Gara-gara Wabah Corona, Angka Putus Kuliah di Indonesia Capai 50 Persen

Gara-gara Wabah Corona, Angka Putus Kuliah di Indonesia Capai 50 Persen

Naviri Magazine - Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud, Abdul Kahar mengatakan Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat sektor pendidikan terkena dampak. Perguruan tinggi, angka putus kuliah saat ini mencapai 50 persen.

"Rata-rata di perguruan tinggi swasta sangat rentan putus di tengah jalan. Sebelumnya 18 persen, ditambah kondisi Covid-19 ini bisa sampai 50 persen," ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai, ini merupakan hal yang wajar. Apalagi kuliah merupakan barang mahal, hanya orang yang punya kemampuan ekonomi saja yang bisa kuliah dan ketersediaan kampus berbiaya murah masih sedikit.

"Sangat wajar sekali, masyarakat Indonesia banyak yang bermasalah soal ekonomi yang terdampak gara-gara ini. Banyak masyarakat Indonesia yg di PHK, korbannya mereka yang berkuliah itu ngga melanjutkan," katanya.

Meskipun ada keringanan seperti uang kuliah tunggal (UKT) serta Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), itu hanya meringankan sebagian kalangan saja. Karena kuliah kan butuh bayar kontrakan atau kosan, makan, operasional, dan akomodasi kuliah.

"Itu kan mahal. Kalau kampusnya ada di samping rumah sih enggak masalah disubsidi UKT, tapi kebanyakan yang kuliah kan di luar pulau dan kota," jelasnya.

Dia pun tidak menjamin, pasca pandemi selesai mahasiswa yang sebelumnya putus kuliah akan kembali lagi. Sebab, negara atau masyarakat sendiri tentunya masih dalam tahap recovery ekonomi.

“Belum (kembali kuliah), misalnya Covid selesai kan recovery ekonomi masih running” jelas dia.

Related

News 798195414168600860

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item