Membaca soal Corona, lalu Merasa Demam dan Sesak Napas? Ini Penjelasan Dokter

Membaca soal Corona, lalu Merasa Demam dan Sesak Napas? Ini Penjelasan Dokter, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Dokter konsultan psikosomatik mengungkapkan cara untuk mengetahui gejala palsu covid-19, atau hanya merupakan psikosomatik karena kecemasan berlebih terhadap virus corona jenis baru.

Dokter dari Divisi Psikosomatik dan Paliatif Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Rudi Putranto SpPD(K)-Psi, menyebutkan, gejala mirip covid-19 yang berasal dari kecemasan seseorang bisa hilang dengan sendirinya, jika orang tersebut menenangkan diri dan merelaksasi tubuh.

Hal itu ia ungkapkan dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, yang dipantau melalui kanal YouTube.

"Bagaimana cara kita membedakan, kalau ini reaksi tubuh dan kita dapat menyadari itu. Istirahat sebentar dan relaksasi, maka reaksi tersebut bisa hilang," kata Rudi.

Rudi menyebut bahwa gejala psikosomatis adalah perubahan psikologis seseorang yang akan mempengaruhi kondisi fisik bila tubuh tidak bisa beradaptasi.

Gangguan psikosomatik bisa terjadi pada orang yang sehat, kemudian jadi merasa seperti sakit, atau orang yang sakit ringan.

Tidak hanya orang sehat, menurut dia, setiap individu yang sudah memiliki gangguan kesehatan bawaan seperti hipertensi dan diabetes pun bisa mengalami gejala psikosomatik dan mempengaruhi kesehatannya.

"Psikosomatik bisa memicu penyakit yang sudah ada, bagi yang memiliki darah tinggi bisa menjadi tidak terkontrol, yang memiliki diabetes gula darahnya bisa tidak terkontrol," kata dia.

Gangguan psikosomatik akibat COVID-19 bisa terjadi apabila seseorang terlalu banyak menerima informasi negatif dan menjadi cemas berlebihan.

Rudi menyebut bahwa otak manusia lebih mudah menerima dan menyimpan hal-hal negatif ketimbang hal-hal positif.

"Pada waktu kita mendapat informasi, maka otak kita akan mengolah informasi tersebut. Informasi itu akan menstimulasi hormon stres dan hormon yang lain, dan akan merangsang ke organ tubuh," kata dia.

Hormon stres kemudian bisa merangsang organ tubuh lain seperti jantung yang berdetak lebih cepat, paru-paru yang menjadi sesak, perut yang sakit, cepat lelah, merasakan demam padahal suhu tubuh normal, hingga membuat daya tahan tubuh menurun, yang menyebabkan lebih mudah terserang penyakit.

Rudi menyarankan masyarakat agar membatasi informasi mengenai covid-19. Selain itu juga hanya dapatkan info resmi dari sumber terpercaya, agar membantu memahami permasalahan yang sebenarnya terjadi.

Dengan memahami situasi yang ada, masyarakat bisa melakukan pencegahan untuk menghindari penularan. Di samping itu juga lakukan hobi atau kegiatan yang disukai, atau mendengarkan musik yang menenangkan, untuk memperbaiki kesehatan mental.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Psychology 2810104995804785218

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item