Benarkah Kiamat Bumi Akan Terjadi Pada 20 Juni 2020?

Benarkah Kiamat Bumi Akan Terjadi Pada 21 Juni 2020? naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Para ahli teori konspirasi baru-baru ini mengklaim bahwa perhitungan ulang kalender suku Maya menunjukkan kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020. Pernyataan itu muncul setelah klaim kiamat melanda seluruh dunia pada 2012. Meski meleset, tahun tersebut merupakan prediksi awal di mana dunia seharusnya berakhir.

Laporan malapetaka bumi muncul setelah pengguna Twitter bernama Paolo Tagaloguin mengunggah serangkaian tweet yang mengklaim telah menghitung ulang tanggal berakhirnya kalender Long Count Mesoamerika.

Maya kuno percaya bahwa pada titik ini, peristiwa transformasi akan terjadi. Beberapa menafsirkan ini sebagai kiamat, tetapi sebagian besar ahli percaya itu mewakili transformasi positif dan menandai era baru.

Menurut New York Post, Tagaloguin mencatat perbedaan dalam cara perhitungan kalender. Akibatnya, beberapa laporan media mengatakan tanggal sebenarnya kalender Maya berakhir adalah 21 Juni 2020.

Tagaloguin menghitung berdasarkan kalender Julius. Ia mengatakan, berdasarkan kalender tersebut, saat ini Bumi yang menggunakan kalender Gregorian, masih berada pada 2012, mendekati tanggal 21 Desember.

Tanggal asli kalender Long Count Mesoamerika seharusnya berakhir adalah 21 Desember 2012. Pada saat itu, para ahli di Maya kuno mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir peradaban dunia akan berakhir pada titik ini.

Ahli justru mengatakan tanggal tersebut adalah akhir dari sebuah siklus, dengan awal yang baru setelahnya.

"Bagi bangsa Maya kuno, itu adalah perayaan besar untuk mencapai akhir dari seluruh siklus," kata Direktur Eksekutif di Foundation for the Advancement of Mesoamerican Studies, Sandra Noble.

Noble justru mengatakan teori konspirasi yang mengatakan bahwa kalender meramalkan kiamat hanya sebuah buatan belaka dan digunakan banyak orang untuk monetisasi.

Profesor Arkeologi Mesoamerika di Institut Arkeologi UCL, Inggris, Elizabeth Graham, mengatakan bahwa orang Maya tidak pernah meramalkan akhir dunia atau hari kiamat. Dia mengatakan, glif muncul dan didirikan oleh seorang raja.

"Mengacu pada tanggal yang akan datang oleh para penguasa bukan hal yang tidak biasa," ujar Graham.

Graham mengatakan, perhitungan ulang Tagaloguin tidak masuk akal karena bangsa Maya menghitung hari, bukan tahun. Kalender Maya mengacu pada akhir putaran atau siklus kalender utama yang disebut baktun.

"Baktun adalah 144 ribu hari. Bangsa Maya tidak menghitung dengan apa yang kita sebut sebagai 'tahun'. Mereka hanya menggunakan hari. Jadi mereka tidak perlu khawatir tentang 'tahun' memiliki jumlah hari yang tidak tepat," ujar Graham.

Begitu arkeolog tahu berapa hari yang dirujuk dalam sebuah prasasti, dan ingin menemukan yang setara dalam kalender saat ini, arkeolog harus mencari tahu berapa hari sebenarnya diliputi oleh 'tahun' di kalender saat ini.

"Karena 'tahun' saat bervariasi dalam jumlah hari untuk memperhitungkan pergeseran yang diwakili oleh 365.25xxx, sebenarnya bukan 365 hari," kata Graham.

Graham mencontohkan tahun kabisat yang memiliki jumlah hari lebih banyak setiap empat tahun sekali.

Beberapa siklus Maya dengan satu 360 hari memang serupa dengan perhitungan hari dalam satu tahun. Serupa dengan kita, dengan satu 360 hari, sangat mirip dengan tahun kalender kita.

Oleh karena itu, Graham mengatakan beberapa orang membuat kesalahan dengan berbicara tentang tahun dalam kalender Maya:

"Tetapi mereka tidak memiliki siklus bernama untuk 'tahun' yang setara dengan 365.25xxx hari kami. Jadi tidak akan bisa mencari tahu persamaan dengan mengasumsikan Maya menghitung 'tahun', " ujar Graham.

Dilansir dari Newsweek,  Graham mengatakan tidak jelas mengapa prediksi kiamat dikaitkan dengan kalender Maya.

"Beberapa suka menganggap bangsa Maya sebagai misterius. Bangsa Maya sendiri, saya pikir, menganggap semua [teori] ini sangat lucu. Tetapi kisah-kisah Alkitab juga dikaitkan dengan peristiwa hari kiamat. [Ada] banyak 'hari kiamat’ yang di dalam Alkitab," ujar Graham.

Seorang profesor di Departemen Antropologi Universitas Florida, Susan Gillespie, mengatakan tidak ada koreksi yang diperlukan terhadap kalender bangsa Maya.

Gillespie mengatakan prediksi kiamat cenderung dikaitkan dengan kalender Long Count, karena tepat untuk dibicarakan mengingat 2020 sudah melewati akhir siklus milenium kedua kalender Gregorian.

"Orang-orang cenderung berduyun-duyun ke prediksi 'agama' atau setidaknya non-ilmiah pada saat krisis seperti ini, seolah-olah Maya tahu sesuatu yang tidak diketahui oleh peradaban sekuler atau Barat," kata Gillespie.

Setelah dunia tidak berakhir pada Desember 2012, Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan alasan teori kiamat 2012 bisa muncul.

Teori dimulai dengan klaim bahwa Nibiru, sebuah planet yang ditemukan oleh bangsa Sumeria, menuju Bumi. Bencana ini awalnya diperkirakan pada Mei 2003.

"Tetapi ketika tidak terjadi apa-apa, tanggal kiamat dipindahkan ke Desember 2012 dan dikaitkan dengan akhir salah satu siklus dalam kalender Maya kuno di titik balik matahari musim dingin tahun 2012. Maka tanggal kiamat diprediksi 21 Desember 2012," kata NASA.

Pernyataan ini juga harus diperbarui pada 2017 setelah laporan dunia akan berakhir pada 23 September. NASA mengatakan prediksi kiamat 2017 harus membuktikan bahwa planet Nibiru tidak ada. Sebab planet Nibiru tidak menabrak bumi pada 2017 silam.

Dilansir dari Express, isu kiamat akibat planet Nibiru atau planet X baru-baru ini berembus kencang di media sosial. Isu ini ramai akibat video viral di media sosial yang mengklaim menunjukkan planet X berada di atas Bumi.

Video yang diunggah oleh Gabriela Stardust menunjukkan ia berhasil merekam lima objek planet misterius yang berada di dekat Bumi.

"Saya terkejut ketika mengevaluasi rekaman saya, dan bahwa saya dapat menangkap lebih dari lima objek planet dengan rekaman 25 menit," ujar Gabriela.

Ilmuwan NASA telah membantah kebohongan kiamat ini pada kesempatan terakhir, membuktikan bahwa Nibiru tidak nyata, dan bangsa Maya tidak menubuatkan kematian dunia.

Related

Science 9004223540610122365

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item