Bagaimana Ponsel-ponsel Ilegal Bisa Masuk ke Indonesia Tanpa Terdeteksi Bea Cukai?

Bagaimana Ponsel-ponsel Ilegal Bisa Masuk ke Indonesia Tanpa Terdeteksi Bea Cukai? naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Handphone (HP) ilegal atau biasa dikenal dengan ponsel black market kembali menjadi perbincangan setelah pengusaha Putra Siregar ditangkap dan diserahkan ke Kejaksaan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk menjalani persidangan.

Selain sejumlah ponsel ilegal, DJBC menyita uang dan rumah yang diduga hasil tindak pidana tersebut.

Ponsel ilegal memang menjadi momok bagi Indonesia. Meski sudah diancam dengan sanksi pidana dan denda, masih banyak oknum yang tetap nekat menjual ponsel ilegal di dalam negeri karena harganya terbilang jauh dari harga resmi.

Sama halnya seperi narkoba, ada berbagai modus untuk menyelundupkan ponsel ilegal ke Indonesia.

Lewat pelabuhan tikus

Salah satu modus yang digunakan adalah dengan membawanya melalui pelabuhan-pelabuhan tikus menggunakan kapal speed boat seperti yang diungkap Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau pada awal Juli lalu.

Kala itu, DJBC Khusus Kepri mencegah sebuah kapal kayu yang berupaya menyelundupan  ribuan unit telepon seluler (ponsel) ilegal senilai sekitar Rp12 miliar. Kapal itu berlayar dari Batam menuju Tanjung Riau.

Diselundupkan lewat produk impor lain

Selain lewat jalur laut, pelaku penyelundupan juga menyamarkan ponsel ilegal yang diimpor dari luar negeri dengan memasukkannya ke dalam produk lain.

Misalnya, menyelundupkan ponsel ilegal ke dalam kulkas yang diimpor seperti diungkap Janu Suryanto Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian dalam wawancara awal tahun lalu.

Disokong orang kuat

Pengamat industri perangkat telekomunikasi, Herry SW, menyebut kalau eksistensi bisnis ponsel ilegal tetap digdaya lantaran adanya dukungan orang kuat di belakangnya. Menurut Herry, para penyelundup ini bahkan punya jalur khusus sehingga tak perlu melalui jalur imigrasi dan bea cukai.

"Ada yang begitu mendarat dan keluar dari pintu pesawat sudah langsung dijemput 'seseorang'. Jadi, nggak perlu lewat imigrasi dan bea cukai," ujar Herry dalam wawancara awal tahun lalu.

Flash sale

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto mengatakan bahwa modus flash sale atau obral cepat di luar negeri juga dipakai menjadi ajang mendapat produk murah bagi para penyelundup.

Dia mengatakan harga ponsel obral seperti yang terdapat di Alibaba bisa lebih murah hingga Rp2-3 juta.

Peluncuran di Indonesia lebih lambat

Penyebab lain dari beredarnya ponsel ilegal karena vendor ponsel di Indonesia kerap terlambat melakukan peluncuran. Kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) membuat perusahaan tak bisa seenaknya langsung meluncurkan produk baru di Indonesia.

"Berhubung ada peraturan TKDN, kita gak bisa main selonong boy aja jualan itu di Indonesia. Akhirnya dimanfaatkan oleh oknum pedagang, khususnya e-commerce... akhirnya, user (pengguna) yang jadi target market (sasaran) kita sudah pada beli dari importir gelap," ujar Head of PR Asus Indonesia, Muhammad Firman.

Related

Smartphone 6490731827170057761

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item