Di Tengah Pandemi Corona, Bagaimana Nasib Tol Laut Andalan Jokowi?

Di Tengah Pandemi Corona, Bagaimana Nasib Tol Laut Andalan Jokowi? naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Optimalisasi Tol Laut tetap diprogramkan di tengah pandemi Covid-19. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan bahwa pembatasan transportasi jangan sampai mengorbankan kelancaran pengiriman logistik melalui Tol Laut.

"Tol Laut di tengah pandemi ini diharapkan mampu menjaga berlangsungnya pasokan logistik ke seluruh wilayah Indonesia," kata Budi Karya dalam keterangan resmi.

Dia menambahkan, industri pelayaran memiliki peran penting untuk mendukung program tersebut. Dia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihubungkan melalui jalur laut.

Karenanya, pelayaran swasta nasional diharapkan bisa ikut terlibat aktif dalam program Tol Laut dengan melayani beberapa trayek yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan.

"Saat ini kami telah berupaya semaksimal mungkin agar Tol Laut dapat lebih baik memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia. Dan untuk memaksimalkan Tol Laut butuh peran semua pihak agar benar-benar dapat memaksimalkan kapasitas angkut yang ada di dalam kapal sehingga dapat menurunkan disparitas harga," kata Budi.

Berikut adalah trayek-trayek dimaksud:

H1 PT. Pelni muatan berangkat tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Makassar-Tahuna-Tanjung Perak.

T6 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Bitung - Luwuk - Pagimana - Bunta - Mantangisi - Ampana - Parigi/Tinomba - Tilamuta - Bitung.

T7 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Makassar - Selayar - Jampea - Sikeli - Raha - Ereke (Sakkar Ereke) - Makassar.

T8 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Makassar - Bungku - Kolonodale - Makassar.

T10 PT. Pelni muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Tidore (Soasio) - Galela - Buli - Maba - Weda - Tanjung Perak.

T11 PT. Tempuran Mas Line muatan berangkat tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Fak Fak - Kaimana - Timika - Agats - Elat - Tanjung Perak.

T15 PT.Pelni muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Makassar - Jailolo - Morotai (Daruba) - Tanjung Perak.

T16 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Wanci - Namrole - Namlea - P. Obi - Tanjung Perak.

T17 PT. Tempuran Mas Line muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Saumlaki - Dobo - Tanjung Perak.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko, menjelaskan, untuk mencapai disparitas harga yang proporsional, semua aspek harus diperbaiki secara simultan oleh seluruh lembaga terkait.

Dia menegaskan, jika yang dijadikan parameter hanya disparitas harga, maka tidak akan dapat diselesaikan sendiri oleh program Tol Laut.

"Untuk menyelesaikan masalah disparitas harga, hal yang harus dilakukan di antaranya adalah dengan memperkuat supervisi perdagangan antar pulau. Lalu menerapkan digitalisasi, salah satunya dengan National Logistik Ekosistem dan yang terakhir yaitu pengembangan sarana prasarana infrastruktur pelabuhan, secara terus menerus mengikuti kebutuhan jumlah dan jenis komoditi," katanya.

Wisnu bilang, program Tol Laut yang diawasi dan dijalankan oleh pihaknya juga merespons cepat permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal Tol Laut. Hal ini seperti merespons permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa.

"Beberapa waktu lalu Bupati Pulau Morotai meminta tambahan singgah rute kapal Tol Laut ke daerahnya, dan ini langsung kita respons. Dari yang sebelum satu rute menjadi dua rute. Kami berharap tambahan rute ini dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, sebab kita ketahui kalau Pulau Morotai sangat bagus hasil lautnya," katanya.

Tidak hanya itu, kata Capt Wisnu, Tol Laut juga terus memperbaiki layanannya. Diantaranya dengan meng-update platform Logistic Communication System (LCS), dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53 tahun 2020.

Dalam peraturan tersebut ada jenis muatan/barang yang boleh diangkut. Dan untuk mempermudah pengguna jasa, maka pada layanan LCS hal tersebut pihaknya melengkapi dengan pilihan jenis barang yang ingin diangkut.

Program Tol laut sejak awal tahun ini juga bekerjasama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar.

Performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan.

"Sampai dengan bulan Mei 2020 load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata-rata di atas 70% bahkan ada trayek yang mencapai 95%," jelas Wisnu.

"Kita terus melakukan perbaikan, peningkatan dan mengoptimalkan pelayanan pada Tol Laut ini. Hal ini kami lakukan agar pengiriman logistik menjadi mudah dan lancar, khusus bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia," lanjutnya.

Related

News 904690977017207317

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item