Kisah Pembantaian McDonald yang Pernah Mengguncang Amerika (Bagian 2)

Kisah Pembantaian McDonald yang Pernah Mengguncang Amerika, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Pembantaian McDonald yang Pernah Mengguncang Amerika - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Di stand yang lain, James membunuh seorang bankir berumur 45 tahun, bernama Hugo Velasquez Vasquez, dengan satu kali tembakan di bagian dada.

Pada jam 4 sore, akhirnya polisi datang setelah menerima telepon masyarakat setempat, melalui saluran 911. Mereka langsung melakukan penutupan area sepanjang enam blok dari lokasi penembakan, dan mendirikan pos komando yang berjarak dua blok dari sana.

Sebanyak 175 personil polisi bergabung dengan tim SWAT, dan dikerahkan di setiap lokasi yang strategis, agar bisa tetap memantau insiden penembakan yang sedang terjadi.

Di luar restoran, seorang wanita bernama Lydia Flores, memarkir mobilnya di area parkir. Namun, dia sempat melihat ke kaca restoran dan mendengar suara tembakan. Ketika dia melihat James, Flores kemudian membalikkan mobil dan sempat menabrak sebuah pagar. Dari situ, dia berusaha bersembunyi bersama anaknya yang berumur 2 tahun, hingga insiden penembakan selesai.

Kemudian, tiga anak laki-laki, yang ketiganya berumur 11 tahun, menaiki sepeda dan berencana membeli minuman. Mereka sempat mendengar teriakan dari luar, yang membuat mereka ragu untuk masuk ke dalam restoran. Namun James menembak mereka dengan senapan dan Uzi.

Joshua Coleman langsung jatuh ke tanah ketika tertembak di bagian punggung, lengan, dan kaki. Temannya, bernama Omarr Alonso Hernandez, ditembak berkali-kali di bagian punggung. Temannya yang lain, bernama David Flores Delgado, juga menerima beberapa tembakan di bagian kepala. Coleman mampu bertahan, namun Hernandez dan Delgado langsung tewas di tempat.

Perhatian James kemudian mengarah pada sepasang suami istri bernama Miguel Victoria Ulloa, yang berumur 74 tahun, dan Aida Velasquez Victoria yang berumur 69 tahun. Ketika Miguel akan membukakan pintu untuk istrinya, James langsung menembak Aida, tepat di bagian wajah.

Menurut penuturan salah satu korban yang bertahan, Miguel terlihat memeluk istrinya, dan mengelap darah yang mengalir di wajahnya. Kemudian Miguel berteriak sambil mengumpat kasar pada James, tapi James justru menembaknya di bagian kepala.

Sekitar jam 4.10 sore, sepasang suami istri yang berasal dari Meksiko, bernama Astolfo dan Maricela Felix, mengendarai mobil menuju bagian service area. Mereka sempat mengira restoran tersebut sedang direnovasi, dan mengira James yang melangkah menuju mobil mereka dikira seorang tukang reparasi.

James kemudian mengarahkan senapan dan Uzi pada mereka dan bayi mereka yang berumur 4 bulan, bernama Karlita. Maricela terluka di bagian wajah, lengan, dan dada. Karena luka tersebut, mata kirinya buta dan tangannya tidak dapat bergerak secara permanen. Karlita sempat kritis karena terluka di bagian leher, dada, dan perut. Sedangkan Astolfo terluka di bagian dada dan kepala.

Ketika Astolfo dan Maricela berusaha menjauh dari James, Karlita sempat diselamatkan oleh seorang wanita, dan segera dibawa ke rumah sakit. Sedangkan suami wanita tersebut membantu Astolfo dan Maricela untuk menyelamatkan diri menuju ke bangunan terdekat.

Beberapa korban yang bertahan mengatakan bahwa James sempat menyalakan radio portabel untuk mencari berita tentang penembakan yang dilakukannya, sebelum menggantinya dengan saluran musik, dan kembali melakukan penembakan.

Tidak lama setelahnya, James pergi ke area dapur, dimana di sana terdapat lima orang karyawan restoran. James mengeluarkan tembakan, dan menewaskan Paulina López yang berumur 21 tahun, Elsa Borboa-Fierro yang berumur 19 tahun, dan Margarita Padilla yang berumur 18 tahun, serta melukai Alberto Leos yang berumur 17 tahun.

Padilla sempat menyuruh temannya, yang bernama Wendy Flanagan, yang berumur 17 tahun, untuk melarikan diri sebelum dia terkena tembakan. Bersama empat karyawan lainnya, Leos, dan seorang pelanggan wanita, Flanagan bersembunyi di ruang bawah tanah.

