasien positif pertama merupakan seorang dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 3188575549524118896

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item