Turki dan Rusia Kerjasama dalam Pembuatan Rudal Mematikan, Amerika Merasa Terancam

 Turki dan Rusia Kerjasama dalam Pembuatan Rudal Mematikan, Amerika Merasa Terancam, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Kerjasama pertahanan antara Turki dan Rusia sepertinya bakal berbuntut panjang. Sebab, Amerika Serikat (AS) langsung mengambil langkah tegas kepada Turki, usai membeli rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf dari Rusia.

Menurut laporan Kantor Berita Rusia, TASS, Duta Besar Turki untuk Rusia, Mehmet Samsar, melanjutkan pembicaraan terkait pembelian rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf dari Rusia.

"Hubungan dan kerjasama kami dengan Federasi Rusia sedang berkembang di semua bidang. Kerjasama dalam industri pertahanan juga memainkan peran penting dalam konteks ini," ucap Samsar.

"Kami penuh tekad untuk melanjutkan kerjasama antar negara. Dalam konteks ini, saya percaya bahwa akan lebih baik untuk fokus pada hasil yang spesifik dari kerjasama kami, dan mengabaikan semua spekulasi," katanya.

Hal itulah yang ternyata membuat Amerika kebakaran jenggot. Sebab dalam data yang dikutip dari situs resmi Pakta Atlantik Utara (NATO), Turki merupakan salah satu dari 30 anggota organisasi pertahanan tersebut bersama Amerika. Di sisi lain, Turki juga menjadi salah satu negara yang masuk dalam program jet tempur siluman F-35 Lightning II buatan Amerika.

Jet tempur F-35 Lightning II merupakan platfirm serangan tunggal buatan Amerika yang juga dimiliki oleh sejumlah negara sekutunya. Menurut laporan EurAsian Times, dengan harga per unit US$1,6 triliun, atau setara dengan Rp23,4 triliun, jet tempur siluman F-35 menjadi yang termahal dalam sejarah.

Tak segan, untuk memperkuat posisinya Amerika bersama sejumlah negara anggota NATO semisal Inggris, Italia, Kanada, Australia, Belanda, Denmark, Norwegia, dan Turku, ikut serta dalam pengembanga jet tempur siluman ini.

Akan tetapi, setelah Turki mendapatkan rudal sistem pertahanan udara S-400 Amerika membuat pengecualian Ankara untuk program ini. Amerika memandang bahwa Turki tak layak untuk memiliki jet tempur F-35 dan rudal sistem pertahana udara S-400 secara bersamaaan dan dinilai berbahaya.

Pasalnya, Amerika takut Rusia membongkar jet tempur itu dan menemukan sejumlah rahasia besar di balik kehebatan F-35 yang canggih itu.

Laporan lainnya menyebut, Amerika bersama sejumlah negara anggota NATO berusaha menekan Turki untuk menghentikan pembelian rudal S-400. Akan tetapi, Turki di bawah komando Recep Tayyip Erdogan sama sekali tak menggubris desakan itu. Meskipun, Turki terancam sanksi dari Amerika.

Related

News 8098953415920894971

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item