Kasus Positif Corona Hampir Capai 100 Ribu, Pakar Khawatir Indonesia Jadi Episentrum

Kasus Positif Corona Hampir Capai 100 Ribu, Pakar Khawatir Indonesia Jadi Episentrum, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia hampir menyentuh angka 100 ribu kasus. Melihat tren penambahan jumlah kasus positif di Indonesia dalam hitungan hari, bayangan angka jumlah kasus positif mencapai 100 ribu akan menjadi nyata.

Data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menunjukkan, sejak 25 Juni 2020 hingga 25 Juli 2020, penambahan kasus positif selalu di atas angka 1.000. Penambahan tertinggi terjadi pada 9 Juli 2020. Jumlah penambahan mencapai 2.657 kasus.

Bila tren penambahan kasus positif terus meningkat, maka dalam hitungan tiga hari ke depan, Indonesia sudah masuk ke angka 100 ribu.

Pakar Keamanan Kesehatan Global dan Pandemi Universitas Griffith Dicky Budiman memprediksi Indonesia menjadi bisa episentrum dalam pandemi Covid 19. Kata Dicky, untuk menjadi episentrum tak melulu dilihat dari angka kasus, melainkan persentase penyebaran di satu negara.

"Episentrum tak selalu soal kasus baru tapi dia harus aktif persentasenya. Saat ini Indonesia belum (episentrum) tapi kita harusnya sudah early warning hal ini," kata Dicky.

Soal jumlah kasus positif, kini, Indonesia berada di urutan ke-10. Amerika Serikat masih berada di posisi teratas jumlah kasus positif yakni, 3.938.094 kasus. Kemudian, Brasil 2.227.514 kasus; dan India 1.287.945 kasus.

Menurut Dicky, meski secara angka masih jauh dari Amerika Serikat, Brasil, dan India, Indonesia harus waspada. Kata Dicky, tahap episentrum Indonesia dapat diindikasikan dari dua hal.

Pertama secara sistem kesehatan di Indonesia belum kuat seperti negara eropa.

"Sistem kesehatan kita masih sama seperti Brasil yang mana sekarang mereka sudah menjadi episenter," ujar dia.

Kedua, masyarakat Indonesia memiliki banyak masyarakat usia produktif. Hal ini berarti Indonesia bisa jadi banyak yang menjadi tanpa gejala. Dan terakhir adalah Indonesia banyak masyarakatnya yang menderita penyakit tidak menular.

"Non-communicable disease (NCD) di kita banyak sekali. Bayangkan satu dari empat orang di Indonesia itu obesitas jadi bisa saja penyakit bawaan malah memperparah Covid ini," kata dia.

Terakhir, Dicky memprediksi bahwa vaksin yang sedang diteliti Indonesia sekarang akan mulai membuahkan hasil pada semester pertama tahun depan. Ia menyatakan bahwa keefektifan sebuah vaksin harus berada di atas 85 persen.

"Jadi dari 100 orang yang sehat diberikan vaksin 85 persen harus efektif. Tapi yang paling penting selain vaksin itu pencegahan yang harus kita tekankan yaitu social distancing dan maklumat pemerintah lainnya," kata Dicky.

Kebijakan pemerintah untuk membendung laju penularan corona mulai dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga menggelontorkan dana Rp695,2 triliun untuk menangani Covid dinilai belum maksimal.

Terakhir, Presiden Joko Widodo mengubah struktur organisasi penanganan Covid 19. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 diganti dengan Satuan Tugas Covid-19, dan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Menurut Jokowi puncak Corona di Tanah Air sekitar Agustus-September berdasarkan perkiraan terakhir. Namun, kata dia, semuanya bisa berubah lagi jika tidak ada langkah signifikan. Untuk itu, Jokowi meminta menterinya bekerja ekstra.

"Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," ujar Jokowi.

Terkait upaya pemerintah membendung penularan corona, Dicky berharap, Indonesia segera merumuskan panduan penanganan pandemi. Panduan ini yang akan jadi rujukan standar bagi seluruh pihak dalam menghadapi pandemi.

Related

News 5076948001246481606

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item