Kisah-kisah Kejahatan Sempurna yang Tak Pernah Terungkap

Kisah-kisah Kejahatan Sempurna yang Tak Pernah Terungkap, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sebuah kejahatan, dalam apa pun bentuknya, biasanya akan terungkap, dan pelakunya akan ditemukan. Termasuk kejahatan perampokan, pencurian, pembajakan, dan lain-lain. Penyelidikan polisi biasanya akan menemukan jejak mereka, dan mengirim si pelaku kejahatan ke penjara.

Namun, ternyata, di dunia ini ada kejahatan-kejahatan yang bisa dibilang sempurna. Karena kejahatan itu tak pernah terungkap, dan pelakunya tak pernah tertangkap. Bertikut ini di antaranya.

Pencuri kembar menciptakan alibi sempurna (Kerugian: 5 juta Euro)

Pada 25 Februari 2009, tiga perampok bertopeng dengan berani beraksi di Kaufhaus Des Westens, department store terbesar kedua di Eropa. Melalui tangga tali, orang-orang itu merampok lantai utama, tanpa terdeteksi setiap sensor atau alarm.

Tapi yang mungkin menjadi kesalahan fatal yaitu ada yang meninggalkan sarung tangan tunggal, dan akhirnya menciptakan situasi aneh. DNA ditemukan pada sarung tangan yang cocok dengan dua orang: kembar identik yang diidentifikasi sebagai Hassan dan Abbas O.

Hukum Jerman mensyaratkan bahwa setiap orang secara individual dihukum. Dan karena DNA mereka sangat mirip, akibatnya tidak dapat secara eksklusif dikaitkan ke bukti. Polisi Jerman dipaksa untuk membebaskan mereka berdua, dan orang ketiga belum ditemukan hingga sekarang.

Dan "DB" Cooper, satu-satunya kejahatan penerbangan di AS yang tidak terpecahkan (Kerugian: 200.000 dollar AS)

Dia salah satu buronan dunia yang paling terkenal. Pada malam sebelum Thanksgiving, 24 November 1971, seorang penumpang dengan nama Dan Cooper naik pesawat di Portland, OR, menuju Seattle. Ia mengenakan setelan dan jas hujan, mengenakan kacamata hitam, dan membawa tas kerja. Ia duduk diam di bagian belakang pesawat.

Setelah tenang menyalakan rokok, ia meminta wiski dari pramugari, dan kemudian menyerahkan catatan. Bunyinya, "Aku memiliki bom dalam tas. Aku akan menggunakannya jika perlu. Aku ingin kau duduk di sebelahku. Pesawatmu sedang dibajak.”

Dia menuntut $200.000 dan empat parasut di Seattle. Ketika pesawat mendarat, ia melepas semua penumpang, kecuali pilot, kopilot, dan pramugari. Begitu uang itu disampaikan di tengah-tengah landasan pacu, Cooper menuntut pilot lepas landas menuju Meksiko, terbang pada ketinggian 10.000 kaki.

Tak lama setelah lepas landas, ketika berada di barat laut pegunungan Portland, Cooper memakai parasut dan melompat. Kemudian dia tidak pernah terdengar dan terlihat lagi.

Pada 1980, bundel uang sejumlah sekitar $ 6.000 ditemukan di pantai, namun tidak ada tanda-tanda mayat seseorang. Kasus ini tetap terbuka, dan merupakan kejahatan yang belum terpecahkan dalam sejarah penerbangan AS.

Pencurian di museum seni Gardner (Kerugian: 300 juta dollar AS)

Pada 18 Maret 1990, sehari setelah Hari Saint Patrick, sekelompok polisi tiba di pintu Museum Isabella Stewart Gardner di Boston, mengaku telah menerima telepon tentang gangguan.

Melanggar protokol, petugas keamanan museum mengizinkan mereka masuk. Salah satu pria mengatakan, ia memiliki surat perintah penangkapan penjaga, dan mereka meyakinkannya untuk pergi.

Ternyata, para "polisi" itu adalah penjahat yang menyamar. Mereka lalu melarikan diri dengan 13 lukisan, termasuk masterworks oleh Rembrandt, Vermeer, dan Degas, bernilai sepertiga miliar dollar. Sampai saat ini, belum ada yang ditangkap terkait kejahatan itu, dan lukisannya belum ditemukan.

