Sejarah dan Asal Usul Rotary Club, serta Berbagai Kontroversinya di Dunia (Bagian 1)

Sejarah dan Asal Usul Rotary Club, serta Berbagai Kontroversinya di Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Paul Harris, pengacara asal Chicago, meyakini bahwa dunia harus bisa menjadi sebaik-baiknya tempat tinggal. Untuk itulah pada 23 Februari 1905, ia mendirikan Rotary Club of Chicago. Ide awalnya adalah sebuah organisasi sipil bagi para profesional dari bermacam bidang, yang hendak “bertukar ide” dan “menjalin persahabatan bermakna seumur hidup.”

Seiring waktu, jangkauan visi Rotary meluas. Tak sekadar bergerak dalam pelayanan masyarakat, mereka juga menyasar bidang kemanusiaan. Pertumbuhannya pun seketika melesat. Cabang-cabang baru, catat Encyclopaedia Britannica, berdiri di seluruh AS, selain juga muncul di Kanada, Irlandia, dan Inggris.

Selang 16 tahun dari pendiriannya, keberadaan Rotary tersebar di enam benua. Nama mereka pun berganti menjadi Rotary International—dengan jumlah keanggotaan mencapai 1,2 juta Rotarian pada awal abad ke-21.

Polio dan perdamaian global

Pada 1911, ketika konvensi Rotary yang kedua berlangsung di Portland, Oregon, keputusan penting diambil para peserta: menetapkan motto organisasi. Dari situ lahir “Service Above Self” dan “One Profits Most Who Serves Best”, yang kemudian menyangga perjalanan Rotary sampai sekarang.

Kiprah Rotary dapat dirangkum ke dalam enam aspek: mempromosikan perdamaian dunia, memerangi penyakit, menyediakan sanitasi yang layak, mempermudah akses kesehatan bagi ibu dan anak, mendukung pemerataan pendidikan, serta ambil peran dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi lokal.

Sejauh ini, total dana yang telah disalurkan guna merealisasikan kerja-kerja mereka mencapai lebih dari $4 miliar.

Dari enam misi yang ada, Rotary paling dikenal lewat dua gerakan: upaya perdamaian global dan pemberantasan polio. Dalam konteks perdamaian global, kontribusi Rotary dapat dilacak selama meletusnya Perang Dunia II. Kala itu, Rotary menjadi salah satu kelompok yang gencar mengampanyekan pentingnya pembentukan PBB lewat artikel-artikel yang tayang di The Rotarian.

Selain itu, Rotary turut aktif membantu khalayak—setidaknya para anggota—untuk memahami apa saja yang akan dibahas negara-negara global dalam konferensi di Dumbarton Oaks, Washington, AS. Bahkan, pada April sampai Juni 1945, Rotary menjadi satu dari 42 organisasi yang diundang untuk hadir di pertemuan San Francisco sebagai konsultan.

Usai PBB terbentuk, Rotary merilis buklet setebal 95 halaman bertajuk “From Here On!”. Dalam buklet tersebut terdapat salinan teks Piagam PBB yang ditujukan guna memantik diskusi anggota Rotary, ihwal perkembangan global setelahnya.

“Rotarian setia mengikuti halaman-halaman ini, dan akan menemukan dirinya menapaki jalan menuju pelayanan,” demikian tulis buklet.

September 1979 menjadi titik mula sepak terjang Rotary dalam pemberantasan polio. Saat itu anggota Rotary cabang Filipina memberikan vaksin polio oral ke sejumlah anak di pusat kesehatan Guadalupe Viejo, Makati. Acara ini merupakan bagian dari Proyek Hibah Kesehatan, Kelaparan, dan Kemanusiaan (3-H) pertama Rotary.

Di Filipina, Rotary meneken kontrak bersama Departemen Kesehatan Filipina. James L. Bomar Jr., Presiden Rotary International, dan Enrique M. Garcia, Menteri Kesehatan Filipina, sepakat mengadakan program imunisasi polio kepada 6 juta anak, dengan taksiran biaya sekitar $760 ribu.

Proyek Filipina lantas mengarahkan Rotary untuk menempatkan pemberantasan polio sebagai prioritas. Pada 1985, mereka meluncurkan PolioPlus yang disusul dengan pendirian Global Polio Eradication Initiative, tiga tahun berselang.

Hasilnya tak main-main. Upaya Rotary telah menyasar 2,5 miliar anak-anak di seluruh dunia dan, seturut laporan Forbes, berkontribusi dalam menekan persebaran “endemik polio”—dari yang awalnya 125 negara (1988) menjadi tiga negara.

Tuduhan zionis dan kontroversi di Indonesia

Perjalanan Rotary nyatanya tak selalu mudah. Yang cukup kentara adalah kiprah mereka dihubung-hubungkan oleh praktik zionisme dan Freemason. Di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, terutama oleh para fundamentalis, anggapan tersebut tumbuh begitu subur dan diyakini sebagai kebenaran.

Pasal 17 Piagam Hamas, misalnya, menyebut Rotary merupakan bagian dari “Organisasi Zionis” yang melakukan propaganda lewat film, pendidikan, sampai kebudayaan. Hal senada juga bisa ditemukan pada buku pedoman al-Qaeda berjudul “Studi Militer dalam Jihad Melawan Tiran”, yang menegaskan Rotary adalah bentuk lain dari kolonialisme.

Teori berbau konspirasi yang sama akan mudah dijumpai ketika Anda menggeser fokus ke Mesir, Turki, Palestina, sampai Arab Saudi. Di Mesir, Shaikh al-Azhar, pemegang otoritas tertinggi dalam Islam, mengeluarkan fatwa haram bergabung dengan Rotary.

Di saat bersamaan, koran-koran konservatif dan pro-pemerintah, seperti Aqidati dan Al-Ahram, rutin menyudutkan Rotary dengan bermacam tuduhan. Sedangkan di Arab Saudi, buku teks di tingkat sekolah menengah atas mencantumkan Rotary sebagai “organisasi yang merusak dan paling berbahaya bagi Islam serta kaum muslim.”

Sementara itu, eksistensi Rotary di Indonesia punya sejarah yang panjang sekaligus berliku. Rotary di Indonesia pertama kali muncul pada 1927 di Yogyakarta, yang kemudian diikuti pendirian cabang di Surabaya (1928) dan Batavia (1930).

Ketika Jepang datang dan menjajah Indonesia pada 1942, Rotary—beserta 26 cabang lainnya—dibekukan. Situasi perlahan berbalik pasca-kemerdekaan. Di Bandung, setahun usai Sukarno-Hatta membacakan proklamasi di Pegangsaan Timur, Rotary kembali diaktifkan, dengan jumlah cabang menyusut menjadi 16 buah.

Namun, lagi-lagi, kiprah mereka dicekal tatkala Orde Lama berkuasa. Lewat Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962, Sukarno melarang aktivitas yang dilakukan Rotary dan lima organisasi lainnya, seperti Liga Demokrasi, Divine Life Society, Baha’i, Moral Rearmament Movement, serta Ancient Mystical Organization of Rosi Crucians (AMORC).

Baca lanjutannya: Sejarah dan Asal Usul Rotary Club, serta Berbagai Kontroversinya di Dunia (Bagian 2)

Related

World's Fact 5800224401146294698

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item