Ketika James mendengar seorang anak laki-laki berumur 19 tahun bernama Joan Pérez mengerang, James kemudian menembaknya di bagian kepala hingga dia tewas seketika di antara temannya yang berumur 22 tahun, bernama Gloria González dan seorang wanita muda bernama Michelle Carncross.

Aurora Penã, yang hanya terluka di bagian kaki, sempat membuka matanya, dan melihat James sedang menatap ke arahnya sambil mengumpat. James juga melempar sebungkus kentang goreng padanya, dan menambah tembakan di bagian lengan, leher, dan dada. Penã tetap bisa bertahan, walaupun dia harus dirawat lebih lama dari korban yang lain.

Walaupun polisi sudah mendirikan pos komando yang jaraknya hanya dua blok dari lokasi penembakan, mereka tetap tidak bisa mengetahui berapa banyak penembak yang ada di dalam restoran. Karena saat itu James menggunakan berbagai macam senjata, dan menembak secara cepat.

Selain itu, kaca jendela sudah telanjur hancur oleh tembakan, jadi pantulan dari pecahan kaca membuat polisi kesulitan untuk melihat keadaan di dalam restoran.

Seorang polisi sniper, yang juga merupakan anggota SWAT, diposisikan berada di atas atap gedung kantor pos, yang letaknya bersebelahan dengan restoran McDonald's. Polisi tersebut diberi wewenang untuk melumpuhkan James.

Pada jam 5.17 sore, polisi sniper berhasil mendapat pandangan dimana posisi bagian tubuh James dari leher ke bawah bisa terlihat dengan jelas, dan tidak terhalang apa pun. Kemudian, dengan satu kali tembakan di bagian dada, James jatuh seketika ke lantai, dan tewas dalam hitungan detik.

Insiden yang berlangsung selama 78 menit tersebut menghabiskan sebanyak 245 butir peluru, menewaskan 20 orang, yang 17 orang di antaranya terbunuh dalam restoran, dan 3 orang lainnya terbunuh di luar restoran. Selain itu, 20 orang lainnya terluka, dan satu orang meninggal keesokan harinya.

Para korban yang berumur antara 8 bulan hingga 74 tahun, kebanyakan merupakan orang Meksiko atau campuran Amerika-Meksiko. Selain itu, walaupun di awal insiden James sempat meneriakkan bahwa dia sudah membunuh ribuan orang, yang mengindikasikan dia veteran perang Vietnam, kenyataanya dia tidak pernah mengabdi di bagian militer manapun.

Sebagai bentuk duka cita, pihak McDonald's memberikan santunan kepada korban yang masih bertahan, sebesar 1 juta dolar. Selain itu, Joan Kroc, yang merupakan janda dari pemilik McDonald's, juga menambahkan santunan sebesar 100 ribu dolar.

Pasca insiden penembakan, restoran yang menjadi lokasi insiden diperbarui dan direnovasi oleh pemerintah setempat, walaupun restoran tersebut tidak akan dibuka lagi. Bahkan restoran McDonald's yang baru dibangun tidak jauh dari lokasi sebelumnya juga tidak pernah dibuka.

Selain itu, di sana dibangun sebuah monumen berbentuk 21 pilar heksagonal berwarna putih, dan terbuat dari marmer. Tiap pilar memiliki tinggi yang berbeda.

Menurut desainernya, Roberto Valdes, 21 pilar heksagonal mewakili setiap orang yang meninggal, dengan ketinggian berbeda, mewakili berbagai usia dan ras orang-orang yang terlibat dalam pembantaian. Mereka terikat bersama dengan harapan bahwa komunitas, dalam tragedi seperti ini, akan tetap bersatu, seperti yang mereka lakukan.

Beberapa minggu setelah insiden penembakan terjadi, Etna dan kedua anaknya harus tinggal di tempat lain, karena mereka sempat diprotes oleh penduduk sekitar, dimana Etna dan kedua anaknya tinggal.

Etna sempat menerima santunan dari pihak McDonald's, namun Etna mengalami kekalahan di pengadilan atas kasus tuntutan yang diajukannya terhadap pihak McDonald's dan pihak Babcock and Wilcox, yang merupakan perusahaan tempat James bekerja dulu.

Sedangkan mayat James dikremasi pada 23 Juli 1984, dan abunya disimpan di rumahnya di Spring Valley, Ohio, setelah keluarganya dipindahkan ke sana. Etna meninggal karena kanker payudara pada 2003.

Related

World's Fact 3730420839193833217

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item