Perampokan di Jepang (Kerugian: 300 juta Yen)

Tokyo, Jepang 10 Desember 1968. Sebuah mobil bank Nihon Shintaku Ginko mengangkut 300 juta Yen ($ 817.000 AS) dari cabang. Di tengah jalan, mobil tersebut ditepikan oleh seorang polisi yang mengendarai sepeda motor, dan memperingatkan mereka mengenai sebuah bom yang ditanam di bawah mobil.

Karena sebelumnya sudah ada ancaman bom terhadap bank, empat penumpang keluar kendaraan, dan petugas patroli berseragam memeriksa bagian bawah mobil. Beberapa saat kemudian, asap dan api terlihat di bawah kendaraan, menyebabkan para pegawai bank lari mencari perlindungan.

Ternyata, asap itu dari flare, dan polisi itu palsu. Dia melompat ke dalam mobil, dan melaju dengan cepat membawa hasil curian. Pria itu tidak pernah tertangkap hingga sekarang.

Pencurian berlian terbesar (kerugian: 100 juta dollar AS)

Ini adalah pencurian berlian terbesar dalam sejarah, dan dari lemari besi dunia yang paling sulit ditembus, yang terletak di Antwerp, Belgia.

Dua lantai di bawah Diamond Center, lemari besi itu dilindungi oleh kunci dengan 100 juta kemungkinan kombinasi, serta panas/gerak sensor, radar, medan magnet, dan kekuatan keamanan yang canggih.

Pada akhir pekan 15 Februari, menggunakan serangkaian langkah, para pencuri diam-diam masuk lemari besi, membuka kotak penyimpanan, dan kabur dengan harta berkilauan.

Perampokan Chicago First National Bank (Kerugian: 1 juta dollar AS)

Ini seperti sesuatu yang dilakukan David Copperfield. Pada Jumat, 7 Oktober 1977, sebelum weekend Hari Columbus, seorang pekerja bank menghitung $ 4 juta dolar dalam bentuk tunai, dan disimpan dalam keranjang uang terkunci di lemari besi yang dijaga ketat, dua lantai di bawah Chicago First National Bank.

Kemudian, Selasa pagi, uang dihitung lagi, dan tepat $ 1 juta dolar - pecahan $ 50 dan $ 100, dan berat lebih dari 80 pound - telah menghilang!

Perampokan toko emas (Kerugian: 108 juta dollar AS)

Pada 4 Desember 2008, empat orang, tiga di antaranya mengenakan wig pirang panjang dan menyamar sebagai perempuan, masuk ke dalam toko perhiasan di Paris yang terkenal, sebelum tutup.

Setelah masuk, mereka mengacungkan senjata .357 dan sebuah granat tangan, dan memulai penjarahan mereka. Kurang dari 15 menit kemudian, mereka melarikan diri dengan berlian, rubi, dan jamrud, bernilai sekitar $ 108 juta AS.

Penyidik percaya, ini adalah pekerjaan geng Serbia yang terkenal di dunia kriminal, yaitu Pink Panthers, dan bertanggung jawab untuk $ 132.000.000 dalam perampokan di seluruh dunia, namun tidak pernah tertangkap.

Pencuriab Salib Tucker (Tidak ternilai harganya)

Salib Tucker dinamai sama dengan penyelam yang menemukannya, Teddy Tucker, pada tahun 1955. Ia menemukannya dari bangkai kapal 1594 dari San Pedro, Salib itu adalah emas 22-karat yang berhias zamrud hijau berkilau, dan dianggap tak ternilai harganya.

Namun, Tucker menjualnya kepada pemerintah Bermuda, untuk harga yang tidak disebutkan. Pada tahun 1975, salib itu dipindahkan ke Museum Seni Bermuda, ditampilkan untuk Ratu Elizabeth II.

Tidak ada yang tahu kapan atau bagaimana, tapi selama masa transisi ini pencuri yang pintar menggantikan salib yang asli dengan replika plastik murah. Agaknya, artefak historis ini dilebur, dilucuti permatanya, dan disalurkan ke black market.

Related

World's Fact 4435464377660938905

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item