Afrika Selatan Telah Jatuh ke Jurang Resesi, dan Kini Kondisinya Makin Parah

Afrika Selatan Telah Jatuh ke Jurang Resesi, dan Kini Kondisinya Makin Parah

Naviri Magazine - Afrika Selatan (Afsel) sepertinya belum akan lepas dari resesi. Bahkan ekonomi sepanjang 2020 disebut tetap negarif.

Menteri Keuangan Tito Mboweni mengatakan perekonomian negara itu kemungkinan akan berkontraksi tahun ini lebih dari 7%. Ini juga sebelumnya diperkirakan oleh Departemen Keuangan.

Produk domestik bruto (PDB) menyusut dengan rekor 51% pada kuartal , kontraksi triwulanan keempat berturut-turut, karena aturan penguncian (lockdown) yang ketat untuk menekan penyebaran virus corona.

"Kontraksi pertumbuhan lebih besar dari yang diantisipasi oleh National Treasury dan SA Reserve Bank, yang meningkatkan risiko bahwa hasil PDB aktual untuk tahun ini bisa lebih rendah daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh pembuat kebijakan dan pasar yang lebih luas," tulis Mboweni dalam sebuah opini yang diterbitkan surat kabar mingguan City Press.

Pada Juli, Reserve Bank memangkas perkiraan PDB tahun 2020 menjadi kontraksi 7,3%. Dalam anggaran daruratnya pada Juni, Departemen Keuangan memproyeksikan penurunan 7%, tetapi beberapa analis melihat kontraksi dua digit.

Dalam artikelnya, Mboweni, yang dibawa kembali ke kabinet oleh Presiden Cyril Ramaphosa pada 2018 setelah lebih dari satu dekade bekerja di sektor swasta, mengatakan bahwa kantornya akan mempercepat reformasi, dengan meringankan hambatan regulasi dan memungkinkan lebih banyak investasi swasta di sektor publik, terutama di bidang kelistrikan.

Perusahaan listrik negara Eskom yang menyediakan sekitar 90% listrik negara, telah berjuang selama bertahun-tahun untuk memenuhi permintaan, melakukan pemadaman listrik nasional agar jaringan listrik tidak runtuh.

Dengan utang sekitar 500 miliar rand atau sekitar Rp 447 triliun (asumsi Rp 892/rand) dan sangat bergantung pada dana talangan dari pemerintah, Eskom sering disebut sebagai ancaman utama bagi ekonomi dan stabilitas fiskal.

Pemerintah telah lama dikritik karena lambatnya menangani Eskom. Dalam artikel tersebut, Mboweni mengatakan pemerintah akan bergerak dengan kecepatan lebih besar melalui "Operasi Vulindlela" (membuka jalan).

"Operasi Vulindlela" adalah sebuah inisiatif bersama antara Departemen Keuangan dan presiden yang diumumkan dalam pidato anggarannya pada Juni, bertujuan untuk mempercepat reformasi struktural. Sayangnya Mboweni tidak memberikan detail rencana tersebut.

"Ini bukan rencana baru lainnya. Ini melibatkan implementasi komitmen yang ada melalui mekanisme untuk meningkatkan tantangan dan implementasi jalur cepat," tulis Mboweni.

Afsel kini memiliki 649.793 kasus positif corona, dengan 15.447 kasus meninggal, dan 577.906 berhasil sembuh, menurut data Worldometers.

Related

News 5843993735839261495

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item