Angka Positif Covid-19 Melonjak di DKI, Anies: Tapi Kasus yang Aktif Menurun

Angka Positif Covid-19 Melonjak di DKI, Anies: Tapi Kasus yang Aktif Menurun, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan meski jumlah penambahan kasus positif baru di Ibu Kota mengalami lonjakan, tapi jumlah kasus aktif saat ini mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.

"Alhamdulillah dalam pekan terakhir ini jumlah kasus aktif menurun secara signifikan, artinya jumlah orang yang harus dirawat atau diisolasi banyak berkurang," ujar Anies dalam diskusi virtual.

Anies menyatakan jumlah kasus aktif diukur dari total jumlah kasus positif dikurangi dengan jumlah pasien sembuh dan jumlah pasien meninggal. Dikutip dari laman resmi corona.jakarta.go.d jumlah kasus aktif saat ini 7.960 orang, dengan rincian 3.015 orang dirawat di rumah sakit dan 4.945 isolasi mandiri.

Selain itu kata Anies, case fatality rate atau angka kematian di Jakarta juga terbilang rendah yaitu 3,0 persen berada di bawah case fatality global yaitu 4,3 persen dan angka kematian nasional 3,4 persen. Jumlah pasien Covid-19 di Jakarta saat ini sudah mencapai 1.186 orang dari total jumlah kasus positif 39.280. Sedangkan pasien sembuh 30.134 orang.

Anies menyebutkan tingginya jumlah penambahan kasus positif di Jakarta merupakan konsekuensi dari jumlah tes yang terus ditingkatkan. Dalam sepekan terakhir kata dia, tes di Jakarta mencapai 40ribu sampai 50 ribu, jumlah tersebut empat kali lipat dari standar WHO.

"Konsekuensinya angka positif Covid-19 menjadi lebih banyak karena kita melakukan testing," ujarnya.

Berdasarkan laporan Covid-19 DKI kemarin jumlah kasus positif baru sejumlah kasus baru mecapai 1.114 kasus, jumlah tersebut merupakan laporan penambahan kasus tertinggi selama pandemi Covid 19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI , Dwi Oktavia menyebutkan melonjaknya penambahan kasus positif Covid 19 dalam seminggu terakhir di Jakarta akibat libur panjang akhir pekan dua kali berturut-turut.

"Perlu dipertimbangkan efek long weekend dua minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujarnya.

Related

News 5087405035484124911

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item