Dokter Reisa: Rapid Test Masih Diperlukan untuk Deteksi Corona

Naviri Magazine - Anggota tim komunikasi Gugus COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan rapid test sejauh ini masih diperlukan terkait penanganan virus corona.

"Rapid test masih diperlukan sebagai salah satu upaya yang bisa membantu untuk tahu apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak," ujar Reisa dalam video yang disiarkan di YouTube BNPB, Sabtu (18/7). 

Reisa mengatkan sebagian dari pasien bisa tidak menunjukkan gejala sakit meski positif corona. Rapid test ini tujuannya adalah untuk antisipasi penularan.
"Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sebagian dari kita bisa tidak menunjukkan gejala sakit meski positif COVID-19," kata Reisa.

"Tanggung jawab dapat kita wujudkan, salah satunya yang paling penting dengan rutin memeriksakan diri. Bisa dengan melakukan rapid test baru lanjut swab test apabila diperlukan atau dianjurkan dokter atau tenaga kesehatan lainnya," lanjut Reisa.

Lebih lanjut Reisa juga mengatakan penggunaan rapid test, seperti dijelaskan di pedoman pengendalian COVID-19 revisi kelima, digunakan pada kondisi dengan keterbatasan kapasitas pemeriksaan PCR atau swab test.

"Rapid test dapat digunakan untuk screening pada populasi tertentu yang berisiko tinggi dan pada situasi khusus seperti pada pelaku perjalanan. Serta untuk memperkuat pelacakan orang-orang rentan," ujar Reisa.

Reisa mengatakan WHO merekomendasikan rapid test hanya untuk tujuan penelitian epidemiologi ataupenelitian lainnya yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian corona. 

"Penggunaan rapid test mengikuti perkembangan teknologi terkini dan rekomendasi WHO. Berita baiknya indonesia kini bisa membuat rapid test dengan tingkat akurasi tinggi. Ini membantu agar deteksi dapat dilakukan dengan lebih banyak dan lebih meluas. Pemerintah mendukung pembuatan alat tes PCR dalam negeri," ujar Reisa.