Ini 4 Penyebab Orang Miskin di Indonesia Bisa Bertambah Jadi 26,42 Juta

Ini 4 Penyebab Orang Miskin di Indonesia Bisa Bertambah Jadi 26,42 Juta, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 mencapai 26,42 juta orang atau mencapai 9,78%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah penduduk miskin meningkat 1,63 juta orang dibandingkan dengan September 2019 dengan jumlah 24,79 juta dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019 yang berjumlah 25,14 juta.

Penyebab adanya tambahan orang miskin baru, menurut Suhariyanto adalah karena adanya pandemi covid-19. Di mana terjadi perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi, dan pendapatan dari semua lapisan masyarakat menurun.

Berdasarkan hasil survei demografi BPS, adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebanyak 70,53% masyarakat atau responden berpenghasilan sampai Rp 1,8 juta per bulan mengalami penurunan pendapatan.

1. Penurunan pendapatan masyarakat

Adapun masyarakat dengan penghasilan Rp 1,8 juta sampai Rp 3 juta 46,77% pendapatannya mengalami penurunan. Adapula masyarakat dengan pendapatan Rp 3 juta sampai Rp 4,8 juta 37,19% pendapatannya mengalami penurunan.

Sementara itu, masyarakat dengan penghasilan Rp 4,8 juta sampai Rp 7,2 juta sebanyak 31,67% mengalami penurunan pendapatan. Dan masyarakat dengan pendapatan yang di atas Rp 7,2 juta, 30,34% mengalami penurunan pendapatan.

Survei demografi yang dipaparkan tersebut diikuti sebanyak 87.379 responden, di mana secara rata-rata 35,78% yang masih bekerja mengalami penurunan pendapatan.

Dari sebanyak 87.379 responden itu pula diketahui sebanyak 56,4% bekerja, 18,34% dirumahkan sementara, 2,52% terkena PHK, dan 22,74% tidak bekerja.

"Hanya tiga dari 10 responden yang mengalami kenaikan. Ini berdampak jauh lebih dalam ke masyarakat," jelas Suhariyanto.

2. Konsumsi rumah tangga melambat

Hal lain yang membuat angka kemiskinan naik yakni pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada PDB (Produk Domestik Bruto) melambat. Di mana pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2020 hanya tumbuh 2,84% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar 5,02%.

3. Pariwisata terpuruk

Pariwisata yang merupakan salah satu penyumbang devisa Indonesia terbesar terbilang terpuruk.

Jumlah kunjungan wisata mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 64,11% dibandingkan Maret 2019.

"Meskipun pemerintah secara resmi mengumumkan covid-19 pada Maret 2020, namun sektor pariwisata dan pendukungnya sudah mulai terdampak sejak bulan Februari 2020," jelas Suharyanto.

4. Harga bahan pokok naik

BPS juga mencatat, faktor lain yang membuat angka kemiskinan meningkat, karena adanya kenaikan harga eceran beberapa komoditas bahan pokok.

Pada periode September 2019 - Maret 2020, secara nasional harga eceran beberapa komoditas pokok seperti beras, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan gula pasir mengalami kenaikan.

Selama periode September 2019-Maret 2020, beras naik 1,78%, daging ayam ras naik 5,53%, minyak goreng naik 7,06%, telur ayam ras naik 11,1%, dan gula pasir naik 13,35%.

Related

News 9151735136960504396

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item