Biografi Lengkap John Lennon dan Sejarah The Beatles (Bagian 1)

Biografi Lengkap John Lennon dan Sejarah The Beatles naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - John Winston Lennon lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940, dan dia dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles.

Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya, dan mcCartney dengan optimismenya, melengkapi satu sama lain dengan sangat baik.

Setelah bubarnya The Beatles pada 1970, ia juga sukses dengan karier solo. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salah satu himne perdamaian dunia.

Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak, dan selera humornya yang sinis, dalam film-film seperti A Hard Day's Night (1964), dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, juga dalam konferensi pers, dan wawancara. Ia menggunakan kepopulerannya untuk kegiatan sebagai aktivis perdamaian, seniman, dan penulis.

Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell di tahun 1962, dan seniman Jepang, Yoko Ono, di tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman, penggemarnya yang gila.

1940-1957

John Lennon lahir dari pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Alfred seorang pelaut yang sering berpergian dan jarang kembali ke Liverpool. Bahkan ia tidak hadir pada saat John kecil lahir.

Konon, pada malam Lennon lahir, sedang terjadi serangan Jerman atas Inggris pada Perang Dunia II. Didorong oleh kejadian ini, dan juga kekaguman Julia pada Winston Churchill, bayi itu pun diberi nama tengah Winston, dari nama Perdana Menteri Inggris yang tenar itu.

Lennon kecil hidup dalam pengasuhan ibunya. Julia kemudian bertemu dengan John Dykins, dan kemudian ia dan Lennon pindah, tinggal bersama pria itu di sebuah apartemen kecil. Perilaku ini menjadi gunjingan orang di Liverpool, karena Julia masih berstatus sebagai istri Alfred Lennon.

Kakak tertua Julia, Mimi Smith, akhirnya memaksa untuk memboyong John kecil tinggal bersamanya.

Pada 1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan bersama ke Blackpool. Julia dan John mengetahui hal ini, lalu mengikuti mereka. Di Blackpool, Lennon dihadapkan pada 2 pilihan untuk mengikuti ayahnya atau ibunya. Lennon memilih mengikuti ayahnya. Namun, ketika ibunya berbalik dan akan pergi, ia pun menangis dan menghampiri ibunya.

Masa muda dihabiskan John bersama keluarga Smith; Mimi dan suaminya, George. Mimi adalah seorang bibi yang sangat keras dan tegas dalam mendidik Lennon kecil. Julia masih sering mengunjungi John, dan begitu pula John sering mengunjungi Julia di apartemennya bersama Dykins.

Pertemuan-pertemuan inilah yang mengenalkan John pada banjo dan sedikit piano. Julia pula yang membelikan gitar pertama untuk Lennon. Mimi dikenal sangat skeptis terhadap kegemaran Lennon bermain gitar. "Gitar memang oke, John, tapi kamu tidak bisa hidup dari itu."

Beberapa tahun kemudian, ketika Lennon telah sukses, ia menghadiahi Mimi, sebuah plakat emas bertuliskan kata-kata tersebut.

Kejadian menyedihkan dialami Lennon ketika ibunya meninggal tertabrak mobil di dekat rumah Mimi, di depan mata Lennon yang saat itu masih berusia 17 tahun. Sifat anti pihak penguasa mungkin bermula dari peristiwa ini. Ibunya meninggal dunia karena kecerobohan seorang polisi yang mengendara dalam keadaan mabuk, kendati demikian polisi tersebut lepas dari segala tuntutan.

Lennon dikenal sebagai badut kelas di sekolah. Di kelas, ia hanya menggambar kartun guru-gurunya, dan melucu. Rapornya sangat buruk, dan akhirnya ia masuk ke Liverpool College of Art. Di sinilah ia bertemu Cynthia Powell, yang kemudian menjadi istrinya yang pertama. Di college, ia tetap tidak serius, dan akhirnya keluar sebelum menyelesaikan pendidikannya.

1957-1960: The Quarrymen dan The Silver Beetles

John Lennon memulai The Quarrymen pada tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool), yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School.

Pada 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani Ivan Vaughan yang juga teman Lennon.

Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat dalam rasa 'senasib' karena sama-sama kehilangan ibu mereka di masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun.

Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl', yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost di tahun ’60-an.

Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya, kepada Lennon. Harrison, yang piawai bermain gitar, berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya setuju setelah dibujuk McCartney.

Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras mengajaknya ikut dengan Quarrymen.

Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu That'll be the Day, lagu Buddy Holly, dan In Spite of All The Danger, sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi pada 1994, lewat album Anthology.

1960-1970

Quarrymen, dalam perjalanannya, beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan pada 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah kelab di Hamburg.

Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu.

Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di kelab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di sana.

Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di kelab inilah The Beatles sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan panjang antreannya. Tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan.

Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.

The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di kelab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik NEMS di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang direkam band ini bersama Tony Sheridan.

Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca Records.

Akhirnya, The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produser George Martin. Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang berkompeten.

Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. The Beatles meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please Please Me', menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.

Baca lanjutannya: Biografi Lengkap John Lennon dan Sejarah The Beatles (Bagian 2)

Related

Entertaintment 8285514534789991368

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item